Part 5 MENUJU WEDDING

12.4K 752 2
                                    


Hola hallo gess, hari ini aku bawain cerita lagi. Jangan lupa happy ya!! Selamat membaca. Dan maaf maaf jika ada salah kata.

Hari ini aku super duper sibuk sangat sibuk. Kalian tau mbak kartika besok menikah dan saat ini aku di rumahnya untuk ikut mempersiapkan acara besok. Rumah mbak kartika sangat ramai hari ini, dan semuanya memiliki pekerjaan masing masing.

"Dek kok mbak degdegan ya" ucap mbak kartika yang merapihkan tikar untuk acara nanti malam.

"Jangan gitu dong mbak . Aku juga ikut degdegan nih" benar hatiku jadi berdebar debar tak tahu perasaanku saat ini antara senang dan sedih.

Senangnya akhirnya mbakku ini menikah , ia akan segera menjadi istri dan menjadi ibu bhayangkari , tapi  sedihnya ia pasti akan sangat sibuk , mengurus suami atau anaknya besok, apalagi dia bakalan jadi ibu bhayangkari pasti dia akan Resign di instansi.

"Nggak deg degan bahaya dong dek" kami berdua tertawa. Iya tawa ini lah yang mempertemukan kami dulu. Waktu pertama kali di terima di kantor aku sama sekali belum berkenalan dengan siapapun, tapi suatu hari hanya ada tiga orang yang lembur di kantor, aku , Mbak kartika dan Mbak Rika. Waktu itu kami benar benar bosan dan mbak kartikalah yang menghibur kami kemudian kamipun tertawa bersama, hari itu lah awal persahabatan ku dengan mbak kartika, mbak yang selalu aku hormati dan aku anggap sebagai kakaku sendiri.

"Heh malah tertawa kalian ayo makan dulu" ucap ibuk yang juga senyum senyum bahagia karena akan mendapatkan seorang mantu.

Aku dan mbak kartika beranjak ke dapur dan makan bersama. Eh kali ini beda akuu makan bersama keluarga besar mbak kartika. Seperti Bapak, ibuk, mbak kartika,bang Haris, dan pak yudha si mata elang itu.

Aku melihat kebersamaan dan kekocakan yang terjadi di sini sangat asik. Aku jadi ingat keluargaku di klaten.

"Nduk kok malah nglamun, mikirin apa to" ucap ibuk semua orang menoleh termasuk pak yudha kulkas dua belas pintu

"Ngga papa buk cuma kepikiran keluarga di klaten"

"Udah nduk ngapap anggap aja keluarga ini kelurga kamu sendiri" ibuk tersenyum padaku. Berbeda dengan Anak laki laki terkahirnya itu wajahnya selalu tidak semangat dan selalu menakutkan.

🌼🌼🌼🌼

Habis bakda magrib kita lanjut beberes karena acara pengajian jan delapan . Aku tak pulang ke kostan selama dua hari sekarang dan besok. Karena benar banar sibuk di sini.

"Dek" panggil mbak kartika

"Iya mbak"

"Iya mbak" jawab pak yudha yang hampir bersamaan denganku.

'Jika mbak kartika tak memanggil ku mampus aku malu'

"Cie gitu aja bareng"

"Mbak manggil siapa? " tanya kulkas dua belas pintu eh maksud ku pak yudha

"Kalian berdua"

"Gini mbak perlu bantuan sedikit. Ini kan banyak makanan yah dalam kantong ini. Nanti tolong kalian anterin ke tempat e Mbak Rika. Kamu tau kan rumahnya, Azka?" Tanya mbak kartika padaku. Jelas aku tau lah kan mbak Rika adalah teman kantorku dan mbak Kartika.

Aku mengangguk.

"Yaudah cepet kalian berdua. ini pake motor aja ya biar cepet" mbak kartika memberikan kantong itu padaku

Aku dan mas Yudha mengangguk dan mengambil kantong dari mbak kartika.

Aku membuntuti mas yudha di belakanhnya.

Dari belakang ia terlihat gagas sekali, badan yang tegap juga rambut yang rapih membuat aku bisa berkata ia kulkas duabelas pintu yang keren.

"Kamu mau ikut saya masuk ke kamar saya?" Tanya Pak yudha padaku yang sudah ada di depan pintu kamarnya.

'Betapa Asstagfirullahnya diriku ini'

Dan tak sadar lagi lagi aku mematung berdiri di depan pintu kamarnya.

"Heh ka ayo malah ngelamun" teriaknya yang membuatku kaget.

Aku segera naik ke motornya. Menyusuri jalanan jakarta yang macet dikarenakan mungkin pada lagi pulang kerja.

Aku mengarahkan jalan mana saja untuk sampai di tempat mbak Rika. Sampai akhirnya aku dan pak Yudha sampai di tujuan kami.

"Assalamualikum mbak rika" ucapku di pintu gerbang

"Waalaikumsalam eh dek aska sini masuk dulu" aku dan pak yudha masuk ke dalam rumah mbak Rika dan memberiman titipan dari mbak Kartika.

"Eh ini calon kamu?" Mataku membulat sempurna.

"Eh bukan mbak ini adiknya mbak kartika" balas ku tersenyum.

"Oalah kirain maaf ya"

"Iya mbak, kalo begitu saya sama pak yudha pamit dulu"

Kami segera pulang karena acara akan segera dimulai. Eh bentar saat di tengah perjalanan pulang tiba tiba hujan mengguyur deras. Mau tidak mau aku dan pak yudha berteduh di depan warung kopi.

Benar benar dingin sangat dingin. Karena tadi pakaian kami sudah sedikit terguyur hujan jadi dingginnya sampai ketulang tulang. Mana lagi aku ngga bawa jaket.

Namun tiba tiba dari arah belakang ada yang memberiku jaketnya. Aku mendongkak mendapati wajah pak yudha yang sweet itu. Eh nggak deng.

"Udah pake aja kamu pasti kedinginan" aku terseenyum melihaat pak Yudha. Aku tak mungkin menolak karena ini sangat dingin. Bisa bisa aku besok masukangin kan ngga lucu karena besok acara yang besar bagiku.

"Ini minum dulu biar anget sambil nunggu hujan agak reda" aku mengambil secuup teh dari pak yudha. Apa mungkin penilaianku dari duluu salah?

Kamii menunggu sekitar dua puluh menit hujan reda dan melanjutkan perjalanan ke rumah mbak kartika. Disana pasti sudah ramai orang mungkin sudah mulai acaranya.

Yudha POV

Malam ini ada acara pengajian mbak kartika. Akhirnya besok kakaku tercinta itu akan naik kepelaminan. Dia besok bukan lagi kakaku yang selalu aku jailin, yang selalu aku mintain uang untuk jajan. Senang campur haru yang ku rasakan saat ini.

Dan tadi ia menyuruhku untuk kerumah temannya bersama Azka. Aku tak banyak mengenal tentangnya namun aku yakin dia sangat baik. Saat kembali dari rumah teman mbak kartika tiba tiba hujan mengguyur kami.

Aku tau Azka kedinginan karena tadi ia tidak menggunakan jaket. Jadi ku berikan jaketku untuknya kasian dia. Walaupun semua menilai aku cuek dan ngga peduli ya masa aku ngga peduli dengan perempuan.

Ia meneloleh padaku. Wajahna sangat angun dan tenang senyumnya mekar seperti bunga mawar. Ah tidak masa aku suka dengannya tidak mungkin lah, karena sampai detik ini tak ada yang bisa meruntuhkan hatiku yang egois dengan kisah percintaan.

Setelah menunggu sekitar dua puluh menit kami pun melanjutkan perjalanan menuju rumah. Benar saja di sana sudah ramai orang bahkan sudah di mulai . Aku dan Azka segera berganti pakaian dan ikut berbaur dengan mereka.

Malam ini benar benar terharu melepaskan kakak tercintaku menuju pelaminan.

Sekalilagii minta maaf ya jika banyak kata yang salah.
Terimakasih yang sudah mau baca cerita ini.

Jangan lupa Vote dan komen.
Klaten. 13-10-2020. Up2x ya.

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang