Hap!
Deg!
Arthur diam mematung di tempatnya dengan mata yang sudah membulat dengan sempurna karena terkejut dengan apa yan di lakukan Rosa kepada dirinya.
Rosa duduk di pangkuan Arthur dengan senyum miring yang ia tunjukkan untuk Mayang yang nampak syok dengan apa yang ia lakukan saat ini.
"Kenapa kaget gitu?"tanya Rosa dengan senyum miringnya sedangkan Mayang masih diam menatap Rosa.
"Lo sering bilang gue jalang dan sekarang gue bakal buktiin apa yang lo ucapin!"ucap Rosa dengan remeh.
Rosa menatap wajah Arthur yang nampak syok dan detik berikutnya ia mulai melingkarkan kedua tangannya di tengkuk Arthur.
Rosa menatap ke dalam manik mata Arthur dengan dalam dan itu membuat Arthur ikut menatap manik mata Rosa.
Rosa sedikit kaget dengan tangan Arthur yang sudah memeluk pinggang rampingnya dengan senyum miring yang terpatri di bibirnya.
"Anjir! Ngapain nih tangannya meluk meluk pinggang gue!"batin Rosa sambil menatap sinis Arthur yang masih memasang senyum miringnya.
Arthur mendekatkan bibirnya ke telinga Rosa tanpa perduli dengan seorang Mayang yang masih memasang wajah kagetnya.
"Saya ikuti permainan kamu!"desis Arthur tepat di telinga Rosa dan itu membuat bulu kuduk Rosa meremang.
Rosa menatap Arthur sambil menelan silivahnya susah payah dengan Arthur yang sudah kembali memasang wajah datarnya sambil menatap Mayang.
"Ide sialan!"umpat Rosa pelan sambil meruntuki kebodohannya.
Rosa kembali menatap Mayang yang sudah memandangnya tidak suka dan itu memebuat Rosa menghembuskan napasnya kasar.
"Nasi udah jadi bubur, jadi gue harus lanjutin ini semua"ucap Rosa dalam hati.
"Muka lo lucu banget deh!"ucap Rosa dengan nada meremehkan sambil menatap Mayang.
"Ck! Lo nggak punya malu yah!"ucap Mayang dengan nada tidak sukanya dan itu memebuat Rosa terkekeh pelan.
"Namanya juga jalang pasti urat malunya udah putus sama kaya lo"ucap Rosa sinis.
"Oh iya! Lo kemarin ngaku ngaku jadi calon pacarnya pak Arthur kan?"tanya Rosa dengan nada meremehkan dan itu membuat Mayang lagi lagi mendengus kesal dengan sedikit malu karena Arthur mendengarkan penuturan Rosa barusan.
Rosa kembali menatap Arthur yang tengah memandangnya bingung dengan tangan yang masih bertengger manis di tengkuk lelaki tersebut.
Cup!
Rosa mencium pipi Arthur dengan lembut bahkan sekarang Rosa masih menempel bibirnya di pipi Arthur sedangkan sang empunya pipi sudah tersenyum tipis dengan wajah bahagianya.
Melihat hal tersebut membuat Mayang muak kemudian bangkit dari duduknya dan langsung mendekati dua sejoli tersebut.
Sreeet!
Plak!
Mayang menarik Rosa dari pangkuan Arthur dan detik berikutnya ia langsung menampar pipi Rosa dengan kuat hingga membuat pipi gadis yang di tampar memerah.
Tanpa mereka sadari sedari tadi Arthur sudah mengepalkan tangannya kuat di balik bawah meja kerjanya.
"Ngapain lo nampar gue?"tanya Rosa dengan wajah yang ia buat buat sedih.
"Karena jalang kaya lo pantas dapat tamparan dari gue!"ucap Mayang dengan emosi dan itu memebuat Rosa terkekeh pelan.
"Gue sebenernya bukan jalang tapi gara gara lo bilang gue jalang jadi dengan sangat terpaksa gue ngelakuin ini di depan lo"jelas Rosa dengan senyum miring yang tercetak jelas di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosa (End)
Roman pour Adolescents"Bapak ngapain di sini?"tanya Rosa dengan wajah bingungnya. Arthur menatap gadis tersebut dengan datar dan tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan orang tersebut. "Ck! Dasar kulkas berjalan"umpat Rosa pelan. "Saya masih dengar Rosa"ucap Arthur dan i...