ARTHUR DAN ROSA

36K 2.4K 175
                                        

"Lepas——

"Kamu tembus sayang!"potong Arthur sambil berbisik di telinga Rosa.

"Whmmmmfp"Arthur langsung membekap mulut gadis tersebut.

"Jangan berisik"ucap Arthur lagi yang membuat Rosa mengangguk pelan di dalam kukuhan Arthur.

"Jadi sekarang saya akan melepaskan kamu seperti yang kamu perintahkan tadi"ucap Arthur dengan nada menggoda dan jangan lupakan tangannya yang mulai turun dari perut Rosa.

"Jangan pak!"ucap Rosa tegas dengan tangan yang menahan kedua tangan besar Arthur.

Arthur tersenyum dan kembali melingkarkan tangannya di perut ramping Rosa.

"Jalan!"perintah Arthur tetapi gadis yang ada di kukuhannya tidak bergeming dari tempatnya.

"Jalan Rosa!"ucap Arthur sekali lagi ketika tidak merasakan adanya pergerakan dari gadis tersebut.

"Pak!"panggil Rosa sambil mendongakkan kepalanya menatap wajah Arthur dari bawah.

"Saya malu"lanjutnya yang membuat Arthur menghembusakan napasnya pelan.

"Kenapa kamu harus malu? Memangnya kamu mencuri?"ucap Arthur yang membuat Rosa mencebikkan bibirnya kesal.

"Yaiyalah saya malu! Orang orang di sini natap saya jijik gitu pas liat darah saya"ucap Rosa sambil melirik orang orang yang masih menatapnya.

Arthur mengikuti arah pandang Rosa dengan wajah datar dan tatapan mata yang tajam.

"Dan Sebenarnya saya juga malu sama bapak tapi sayang rasa kesal saya tentang tadi pagi lebih besar pada bapak"ucap Rosa pelan.

"Yaudah!"ucap Arthur sambil melepaskan pelukannya pada Rosa dan mundur satu langkah menjauhi gadis tersebut.

Rosa membulatkan matanya ketika merasakan tubuh Arthur menjauh dari tubuhnya.

"Bapak!"rengek Rosa dengan kaki yang ia hentakkan dengan kesal.

"Saya nggak mau bantu orang yang lagi kesal sama saya"ucap Arthur yang membuat mata Rosa mulai berkaca kaca.

"Pak! Please!"ucap Rosa dengan lirih sambil menatap semua orang yang masih saja menatapnya.

Melihat Rosa yang hampir menangis membuat lelaki tersebut kembali berjalan mendekati Rosa.

Sedangkan Rosa sedari tadi sudah menunduk dengan tangan yang mengepal kuat.

"Hiks......"

Hap!

"Maafkan saya!"ucap Arthur yang sudah kembali memeluk Rosa dari belakang.

Sedangkan Rosa sudah mengeluarkan air matanya, entahlah ia merasa dari tadi pagi moodnya kurang baik.

"Hiks......hiks......perut saya sakit pak!"adu Rosa pada Arthur.

Arthur mengangguk paham dan detik berikutnya ia langsung menuntun Rosa berjalan dari tempat tersebut karena lelaki itu tidak mau berlama lama menjadi bahan tontonan gratis.

"Pak!"panggil Rosa lirih.

"Kenapa?"tanya Arthur.

"Tapi Stevy masih ada di sini"ucapnya mengingat jika Stevy masih berada di mall.

"Dia sudah pulang!"ucap Arthur di sela sela jalan mereka.

Posisi mereka saat ini, seorang Arthur memeluk Rosa dari belakang untuk menyembunyikan darah haid yang terdapat di celana putih gadis tersebut.

Rosa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang