Part 16 PENGAJUAN

10.6K 598 4
                                    

Hai update lagi nih. Sebelumnya maaf maaf jika ada salah kata dalam penulisan. Happy reading!

Hari sudah semakin belalu saja, hingga tak terasa pagi ini aku akan ada jadwal pengajuan di kantor bersama azka. Kemarin aku menelfon azka untuk memberi tahu bahwa hari ini ada acara pengajuan di sukoharjo, sebenarnya ia ingin kesini sendirian memakai motor. Tapi kan ada aku calon suaminya , juga karena dia perempun harusnya aku yang ke sana bukan dia yang kesini. Dengan keras kepalanya azka akhirnya ia mengalah, jadi intinya pagi ini aku sudah ada di rumah azka. Duduk di shofa sambil menunggu azka bangun.

"Mas tunggu bentar ya mbak Azka biar tak bangunin" ucap Agita

Aku menganguk dan tersenyum pada adik azka yang lucu itu, wajahnya tak kalah cantik dengan kakanya.

"Mbak bangun mas Yudha udah di bawah" terdengar samar samar suara Agita ,aku hanya tersenyum mendengarnya

"Apa sih dek ini masih jam berapa?"

"Ya Allah mbak ini udah jam delapan loh"

"Astafirullah kenapa ngga di bangunin dari tadi sih. Ayah sama ibuk kemana?"

"Aku aja juga baru bangun. Ayah sama ibuk baru ke pasar"

Aku terkekeh mendengar samar peperangan adik kakak itu. Terlihat lucu seperti aku dengan mbak kartika juga mas haris jadi kangen mereka.

"Assalamualikum" ucap seseorang yang masuk kedalam rumah. Itu adalah ayah azka

"Waalaikumsalam pak" aku menjabatangan calon ayah dan ibu mertuaku ini xixi.

"Loh udah lama dha?"

"Belum pak, ini baru nunggu azka mandi"

"Ya Allah baru mandi azkanya, buk suruh cepet kasiah yudha menunggu"

Lalu ibuk azka melangkah menaiki tangga mungkin untuk menyuruh azak lebih cepat.

"Gimana kerjaan kamu dha?" Tanya Ayah azka yang duduk di sebelahku.

"Alhamdulilah pak lancar. Dan rencana ada tugas ke aceh sehabis lebaran"

"Berap tahun dha?"

"Tiga bulan pak" ayah azka mengangguk

"Dha ayah titip ya putri pertama kesayangan ayah padamu jangan kau buat luka untuknya ya" aku menganguk

"Karen dua tahun yang lalu tak mudah untuk di jalaninya. Di tinggalkan oleh seseorang yang ia cintai bersama orang lain, mengikhlaskan karena terhalang restu orang tua itu sangatlah susah dha, dulu kekasih azka sering main kesini, sudah kenal sama ayah dan ibuk tapi ketika ia meninggalkan azka ,kami juga ikut rapuh dengan kesedihan azka. Azka orangnya keras kepala dha, hatinya juga kadang beku, semoga kamu bisa mencairkannya. Ayah tak pengen apa apa dari kamu dha , ayah cuma pengen kamu bahagiain azkanya ayah tapi ayah tahu kamu pasti bisa meluluhkan hati azka dan menjaganya"

Betulkah kisah percintaan Azka yang membuat hati azka tak kunjung sembuh itu, ingin sekali ku bertemu dengan mantan kekasih Azka lalu ku cekek lehernya, berani beraninya ia mempermainkan seorang Azka yang begitu mencinyainya. Dia tak tahu seperapa beruntungnya dia cintai oleh Azka.

"Iya pak insyalh saya akan buat azka menjadi wantia terbahagia sedunia dengan saya"

"Oiya satu lagi dha kalo kamu di tugaskan dimanapun dan kapanpun kamu harus pulang ingat ada orang rumah yang menunggumu"

Dan masih banyak lagi wejangan yang ayah azka berikan kepadaku. Semoga kedepannya aku bisa menepati janjiku sebagai seorang anak, suami, juga prajurit.

Aku melihat azka turun dari tangga dengan mengenakan baju khas persit. Ia terlihat sangat sangat cantik. Siapa pun yang meninggalkannya pasti ia akan menyesal.

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang