Disinilah gadis berjaket denim dengan warna army yang di padukan kaos putih di dalamnya dengan jeans hitam robek dengkul serta rambut yang di kuncir berada di lobby kantor milik Robert.
Gadis itu menjalankan kakinya memasuki lift yang ada di lantai dasar dengan perasaan yang sedari tadi terus saja gelisah.
Tiba tiba gadis itu berlari memasuki lift di depannya yang hampir saja tertutup.
Deg!
Gadis itu diam bersamaan dengan pintu lift yang kembali tertutup, bagaimana ia tidak diam ketika melihat kedua orang sejoli yang sangat ia kenali. Siapa lagi kalau bukan Arthur dan Sofia.
"Ekhem"dehaman dari Arthur sukses membuat Rosa langsung berbalik menatap pintu lift karena memang posisinya tadi menghadap kedua sejoli tersebut.
"Sial!"gumam Rosa meruntuki kebohongannya sendiri.
"Oh jadi kamu yang jadi penyusup tiga hari yang lalu di kantor ayah aku"ucapan dari Sofia sukses membuat Rosa memasang wajah terkejutnya.
"Jadi dia anak pak Brawijaya?"batin Rosa tanpa perduli dengan ekspresi kesal yang di tunjukkan Sofia di belakangnya.
Posisi mereka sekarang, Rosa tengah berada di depan dua sejoli yang berada di belakangnya.
"Heh!"
Bugh!
"Kamu apa apaan sih Sof!"kesal Arthur yang sedari tadi diam.
Bagaimana ia tidak kesal ketika melihat tunangannya tengah mendorong belakang Rosa dengan kuat hingga membuat gadis yang ada di hadapannya itu maju dua langkah.
Mendengarkan penuturan dari Arthur membuat Sofia merasa kesal dan mendelik tajam ke arah Arthur yang tengah menatapnya tajam.
"Kok kamu belain dia sih?"tanya Sofia kesal.
"Aku belain dia karena emang dia nggak salah"tegas Arthur.
"Aku nggak salah yah, wajah aku kesal sama dia soalnya dia itu udah nyelinap masuk ke kantor ayah aku"jelas Sofia dengan kesal sedangkan yang menjadi bahan perdebatan dua orang itu hanya diam sambil memperhatikan pintu lift tanpa perduli dengan debatan yang terjadi di belakangnya.
"Tapi kan bisa nggak usah dorong dorong dia kaya tadi!"ucap Arthur yang mulai menormalkan kembali nada suaranya.
"Kamu kok belain dia terus sih"ucap Sofia dengan kesal sambil mengepalkan tangannya di balik kedua sisi tubuhnya.
"Jangan mulai lagi deh Sof!"
Ting!
Pintu lift terbuka bersamaan dengan selesainya ucapan dari bibir lelaki tersebut dan itu membuat Rosa buru buru keluar.
"Kamu selalu aja belain dia"ucap Sofia yang masih berada dalam lift yang sama dengan Arthur.
"Karena aku cinta sama dia!"
Deg!
Sofia diam mematung ketika mendengarkan ucapan Arthur bahkan sekarang gadis itu tidak memperdulikan tunangannya yang sudah keluar dari dalam lift tersebut.
"Akhhhhh! Awas aja Rosa, aku nggak bakal biarin kamu sama Arthur bersatu lagi"ucap Sofia dengan kesal sambil berjalan keluar dari lift yang ia tempati untuk menyusul sang tunangan.
Sedangkan Rosa, ia sudah berdiri di depan pintu masuk ruangan Robert dengan wajah tenangnya padahal hatinya sedang gelisah.
"Apapun resikonya gue bakal terima"gumam Rosa sambil memegang gagang pintu yang ada di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosa (End)
Teen Fiction"Bapak ngapain di sini?"tanya Rosa dengan wajah bingungnya. Arthur menatap gadis tersebut dengan datar dan tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan orang tersebut. "Ck! Dasar kulkas berjalan"umpat Rosa pelan. "Saya masih dengar Rosa"ucap Arthur dan i...