WEDDING DAY!

55.8K 2.9K 373
                                        

   Dua hari berlalu dengan begitu cepat semenjak kecelakaan yang terjadi antara Sofia dan Rosa dan itu tandanya hari ini Arthur dan Sofia akan melaksanakan pernikahannya.

Pada saat itu, Sofia sempat di larikan ke rumah sakit oleh keluarganya dan sekarang gadis itu sudah keluar dari rumah sakit tersebut.

Dokter mengatakan bahwa kondisi gadis itu baik baik saja hanya saja dia mengalami penic attack hingga membuatnya pingsan.

Tidak ada luka serius di tubuh gadis itu, hanya saja pelipisnya sedikit membiru akibat membentur dasboard mobil.

Dan sekarang Sofia tengah duduk manis di depan meja rias dengan seorang tata rias yang tengah meng-make up dirinya, dua jam lagi pernikahan mereka akan di laksanakan.

"Gue yang menang buat dapatin Arthur, Rosa"batin gadis itu sambil tersenyum tipis menatap dirinya pada pantulan cermin yang ada di hadapannya saat ini.

"Sofia!"panggil seseorang yang membuat gadis itu menolehkan kepalanya menatap sang ibunda yang tengah tersenyum manis ke arahnya.

"Kamu cantik sekali sayang"puji sang ibunda kepada putri semata wayangnya itu.

"Makasih bunda"jawab Sofia dengan senyum manisnya.

"Bunda nggak nyangka, kamu udah mau tinggalin bunda yah"ucap wanita itu dengan senyum manisnya dan tatapan mata sendu yang jelas terlihat di wajah wanita itu.

"Padahal, baru kemarin rasanya bunda rawat kamu"ucap wanita itu lagi yang membuat Sofia menatap sang ibunda sendu.

"Bunda jangan sedih gitu dong, nanti aku janji bakal sering sering pulang ke rumah bunda"ucap gadis itu dengan tulus kepada sang ibunda.

"Iya sayang, pintu rumah bunda selalu terbuka lebar buat kamu"ucap wanita itu.

"Yaudah! Kalau gitu bunda urusin yang lain dulu yah"ucap Nina sambil bangkit dari duduknya.

Sofia tersenyum manis sambil mengangguk pelan yang di balas senyum tipis oleh sang ibunda dan kemudian wanita paruh baya itu meninggal sang anak dengan para tata rias.

Sofia kembali memfokuskan pandangannya pada cermin di depan sana hingga ia kembali di buat menoleh ke belakang ketika melihat dua sosok lelaki paruh baya yang tengah menatapnya.

"Tinggalkan kami"ucap lelaki itu kepada sang tata rias yang langsung di angguki oleh wanita yang menjadi tata rias tersebut.

Sofia menatap kedua lelaki paruh baya yang tak lain dan tak bukan adalah sang ayah yang hadir bersama Joldwin.

"Aku pikir tuan Joldwin nggak akan hadir di acara ini?"ucap Sofia pada Joldwin.

"Mana mungkin saya tidak hadir dalam acara yang sudah saya rencanakan"ucap Joldwin kepada Sofia yang nampak tersenyum tipis sambil mengangguk anggukkan kepalanya pelan tanda mengerti.

"Selamat yah nak, sebentar lagi kamu akan menjadi istri dari seorang Arthur"ucap Brawijaya kepada sang anak yang di balas anggukan serta senyum tipis dari gadis tersebut.

"Rencana kita berhasil tanpa adanya sosok Elfira Elfira itu"ucap Joldwin lagi yang membuat kedua orang itu mengangguk setuju.

"Selamat yah Sofia, kamu memang bisa di andalkan dalam hal seperti ini"ucap Joldwin.

"Terima kasih atas pujiannya, Tn. Joldwin"ucap Sofia dengan senyum manisnya.

"Saya juga nggak nyangka rencana kita akan berhasil secepat ini"lanjut Joldwin dengar raut wajah bahagia yang jelas jelas lelaki paruh baya itu tunjukkan.

"Dan setelah itu, kamu harus melakukan apa yang saya inginkan"ucap Joldwin pada Sofia yang di angguki oleh gadis tersebut.

"Kalian!"panggil Brawijaya pada kedua orang yang merias wajah sang anak tadi.

Rosa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang