Part 41 SEORANG IBU

10.4K 525 12
                                    

Holla holla teman teman. Maaf baru bisa UP sekarang. Jangan lupa tersenyum ya, selamat membaca!

Selamat datang di dunia ini sayangnya mama dan papa. Semoga kamu bisa tumbuh dan berkembang baik dalam didikan kami ya
-Yudha Azka-

Sudah dua hari ini aku dan Azka berada di rumah Uti menikmati masa cuti hari raya idhul fitri yang tinggal dua hari lagi. Setelah hari itu, aku langsung mengirim perdebatanku antara indah kepada ibu ibu persit yang memandang Azka sebagai perebut laki laki orang. Mereka semuanya berdatangan ke rumah meminta maaf kepada Azka bahkan membawakan buah tangan karena kondisi Azka waktu itu.

"Mas Aduh" ku mendengar suara Azka yang mengaduh di dapur. Memang jarak dapur dan kamar ku di rumah uti lumayan dekat. Tak pikir panjang karena aku khawatir aku pun lari terbirit birit menuju dapur mendapati Azka yang sudah duduk di lantai dan memegangi perutnya.

"Ya Allah dek" Memang kandungan Azka sudah sembilan bulan dan ku duga saat ini Azka kontraksi.

"Mas sakit banget" ia meringis dan menangis sambil terus mengelus elus perutnya.

"Bentar mas panggil umi dulu" ku lari ke teras berniat memangil umi dan uti yang berada disana.

"Mi umiii" umipun menengok ke arah ku dengan terkejut pasalnya nafasku menjadi terengah engah.

"Ono opo to le?"

"Mi Azka kontraksi" umi dan uti pun langsung bangun dari duduknya berjalan cepat menuju dapur. Aku masih berada di teras berniat untuk menyiapkan mobil.

"Tenang nduk tenang , tarik napas panjang keluarin perlahan" suruh umi pada Azka yang sudah panik.

Tak berselang lama aku pun menggendong Azka untuk masuk ke dalam mobil, melihat wajahnya yang tulus tapi terus menerus menangis karena kesakitan. Wajahnya tetap cantik sebelum hamil dan saat hamil, mungkin saat anakku lahir nanti ia akan terus saja cantik.

Setelah melihat jalan jogja solo yang tak terlalu macet padahal ini sudah sore hari ku tancap gas hingga hingga uti menegurku karena itu, tapi yang terpenting kami semua selamat sampai di
RSUP Dr. Sardjito

Setelah sampainya kami di RS Azka langsung di tangani oleh dokter di IGD lalu di pindahkan di ruang rawat. Entah kenapa karena dokter dan suster yang menangani Azka belum kunjung memberikan informasi kepada kami.

"Hallo Assalamualaikum "

"Buk Azka mau lahiran buk"

"Nggih buk, di RSUP Dr. Sardjito "
(Nggih : iya)

Setelah ku mengabari ibuk, dokter itu pun keluar dari ruangan Azka.

"Dengan keluarga Ny. Azka Antika?"

"Saya dok, jadi gimana istri saya?" Aku tak sabar mendengarkan keadaan Azka.

"Baik pak, ibu Azka dan bayinya baik baik saja hanya saja sudah kami pacu namun tetap saja ibu Azka baru pembukaan satu".

"Jadi kita tunggu sampai besok pagi, jika sudah pembukaan sepuluh kami akan melakukan tindakan persalinan normal dan jika tidak ada peningkatan terpaksa kami akan melakukan operasi sesar pada istri bapak, suster kami akan terus memantau ibu Azka, terimakasih"

"Baik dok terimakasih"

Lalu aku, umi, dan Uti masuk ke dalam ruangan Azka, ia terus saja menangis. Aku jadi mengerti rasanya jadi ibu karena umi selalu menceritakan jika perjuangan melahirkan itu sakit, dan kini istriku yang mengalaminya.

Jika kalian bertanaya dimana papa jawabnnnya adalah papa sudah balik ke jakarta karena tugas, jadi umi masih disini katanya mau menemani Azka saat lahiran nanti.

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang