Setelah keluar dari gedung apartemen itu, Rosa tidak benar benar pulang ke kosannya.
Gadis itu malah duduk dengan santai di kap mobilnya di malam hari yg dingin ini.
"Ck! Nih kepala kaga bisa kompromi apa gimana sih"kesal gadis itu karena merasakan sakit di kepalanya.
Gadis itu terus saja menatap gedung apartemen itu hingga ia langsung berdiri dari kap mobil yang ia duduki ketika melihat sosok Chiko yang tengah berjalan ke arah mobilnya yang terparkir rapih tepat di samping mobil gadis itu.
"Kamu belum pulang?"tanya lelaki itu pada Rosa ketika ia sudah sampai di hadapannya.
"Saya tunggin bapak"ucap gadis itu dengan santai.
"Emang ada apa lagi?"tanya lelaki itu dengan penasaran.
"Jadi ini yang bapak maksud masalah dalam masalah"ucap Rosa mengingat ucapan lelaki itu ketika ia baru kembali ke kantor lelaki paruh baya itu.
"Iya! Ini yang saya maksud"ucap Chiko yang membuat Rosa mengangguk pelan.
"Jadi kamu sudah tau siapa pelakunya?"tanya Chiko lagi dengan penasaran.
"Hm"gumam gadis itu sambil memutar mutar kunci mobilnya.
"Sejak kapan?"tanya Chiko lagi.
"Sekitar seminggu yang lalu"ucap gadis itu masih memasang wajah santai dan tenangnya.
"Kenapa bapak nggak bilang dari awal ke semua orang kalau dia pelakunya?"tanya Rosa kepada Chiko yang tengah memperhatikan dirinya.
"Karena saya tidak punya bukti"ucap lelaki itu yang membuat Rosa mengangguk pelan.
"Tapi pada saat saya tau kamu akan gabung bersama perusahaan saya lagi, saya sengaja menempatkan kamu di keluarga ini, karena saya tau kamu pasti akan menyelidiki semuanya"jelas lelaki itu yang lagi lagi membuat Rosa mengangguk pelan.
"Tapi saya penasaran, dari mana bapak bisa tau kalau Brawijaya yang udah ngambil uang itu?"ucap gadis itu yang tengah memasang wajah penasarannya.
"Jadi dulu, pas saya mau ketemu client di cafe****, saya dengar kalau Brawijaya bilang semuanya tentang masalah ini pada dua orang yang berpakaian serba hitam"jelas lelaki paruh baya itu yang membuat Rosa mengangguk.
"Sebenarnya saya ingin merekam semuanya tapi sialnya ponsel yang saya bawa ternyata lowbat"lanjutnya lagi.
"Kenapa bapak nggak bilangin ke saya langsung?"tanya Rosa lagi.
"Nah! Pada saat itu kamu udah keluar dari kantor saya dan saya tidak tau kamu tinggal di mana"ucap lelaki itu.
"Saya sempat mencari tau keberadaan kamu tapi hasilnya nihil"ucapnya lagi yang membuat Rosa lagi lagi mengangguk paham.
"Mungkin bukan rejeki kali yah"ucap Rosa yang di angguki oleh Chiko.
"Oh iya! Tapi kamu udah punya bukti beneran kan, sama apa yang kamu bilang tadi"ucap lelaki itu lagi.
"Semuanya sudah ada hp saya"ucap Rosa dengan tenang.
"Kalau begitu, kapan kamu akan membongkar semuanya?"tanya lelaki itu dengan penasaran.
"Tinggal tunggu waktu yang pas buat ngehancurin mereka semua"ucap Rosa dengan senyum misteriusnya.
"Maksud kamu?"tanya Chiko lagi.
"Lihat saja permainan saya nanti"ucap gadis itu yang membuat Chiko menghela napasnya pelan.
"Otak kamu memang sulit buat di tebak"ucap Chiko yang membuat Rosa terkekeh pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/252206469-288-k32973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosa (End)
Ficção Adolescente"Bapak ngapain di sini?"tanya Rosa dengan wajah bingungnya. Arthur menatap gadis tersebut dengan datar dan tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan orang tersebut. "Ck! Dasar kulkas berjalan"umpat Rosa pelan. "Saya masih dengar Rosa"ucap Arthur dan i...