Sudah tiga hari berlalu sejak kejadian di Bali dan sekarang semua orang yang pergi berlibur ke tempat itu sudah pulang ke Bandung.
Hari ini Rosa tidak masuk ke kampus karena hari ini dia akan menemani client-nya untuk bertemu dengan orang yang tiga hari lalu berhasil di tangkapnya.
"Shhhhht"ringis Rosa pelan sambil menatap perban yang melekat di lengan kirinya.
Luka sobek yang di dapatkan gadis itu, sudah tiga hari yang lalu di jahit dan jahitannya lumayan banyak hingga membuat gadis yang tengah memakai jas hitamnya itu meringis dengan kuat.
Setelah selesai dengan kegiatannya, Rosa langsung keluar dari kamarnya dengan jas hitam serta celana kain berwarna senada dengan headset earpiece-nya melekat indah di telinganya.
Dan disinilah gadis yang nampak berkarisma dengan balutan jas yang melekat di tubuh rampingnya berada di depan mobilnya yang terparkir rapih di wilayah kosannya.
Gadis tersebut memasuki mobilnya dan setelah itu ia pergi meninggalkan tempat tersebut untuk menuju ke suatu tempat dan tak lupa masker hitam yang selalu ia gunakan ketika sedang bertugas.
Rosa juga tadi sudah sempat mengabari sahabatnya jika hari ini dia tidak akan masuk lagi dan itu membuat Stevy merasa kesal dengannya.
Gadis yang tengah mengendarai mobilnya nampak menghela napasnya pelan sambil terus membawa mobilnya menuju ke kantor mereka.
"Pengap juga pake nih masker"ucap Rosa kesal sambil menurunkan masker yang menutupi wajahnya sampai ke dagu.
Sekitar setengah jam menempuh perjalanan akhirnya gadis tersebut memberhentikan mobilnya tepat di baseman gedung yang nampak tinggi yang di ketahui sebagai gedung heroik company.
Rosa turun dari dalam mobilnya dengan masker yang masih sama seperti tadi bersamaan dengan satu mobil hitam berhenti tepat di samping mobilnya.
Gadis tersebut sedikit menunduk sebagai tanda hormat kepada sang pemilik mobil.
"Selamat pagi pak Robert!"sapa Rosa dengan sopan yang di balas senyum tipis dari lelaki itu.
"Mari saya antar ke ruangan pak Chiko"lanjutnya dengan ramah.
"Terima kasih!"ucap Robert dengan ramah yang membuat Rosa mengangguk pelan.
Gadis dan lelaki paruh baya itu mulai berjalan beriringan meninggalkan baseman yang sekarang mereka pijaki di ikuti oleh seorang lelaki yang di ketahui sebagai sekertaris Robert di belakang mereka.
"Bagaimana dengan lengan kamu?"tanya Robert memecahkan keheningan yang terjadi antara keduanya.
"Sudah membaik pak"ucap Rosa sopan.
"Maafkan saya karena gara gara menjaga Arthur kamu sampai terluka seperti itu"ucap Robert dengan rasa bersalahnya yang membuat Rosa menggeleng dengan pelan.
"Ini bukan salah bapak!"ucap Rosa dengan tenang.
"Oh iya! Maaf jika saya lancang menanyakan hal ini"ucap Rosa tiba tiba dan membuat lelaki paruh baya itu menatapnya penasaran.
"Apa itu?"tanya Robert.
"Apakah anda tau siapa musuh anda sebenarnya?"tanya Rosa dengan mata mengintimidasi.
Robert nampak diam dan itu membuat Rosa makin penasaran di buatnya hingga detik berikutnya lelaki paruh baya itu menggeleng lemah hingga membuat gadis tersebut menghela napasnya pelan.
"Jika anda mengetahui sesuatu tentang masalah ini tolong katakan pada saya karena sepertinya musuh anda bukan pembisnis biasa"ucap Rosa sambil mempertahankan nada sopannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/252206469-288-k32973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosa (End)
Novela Juvenil"Bapak ngapain di sini?"tanya Rosa dengan wajah bingungnya. Arthur menatap gadis tersebut dengan datar dan tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan orang tersebut. "Ck! Dasar kulkas berjalan"umpat Rosa pelan. "Saya masih dengar Rosa"ucap Arthur dan i...