PENAWARAN?

28.8K 1.9K 77
                                    

  Rosa dan Arthur buru buru kembali ke tempat semula ketika melihat seorang Sofia yang berjalan mendekati pintu ruangannya bahkan gadis itu lupa dengan tujuan utamanya untuk pergi ke toilet.

Fyi, sebenarnya mereka berdua belum sempat pergi ke toilet karena Rosa mendengarkan suara orang yang ada di luar ruangannya.

Ceklek

Pintu tersebut terbuka di susul dengan sosok Sofia yang tengah menatap Rosa yang terbaring di atas brankarnya sambil menatap Arthur dengan senyum manisnya.

"Eh ada Sofia"ucap Rosa sambil tersenyum ramah kepada gadis itu.

"Kamu ngapain ke sini?"tanya Arthur dengan datar.

Sudah tak ada lagi tatapan lembut yang di keluarkan oleh lelaki itu untuk dirinya.

"Aku mau jengukin Rosa"ucap gadis itu dengan pelan.

"Dari mana kamu tau kalau gadis saya ada di sini?"tanya Arthur lagi.

Sofia yang sudah berdiri di samping Rosa dan Arthur itu nampak mengeraskan rahangnya ketika mendengarkan seorang Arthur menyebut Rosa sebagai gadisnya.

"Maksud kamu apa nyebut dia sebagai gadis kamu?"tanya Sofia kepada Arthur.

"Karena memang sekarang dia itu gadis saya dan kamu sudah bukan tunangan saya lagi"jelas Arthur menusuk hati Sofia.

"Iya dong sayang"tiba tiba Rosa mengangkat suaranya sambil tersenyum manis ke arah Arthur hingga membuat lelaki itu menyipitkan matanya tapi tak urung ia membalas senyum gadis itu dengan anggukkan.

"Kasian banget yah lo! Udah berharap mau nikah sama pak Arthur tapi ujung ujungnya nggak jadi"ucap Rosa sinis bahkan sekarang gadis itu sudah duduk dari baringannya di bantu oleh Arthur.

"Jaga omongan kamu"ucap gadis itu pada Rosa.

"Kira kira apa kata kata yang cocok buat deskripsiin kondisi lo sekarang"ucap Rosa dengan meremehkan sambil memasang wajah memikirkannya.

"Oh gue tau! Di tinggal pas lagi sayang sayangnya"ucap Rosa yang mendapat tatapan tajam dari Sofia.

"Gimana, keren kan?"tanya Rosa pada Sofia yang sudah kesal.

"Diam kamu"ucap Sofia kesal sambil mengalihkan pandangannya dari Rosa menuju Arthur yang sedari tadi hanya memasang wajah tanpa ekspresi.

"Arthur!"rengek gadis itu yang membuat Rosa memperagakan seperti orang munta.

"Dari mana kamu tau kami ada di sini?"tanya Arthur sekali lagi tanpa perduli dengan panggilan yang di layangkan Sofia untuknya.

"Dari bunda"jawab Sofia yang membuat Arthur mendengus kesal sedangkan Rosa sudah menatap penasaran lelaki itu.

Semalam Arthur sempat mendapat pesan dari sang ibunda yang sedang menanyakan keberadaannya dan dengan bodohnya, Arthur memberi tahu kepada sang ibu kalau ia sedang menjaga Rosa di rumah sakit dan itu membuat sang ibunda lagi lagi marah kepadanya tapi lelaki tampan itu sama sekali tidak memperdulikannya.

"Arthur aku mohon jangan batalin pertunangan kita"ucap Sofia pada Arthur.

"Saya tidak bisa"ucap lelaki itu dingin yang membuat Rosa menatap Sofia dengan kesal.

"Nggak punya malu banget sih lo jadi cewek"ucap Rosa kepada Sofia.

"Nggak liat kalau si pak Arthur itu udah nggak mau lagi sama nenek lampir kaya lo"lanjutnya.

"Aish!"

"Sofia!"tegas Arthur ketika melihat gadis itu yang hampir saja memegang bahu Rosa.

Rosa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang