Part 24 KERJA BAGAI KUDA

8.8K 513 3
                                    

Holla haii, hari ini update ya, jangan lupa tersenyum untuk hari ini🌻. Selamat membaca!

Semuanya terasa hampa dan sia sia. Terasa impian yang sudah tertata rapi  hancur yang mungkin tak bisa ku perbaiki. Tuhan tolong aku~


Sudah berjalan satu Bulan lebih dua minggu ini aku  bekerja di instansi cabang solo. Bergulat dengan bertumpuk tumpuk berkas. Yang sudah terbiasa ku kerjakan sendiri waktu di Kantor pusat. Memngingatkan akan teman temabku disana dengan canda dan tawa berbeda disini.

Bekerja bagaikan kuda pagi sampai sore, demi ku wujudkan impian ku untuk membahagiakan ayah dan ibuk. Demi ku membuat tersenyum dan membalas budi baik kedua orangtuaku yang telah membesarkanku sampai saat ini.

Tinggal selangkah lagi aku bisa  membahagiakan orang tua yang sudah mengasuhku sedari kecil. Sesudah itu jika disuruh resign aku juga rela asalkan impian ku sudah terpenuhi.

Hubunganku dengan mas yudha juga masih begitu begitu saja tapi ada kemajuan. Aku mulai bisa membuka seluruh hatiku untuknya. Tapi kalo mencintainya sepertinya sudah namum aku tak berani dan tak tau cara mengungkapkannya , terlawan gengsi yang amat mendalam ini.

Biarkan lah rasa ku, ku pendam sendiri tiada orang yang taun selain uti lho ya. Jika waktunya tiba aku akan menerusterangkan nya.

Si kulkas dua belas pintu? Iya masih ada kadang sifat itu dari mas yudha, dari mulai jika di tanya cuma jawab 'hm' dan yang lainnya.

Aku juga tak terlalu membahas masalalunya lagi, karena masa depannya adalah aku dan hanya aku wkwk nggak boleh ada yang lain. Egois sekali ya aku

Kabar umi? Ibuk? Alahmdulilah mereka semua sehat sehat dan baik baik saja. Tapi kenapa umi dan ibuk selalu bersekongkol menanyai aku 'nduk kamu udah telat berapa minggu' , 'nduk udah ngisi' ampun deh ibu ibu ku yang azka sayangi , waktunya bukan sekarang maap ya

Drrrttt
ponsel ku bergetar ada nama yang muncul di layar

'Umi is calling' baru saja ku omongi umiku satu ini sudah menelfon saja

"Hallo Assalaumalaikum mi"

"Waalikumsalam nduk, gimana kabarnya?"

"Baik mi, umi juga kan?"

"Alhamdulilah umi juga, nduk udah ngisi?" Ku menghembuskan nafas kasar tapi pelan takut umi tersingung, kanapa lagi lagi bertanya tentang itu

"Belum umi, sabar ya" Ya  Allah ampunilah aku ini

"Yauwes nduk umi selalu doa lo supaya kamu cepet hamil" boro boro mi duh

"Iya mi aamiin"

"Kamu sehat sehat ya nduk disana sama yudha , umi pengen kesana nengokin kalian tapi ngga ada waktu nduk"

"Iya mi ngapapa umi juga sehat sehat disana. Salam sayang dari Sukoharjo"  iya memang umi sudah pulang ke jakarta satu bulan  yang lalu setelah pernikahan ku dan mas yudha di adakan

"Iya nduk Assalamualikum"

"Waalaikumsalam mi"

Ya Allah ampuni aku selalu membuat kecewa dua wanita hebat ku itu, umi yang selalu menyayangi aku dan ibuk yang sudah membesarkan dan menyayangiku sedari kecil.

Drrtt... lagi lagi bergetar untung udah kelar
Kerjaannya. Tinggal pulang saja

Es Batu is calling

Heheh ngga aku ganti namanya dari dulu memang sengaja ingin jahil saja

"Hallo Assalamualaikum mas"

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang