Part 20 HONEYMOON ATAU JALAN JALAN

12.4K 574 9
                                    

Holla haii, update lagi akuuhhh, jangan lupa tersenyum. Selamat membaca!

Memandangmu terasa aku menuju tak terbatas dan melampauinya~

Selamat pagi Jogja, pagi yang luar biasa sejuk dapet seger juga dapet liat azka hahah.

Hari ini aku dan Azka pergi berlibur ke Gunung kidul tepatnya di kawasan pantai karakal lebih tepatnya lagi di pantai  mbluluk  umi menyewkan vila sekalian untuk tempat kami tinggal dan hanya berdua .

"Udah semuanya kan?" Tanyaku memastikan barang ada yang ketinggalkan atau tidak

"Udah mas" ku lajukan mobil ke arah gunung kidul. Jalanan masih sepi karena memang kami berangkat masih pagi sekitar jam enam pagi.

Yang ku pikirkan sekarang bingung disana mau ngapain coba, jika Azka sudah mencintaiku tak masalah kita bersenang senang bersama . Masalahnya ia belum mencintaiku jadi ini lah aku yang bingung.

Di sepanjang perjalanan tak ada kata dari sama sama kami. Aku jadi masih canggung ia mungkin juga sama. Umur pernikahan kami baru tiga hari, jika pernikahan orang lain pasti baru hangat hangatnya tapi ini malah dingin dingginnnya tak apa lah.

Azka hanya fokus menatap lurus ke depan, kadang menengok cendela bahkan kadang melihat ponselnya. Aku jadi gimana gitu.

"Em Mas aku boleh nannya ngga?"  Suaranya memecahkan keheningan di antara kami

"Iya?"

"Kan papa polisi, terus Bang Robi juga polisi , terus juga Bang  haris polisi, kenapa mas milih tentara?" Pertanyaan yang bernilai tinggi bagiku. Aku tersenyum

"Karena aku pengen nembak hati kamu" alisku ku naikan satu , aku menggodanya.pipinya jadi merah tersipu menambah cantik istriku Azka ini.

"Ih beneran kok" ia memukul lenganku

"Iya iya, ya karena saya pengen aja"

"Udah sesingkat itu Astafirullah" aku jadi tertawa sendiri

"Hehe ya dulu tu pas masih kecil sukanya tentara bukan polisi, terus dulu juga waktu kelas empat SD pernah ke lembah tidar cuma foto di depan gerbangnya , sekarang Alhamdulilah kesampaian saya pendidikan disana dan saya jadi bisa seperti ini"

Mulutnya membulan bertada ia berkata "O"

"Lah terus Azka sendiri kok milih perkantoran?"  Aku juga penasaran kan pada cerita hidupnya

"Kalo aku sih dulu pengen banget sama kaya mas jadi Angkatan Darat lulusan Akmil atau ngga Polisi lulusan Akpol tapi sayang seribu sayang aku dulu terlanjur sekolah di SMK jadi sebab itu aku hanya bisa berangan,  dan berharap suatu saat nanti anak anakku bisa masuk ke salah satu sekolah dinas yang ibuknya cita citain dulu"  aku tak percaya Azka yang sangat anggun ini mempunyai cita cita menjadi abdinegara sepertiku, padahal menjadi abdinegara itu berat sangat berat apalagi pendidikannya, namun ia ingin dan itu sangat mencerminkan bahwa azka  pemberani.

"Oh anak anak kita besok?"  Aku menggodanya lagi Wajahnya kembali memerah seperti tomat uh gemes sekali ingin ku cubit pipinya itu

"Ngga usah aneh aneh bahasnya deh" aku hanya menyengir

"Terus kenapa ngga daftar bintara waktu itu?" Aku masih penasaran dengan cita citanya jaman dulu

Ia hanya menggeleng dan tersenyum

"Ada sebuah luka yang ngga mungkin aku ceritain ke kamu aku udah menutupnya rapat rapat" benar azka berkata seperti itu memang apa yang menjadi lukanya lagi?

"Ka saya suami kamu lo" hehe gapapa ya sedikit memaksa ya.

"Iya deh iya pak suami"

"Jadi?" Aku meliriknya

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang