Part 39 OMONGAN TETANGGA

8.2K 477 16
                                    

Holla haiii, hayo siapa disini yang nungguin cerita ini Update? Hehe sekarang udah Update ya, selamat membaca!!

"Papa mencintaimu seperti papa mamamu nak, papa menyayangimu sama dengan sayang papa ke mama, karena kalian berdua adalah hal terpenting dalam hidup papa. Papa dan mama menunggu kehadiranmu , sehat sehat di perut mama ya jaogan papa"
-Satria Yudha.

Kesan pertama kali ketika ku mendengar bahwa Azka sedang mengandung anakku adalah Haru campur bahagia, aku telah mendapatkan Hadiah di tambah Vocer pro dari Azka itu sudah cukup untukku, dan saat itu Allah mempunyai rencana yang lebih indah, yaitu Azka Hamil secepat itu. Aku senang akan semuanga karena semua angan angan, keinginanku terbayarkan di hari ulang tahunku.

Jika di tanya apa yang terpenting di dunia ini, pangkat ataukah keluarga, aku akan lebih jauh memilih keluarga, karena di dalam keluarga aku memiliki segalanya. Aku tak pernah menyesal menikah dengan Seseorang seperti Azka, bahakan aku merasa menjadi orang yang beruntung mendapatkannya. Tak perlu susah payah untuk mengejarnya ,hanyalah doa di sepertiga malam dan usaha tipis tipis yang menjadikan aku sekarang ini.

Pertemuan yang tanpa di sadari menimbulkan rasa antara aku dan Azka. Tak menyadari aku mulai mencintai bidadariku itu, hingga saat itu. Ia pun sebelumnya tak melirik ku sama sekali entahlah padahal ia pernah bercerita bahwa ia ingin memiliki seorang suami Tentara, dan saat lantunan Ayat Suci Al'quran yang keluar dari mulutku, semua rasa Azka kepadaku menjadi. Hingga akhirnya kami saling menyatakan rasa kala Idhul Fitri tahun ini.

"Mas , mas nyesel nggak nikahin Azka yang sifatnya kaya Anak anak, manja, nggak cantik, nggak pinter, padahal diluaran sama banyak banget yang lebih dari Akza" aku tak suka dengan caranya berbicara tentang keburukannya sendiri.

"Nyesel"

"Nyesel jika dulu aku nggak perjuangin kamu" ia menoleh ke arahku, senyumnya mengembang sempurna.

"Karena denganmu semuanya bisa aku dapatkan, termasuk kebahagiaan sekarang" sambungku.

"Tapi jika suatu saat nanti Azka nggak bisa dampingin mas saat mas terpuruk bagaimana?"

"Kenapa nggak bisa dampingi mas? Kamu bakal terus sama mas, nggak akan kemana kemana, aku juga bakalan jagan kamu sampai kapanpun" ia mengangguk paham

"Tapi kamu yang kedua setelah negara" lanjutku.

"Iya mas Azka tau, Negara adalah yang segalanya bagi mas Sampai kapanpun" aku mengacak acak rambutnya gemas sekali dengan bidadariku satu ini.

Tapi ku akui ia sedikit gendutan semenjak hamil, kata dokter memang ini bawaan hamil juga, jadi Azka yang dulu beda sama Azka yang sekarang. Namun sayang ku dengannya tetap sama bahkan bertambah saat ini.

Azka POV

Aku heran kenapa mas Yudha selalu saja mengodaku, jika pipiku belum memerah pasti ia akan terus menggodaku hingga memerah, kan aku jadi malu.

"Mbak mbak , sampean tahu nggak Yudha yang baru aja naik pangkat tigabulan kemaren itu, udah keren, ganteng, mapan lagi, coba dulu tak jodohin sama Anak mbak dulu pasti cocok banget, nggak kaya sekarang menikah sama Dek Azka yang pelakor"

"Iya ya mbak, tapi masa Yudha itu mau sama Istrinya siapa namanya Dek Azka iya itu, padahal cantikan anak saya, apalagi Dek Azka itu gendut, terus kaya kampungan gitu" ku mendengar sedikit kata kata menyangkut tentangku, aku baru saja mau pulang dari membeli buah di depan Yonif , tetapi aku terkejut dengan apa yang di katakan ibu ibu di depan rumah mereka.

"Eh mbak orangnya kewat" aku pun menyapa ibu ibu lalu ku cepatkan langkah kakiku menuju ke rumah.

"Mbak Dek Azka itu kok tega ya rebut Mas Yudha dari Mbak Indah padahal kan Mbak indah udan nemenin Mas Yudha dari nol sampai sesukses ini eh dateng dek Azka malah Mas Yudha kepincut, padahal mah cantikan Mbak indah apalagi Mbak indah ponakan Mbak Karin"

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang