Part 36 TAK TERLUPA

9K 483 17
                                    

Holla Haiii. Update lagi ni, siapa yang disini nunggu hayoo? Selamatt membaca ya!!!

Teruntukmu Terimakasih atas semua yang telah kau berikan kepadaku. Seluruh jiwa dan ragamu hanya untukku karena kita adalah satu. Semoga tuhan mengijabah seluruh doa doa yang kita Aamiinkan~

-Satria Yudha Bimanatara-

Satu minggu ini aku dan mas Yudha berada di Rumah dinas Sukoharjo. Melakukan aktivitas seperti biasa tapi mungkin ada sedikit aktivitas yang di kurangi oleh Mas Yudha menginggat pesan dokter waktu itu.

Hari hariku semakin indah bersama Suami tentaraku itu. Melihat senyumannya ketika bangun tidur membuatku candu. Tapi bagaimanapun aku wanita  gengsi ketika ingin bermanja manja seperti istri pada yang umumnya.

Ibuk,Ayah,Umi,Papa,dan keluarga Alhamdulilah sehat semua. Uti juga sehat, oiya besok aku dan mas yudha berencana untuk  menjenguk uti. Aku sudah sangat rindu kepada Uti Mas Yudha , Aku sudah menganggap Uti seperti mbahku sendiri. Pasalnya Uti selalu membela dan memanjakanku.

Sore ini suami tentaraku baru sedang enak enakan di ruang tamu menonton TV dengan temannya, siapalagi jika bukan Agus. Selalu saja Agus yang muncul heran aku pada agus, ia juga selalu saja membuat lelucon yang kadang Receh sama sekali garing.

"Gus di makan ya" Agus tersenyum padaku.

"Terimakasih mbak" aku mengangguk dan ikut duduk bersama mereka.

"Takira mbak Hamil lo mbak" aku terkekeh dengan ucapan Agus barusan. Banyak sekali yang mengira aku hamil padahal kan ini belum apa apa. Mungkin karena terlalu banyak aku makan jadi kegemukan. Namun aku juga tak terlalu susah jika aku gemukan, toh aku makan setiap hari kan ya wajar.

"Aamiin doaain aja Gus" Mas Yudha kini menyaut. Mata elangnya itu enggan melihatku malah melihat TV yang sednag menampilkan Talkshow. Awas saja nanti

"Eh aku masih ada cucian , tak tinggal dulu ya gus" Agus mengangguk.

"Masih gres tah mbak Azka?" Ku dengar samar samar sura Agus yang membicaranku dengan Mas Yudha.

"Masih dia mah"

"Rencana?"

"Kepo lo gus koe ki" Astafiruulah apa yang ku pikirkan hingga jauh seperti itu. Lebih baik ku melakukan pekerjaanku. (Koe : Kamu)

Aku jadi teringat akan kejadian seminggu yang lalu. Kejadian yang sangat memalukan dari indah. Ia mengemis cinta pada Mas yudha, yang benar saja. Sebelumnya aku sudah sangat yakin bahwa mas Yudha akan selalu bersamaku  memilihku untu menjadi pasangan hidup nya. Namun aku juga takut akan kehilangannya. Kalian tentu tahu sebagai istri seorang tentara itu tak mudah tak mudah melepaskan suami untuk pergi tugas karena nyawa adalah taruhannya namun seberapa kita melarang pasti kita akan mengikhlaskannya karena ini adalah tugas dan panggilan negara. Negara butuh Suami kita dan Kita juga butuh suami kita.

Namun pikiranku lehih tertarik ke belakang yaitu saat ku emosi dan tak percaya kepada mas Yudha. Kejadian buruk itu selalu ku benci. Bagaimana bisa aku berpikiran negatif tentang suamiku sendiri yang jelas jelas ku percayai dasar Azka dihasut sama Setan aja mau.

"Dek" aku menengok ke belakang. Disana ada mas Yudha memelukku dari belakang.

"Apa sih mas nanti Agus lihat" aku mencoba menepis tangan kekarnya itu.

"Dia udah pulang" mas Yudha menemoelkan dagunya pada bahuku, kan geli ya risih juga sebab ada bulu jengot yang akan tumbuh.

"Mas ih, tadi aja nggak mau lirik aku sekarang deket deket"

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang