Part 34 ADA RASA SAKIT DISINI

8.8K 496 13
                                    

Holla hoii, Apa kabar kalian? Semoga selalu sehat yah. Selamat membaca🖤

Hari yang sangat tak indah bagiku, seketika hancur dengan sebuah kata kata yang menyakitkan~
Azka Yudha

"Mas"

Aku berlari menuju kamar yang berkerumun itu. Berharap cemas semoga yang ku duga tak akan terjadi untuk sekarang karena apa,aku belum siap untuk melepaskan seseorang untuk yang ke dua kalinya.

Namun ketika aku melihat keramaian itu, ku baca nomor kamar itu bukanlah nomor kamar Mas Yudha, disana ada seseorang yang mungkin sudah meninggal dengan seorang istri di sampingnya yang menangis histeris. Menyedihkan sangat menyedihkan. Melihat saja sangat mengerikan apalagi sampai--

'Astafirullah Azka kamu itu harus berpikir jernih'

Aku bernapas lega mengetahui bahwa kamar  itu bukan nomor kamar Mas Yudha. Tapi apa yang terjadi pada Mas Yudha saat ini hingga hingga mbak kartika menangis tadi.

"Dek , Yudha dek" mbak Kartika menghampiriku dengan beberapa tetesan airmata. Aku menjadi tidak tenang kala ada orang menangis apalagi menyangkut Mas Yudha.

"Mas Yudha kenapa mbak?"

"Kamu masuk aja ya"

"Umi?"  Aku melihat umi menangis di bangku di depan kamar Mas Yudha. Sebenarnya ini ada apa?

"Iya nanti aja ngomong sama umi sekarang kamu masuk"

Ku memasuki kamar itu. Air mataku tiba tiba saja menetes. Ingin berteriak meloloskan segala sesak di dadaku.

"Ya Allah" aku menutup mulutku tetesan airmata ku sangat deras kali ini.

"Mass" aku berlari memeluk Mas Yudha disana.

Ia mengusap kepalaku. Mas Yudha sudah sadar. Iya ia sadar, ia sudah membuka matanya aku sangat bahagia dengan ini. Alhamdulillah Ya Allah kamu mengabulkan segala doa doaku.

"Mas, mas ada yang sakit nggak?"

"Kalo ada bilang sama Azka" ia memandangku lekat. Namun kenapa ia tak berbicara sama sekali

"Mas jawab dong ih nggak romantis" ia masih saja memandangku tanpa bersuara. Aku sudah berniat untuk mengihiburnya agar ia tersenyum bahkan tertawa namun itu tidak berlaku baginya. Retap saja kulkas duabelas pintu.

Ini ada apa sih? Aku tak bisa hanya diam melihat kondisi suamiku seperti ini, ada sedikit rasa geram di tanganku.

"Mas ih!" ia menangis di depanku dengan memandangku. Aku jahat ya? Astaga aku telah membentaknya

Aku berbalik arah dan lari ke luar kamar dengan kondisi menangis. Meminta penjelasan kepada Mbak Kartika sebenarnya ada apa dengan Mas Yudha.

"Mbak mas yud- mas yudha-" aku tak bisa berkata  sempurna karena memang ini membuat dadaku sesak.

"Kamu tenang dulu, duduk dulu" aku pun duduk di tengah tengah Umi dan Mbak kartika

"Kata dokter Yudha nggak ada penyakit dalam apapun,hanya penyakit luar yang terkena saat ia terjatuh di aspal, ia baik baik aja, dan pita suaranya juga tidak luka, tapi kata dokter dia trauma dan dari Trauma itu lah ia menjadi koma dan tak mau bicara selama ini ka, kamu yang sabar ya"

Aku menunduk, berpikir bagaimana cara menyembuhkan trauma seorang Satria Yudha? Seseorang yang sangat keras kepala. Aku merasa tanggung jawabku kali ini cukup berat, tapi bagaimana bisa dia kan suami ku jadi ringan atau berat aku harus melewatinya sama sama dengan Mas Yudha.

"Azka ,Umi minta tolong banget sama kamu nduk, sembuhin Yudha ya , buat Yudha bangun dari ketidak berdayaannya ini, Yudha segalanya bagi umi, Umi mohon nduk"

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang