Part 8 WEDDING BANG HARIS

10.8K 705 2
                                    

Hai hallo. Apa kabar kalian? Sebelumnya mau minta maaf ya jika ada salah kata. Selamat membaca!

Sedari tadi pagi Azka tidak henti hentinya bergerak. Kesana kemari bagaikan setelika. Ia benar benar sibuk menjelang pernikahan Haris.

Azka sudah menganggap keluarga Kartika adalah keluarganya sendiri, begitu pula keluarga kartika.

Hari ini acara pernikahan Haris dan pedang pora di Hotel Mulia, semua orang disana sangat sibuk mempersiapkan acara yang sebentar lagi di mulai.

"Dek makeup dulu" ajak kartika dan azka mengikutinya.

Setelah MUA mengatakan selesai me makeup Azka ia di sodorkan baju oleh kartika.

"Dek pakai ini, kembaran sama keluarga" Azka mengangguk dan berganti baju.

Acara di mulai , menampilkan seorang Haris dengan seragam kebanggannya dan permaisurinya Fita yang anggun dengan gaunnya. Mereka nampak cocok dan serasi.

Azka POV

"Happy Wedding ya abang ku " aku berjaba tangan dengan bang haris.

"Makasih ya dek" ia tersenyum padaku

Hari ini benar benar hari yang melelahkan bagiku.

"Dek ayo foto keluarga dulu" ucap bang Robi aku mengangguk dan mulai naik ke atas pangung.

Disana ada Ibuk, Bapak, Mbak kartika, Bang Robi , kedua mempelai, tak lupa si mata elang juga hadir. Fhotografer mulai memberi arahan posisi agar rapih dan cantik dalam foto.

Dan yang tak aku suka foto itu berformasi Aku di dekat pak Yudha. Selalu saja seperti itu. Setelah selesai dengan beberapa foto aku turun dari panggung tapi kakiku terhenti karena ada seseorang yang tinggi nan gagah berada di hadapanku.

"Mas mas fotoin kita berdua" pak yudha berbicara dengan fhotografer . Dih yang di maksud kita berdua adalah aku dan dia gawat ni bisa bisa aku di makan sama elang satu ini.

Tapi aku pasrah saja lah. Kasian mungkin dia ngfans denganku hahah

"Wahh udah besar banget mbak" aku mengelus perut buncit mbak kartika.

"Iya tante aku udah mau enam bulan, sabar ya nunggu aku" aku tersenyum pada mbak kartika. Memeluknya lama

"Mbak kangen sama kamu dek" aku mengusap air mataku.

"Aku juga mbak, setiap kali aku mau omongan sama mbak eh yang di samping aku bukan mbak lagi" ia mengusap airmataku.

"Udah ngga usah nangis dong kan udah besar" aku tersenyum

"Kamu itu kapan nyusul ka?" Tanya bang Robi.

"Bentar lagi tu paling satu tahun lagi" ucap asal mbak kartika.

"Ngga lah mbak. Calon aja belum ada huhuhu"

"Gausah sedih ka tu calonnya" bang Robi menunjuk arah belakangku.

Ternyata disana ada pak yudha yang menuju kemari. Apa dengan dia? Yang benar saja.

"Mbak , bang di panggil umi" mbak kartika dan bang Robi pergi meninggalkan aku dan pak yudha.

"Ka mau makan es crem ngga?" Tanyanya tiba tiba. Duh Es crem ngga bisa nolak ni.

"Boleh" Aku mengangguk.

"Yaudah ayo" kemudian ia berjalan di depanku dan aku selalu membuntutinya.

"Dha ini calonmu?" Aku melotot siapa yang bicara itu.

"Iya bro doain ya" Dih doain apaan

"Yoi broo semoga lekas di pertemukan di pernikahan"

"Amin"

Aku hanya menyaksikan mereka berbicara saja. Tak ada niatan untuk angkat bicara. Biarkan drama ini mengalir di depan mataku. Toh jika aku bicara pasti ngga di anggap.

"Yaudah kalo gitu gua cari Es cream buat calon bini dulu ya"

'Monmaap ni calon bini dari mana?'

"Oke bro hati hati calon bini di ambil orang, gandeng aja bro" teman pak yudha mulai berbisik. Padahal aku mendengarnya

Tak terlalu jauh dari temat terjadinya drama tadi aku sekarang sudah menikmati Es Cream yang di sediakan untuk hidangan kali ini. Kesukaan ku emang ngga pernah salah. Mau coklat , strawberi, vanilla, Mangga, dan sebagainya ngga pernah ku tolak.

🌼🌼🌼🌼

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Badan ku yang sudah terasa sangat letih ini sudah tak kuat menopang. Rasanya ngantuk terus .

"Hoaammm" aku menguap yang ke sekian kalinya

"Dek nanti tidur di rumah mbak aja ya, kamu tidur sama mbak , biar bang robi tidur sama yudha apa di kamar tamu , kan kita udah lama ngga tidur bareng lagi pula kasian kamu udah kecapean gitu"

Aku mengangguk pasrah, karena memang betul ucapan mbak kartika.

Tepat pukul duabelas malam kami semua samai di rumah ibuk. Aku langsung membersihkan diri ku dan masuk entah ke dalam kamar siapa yang penting bukan kamar sang pengantin.

Mataku sudah tak kuat lagi hingga akhirnya aku bingung mana yang kamar mbak kartika dan mana yang kamar pak yudha karena memang sebelahan dengan kesadaranku yang mulai menurun aku memasuki kamar bernuansa biru muda itu. Langsung ku rebahkan badanku di kasur yang nyaman itu.

Tak terlalu lama ada orang yang masuk mungkin mbak kartika dan orang tersebut mengunci pintu kamar.

"Astafirullah" bukan suara mbak kartika. Melainkan suara seesorang laki laki. Apa aku salah kamar ya?

Aku langsung terbangun dengan mata yang sudah terang benderang seperti lampu.

"Astafiruulah pak yudha kenapa bapak disini?" Tanyaku yang masih berada di konsentrasi rendah karena ngantuk.

Dia segera berbalik arah dan membuka pintu. Untungnya tadi aku masih memakai kerudungku.

Saat itu juga aku menyadari bahwa aku salah memasuki kamar.

"Ada apa dek" suara mbak kartika di luar.

"Itu mbak ada Azka di kamar aku" kalian tau? Malunya sampai ke urat urat.

Aku lalu keluar dari kamar itu dan menghampiri mereka berdua.

"Aduh maaf pak saya ngga tau saya tadi udah ngantuk banget makanya saya asal masuk kamar." Jelasku dengan mata yang sudah terang.

Mbak kartika sedari tadi katawa ketiwi saja. Aku jadi malu benar banar malu.

"Dek dek bisa bisannya" ia terawa lagi.

"Namanya juga aku udah ngantuk mbak" ucapku frustasi.

"Udah tidur sana kamu tu ada ada aja" ia tertawa lagi

"Wes karep mu lah mbak ngantuk aku" ku tenggelamkam mukaku dalam bantal itu. (sudah terserah kamu mbak aku mengantuk)

Asik ngga si😂pasti garing yah, maaf ya jika tidak sesuai apa yang kalian harapkan .
Minta bantuan Vote dan Comen terimakasih......
Mau ngasih tau juga maaf ya besok besok ngga setiap hari up soalnya minusku nambah kan sedih ya:(

Klaten,16 Okt 2020.

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang