EXTRA PART

62.6K 2.8K 120
                                    

Satu minggu kemudian....

Rosa juga belum kunjung sadarkan diri setelah operasi yang di lakukan seminggu yang lalu.

Dan sekarang gadis cantik itu masih terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan seorang Ayu yang duduk di sampingnya.

"Kamu kapan sadar?"tanya Ayu dengan sendu kepada orang yang jelas jelas tidak akan menjawab pertanyaannya.

"Arthur di sini selalu nungguin kamu"ucap gadis itu.

Ayu menghela napasnya pelan kemudian wanita paruh baya itu mengambil tangan gadis tersebut lalu menggenggamnya.

"Maafkan saya!"ucap Ayu kepada Rosa dengan penuh penyesalan.

"Maafkan saya karena sudah melampiaskan kebencian saya di masa lalu kepada kamu"ucap Ayu lagi.

Hanya ada mereka berdua di dalam ruangan yang ada di rumah sakit Singapura ini.

"Padahal orang yang saya benci tidak mempunyai salah apapun bahkan orang yang saya percayai, dia dalang dari semuanya"ucap Ayu dengan sendu.

"Saya mohon sadar! Saya ingin membayar semua kesalahan yang pernah saya buat pada kamu"lanjutnya lagi.

Sedangkan dari Indonesia, Arthur dan Robert tengah berada dalam mobil dengan seorang Arthur yang mengendarai mobil tersebut.

"Arthur!"panggil sang ayah kepada anaknya itu yang hanya di jawab Arthur melalui gumaman pelannya.

"Jangan banyak diam seperti ini nak"ucap Robert iba melihat kondisi sang anak.

"Ayah jadi khawatir sama kondisi kamu"ucapnya lagi.

"Badan kamu sedikit lebih kurus dari biasanya"ucap lelaki paruh baya itu lagi.

Tapi Arthur hanya menghela napasnya pelan dengan mata yang fokus kepada jalan yang ada di depannya ini.

Selama seminggu ini, Arthur lebih banyak diam dari biasanya bahkan ia juga jadi jarang makan karena memikirkan kondisi sang gadis yang tak kunjung sadarkan diri.

Hingga lelaki itu memberhentikan mobilnya tepat di depan kantor sang ayah yang juga menjadi tempat kerjanya.

Sebenarnya, seorang Arthur juga sering menggantikan posisi sang ayah untuk menjadi CEO jika sang pemimpin utama perusahaan ini sedang berada di luar negeri untuk mengurusi cabang cabang perusahaan yang ada di sana.

Kedua lelaki beda umur itu, kemarin berpamitan kepada sang ibunda untuk pulang ke Indonesia karena ada client mereka yang ingin bertemu untuk membahas proyek kerjasama.

Mereka berdua keluar dari dalam mobil tersebut secara bersamaan untuk masuk ke dalam kantor tersebut.

Dan disinilah mereka sekarang, di lobby perusahaan dengan beberapa pegawai yang memberi hormat kepada mereka ketika berpapasan.

"Setelah ini kita langsung menuju ke kantor pak Chiko"ucap Robert yang membuat Arthur lagi lagi mengangguk pelan.

Mereka mulai memasuki lift yang ada di lantai dasar dalam diam.

"Gimana kondisi Rosa sekarang?"batin Arthur dengan penasaran padahal baru terhitung hampir sehari ia meninggal Rosa di Singapura bersama sang ibunda.

Sedangkan sang ayah hanya fokus pada benda pipih yang sudah berada di tangannya itu.

Ting!

Sekitar hampir dua menit akhirnya lift yang mereka naiki sudah terbuka dan tanpa membuang waktu lagi, kedua orang itu langsung beranjak dari tempat tersebut.

Rosa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang