Nampak seorang Arthur tengah berjalan di koridor koridor kampus dengan wajah datar yang selalu terpatri di wajahnya.
Hari ini dia akan mengajar di kelas ekonomi milik Rosa, yang lima menit lagi akan di mulai.
Drrrt drrrt drrrt......
Ponsel yang berada di saku jas coklat milik Arthur bergetar dengan lama, menandakan ada panggilan masuk.
Sofia is calling you!
Tanpa membuang waktu lelaki tersebut langsung mengangkat panggilan yang katanya dari calon tunangannya tersebut.
"Halo?"ucap orang di seberang sana.
"Ada apa?"tanya Arthur di sela sela jalannya.
"Kamu ada di kampus kan?"tanya Sofia.
"Iya! Ini aku udah mau masuk ke kelas"jawab Arthur yang sudah sampai di depan pintu masuk kelas Rosa.
"Aku ke situ yah! Soalnya aku bosan di rumah mulu"ucap Sofia.
"Iya!"jawab Arthur.
"Udah dulu yah! Aku udah mau ngajar"ucap Arthur yang langsung di balas dehaman oleh orang di seberang sana.
Klik!
Panggilan mereka terputus, dan setelah itu Arthur langsung melangkahkan kakinya memasuki kelas yang nampak sepi karena kehadiran dirinya.
"Selamat pagi semuanya!"ucap Arthur dengan wajah datarnya.
"SELAMAT PAGI PAK!"ucap semua mahasiswa di sana terkecuali Rosa yang sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.
Arthur mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan untuk mencari seseorang yang sudah berhasil membuatnya harus egois karena tidak bisa memilih.
"Kenapa kamu memakai topi dan masker?"tanya Arthur pada seorang gadis yang tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Saya lagi flu pak"ucap gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Rosa.
"Kalau begitu silahkan buka topi kamu"ucap Arthur yang gerah melihat penampilan Rosa.
"Baik pak!"ucap Rosa dengan malas yang membuat Stevy yang berada di sampingnya mendengus.
"Eh dodol luh main baik baik pak aja! Lo kaga mikir apa kalau pelipis lo itu lagi sobek terus ada lebamnya juga"ucap Stevy yang berada di samping Rosa.
"Udahlah! Nggak usah ribet"ucap Rosa malas sambil membuka topinya.
Melihat hal tersebut membuat Arthur mengernyitkan dahinya bingung ketika melihat pelipis Rosa yang sedikit membengkak.
Arthur berjalan mendekati bangku Rosa, dan itu membuat semua mahasiswa yang ada di sana menatap mereka penasaran.
"Ini kenapa?"tanya Arthur sambil menekan pelan pelipis Rosa yang sobek hingga membuat sang empunya luka meringis pelan.
"Ini tidak apa apa! Dan sebaiknya anda ajari kami tentang materi yang akan anda bawakan"ucap Rosa dengan datar sambil menepis pelan tangan lelaki tersebut yang masih bertengger di pelipisnya.
"Lukan——
"Bukan urusan anda!"sentak Rosa dengan kesal yang membuat Arthur menghela napasnya pelan sambil berbalik meninggalkan Rosa tanpa sepatah kata pun.
Flashback on.
Di sebuah ruang keluarga yang nampak megah terdapat tiga orang anggota keluarga yang tengah berkumpul dengan wajah seriusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosa (End)
Ficção Adolescente"Bapak ngapain di sini?"tanya Rosa dengan wajah bingungnya. Arthur menatap gadis tersebut dengan datar dan tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan orang tersebut. "Ck! Dasar kulkas berjalan"umpat Rosa pelan. "Saya masih dengar Rosa"ucap Arthur dan i...