Part 43 TASYUKURAN ABIYU

8.5K 450 6
                                    

Hallo holla dobel Part niiiiii. Semoga suka yaaa
Selamat membaca!!.

Hari ini hari yang benar benar sibuk, Aku sibuk, Mas Yudha sibuk, semua orang sibuk disini. Iya hari ini adalah hari tasyakuran sekaligus potong rambut untuk Abiyu. Acara di adakan di rumah dinas Mas Yudha, hanya sederhana saja karena dari dulu aku dan mas Yudha menjujung tema kesederhanaan.

"Alhamdulillah ya nduk, wes kesampaian" Umi mengelus elus rambutku yang menyusui Abiyu di kamar (wes : udah)

"Iya Mi Alhamdulillah semoga semuanya di lancarkan sama Allah ya mi hari ini"

"Aamiin"

"Ini ada apa ni menantu sama mertua eh sama abiyu juga anak papa ya nak" mas Yudha pun mendekati aku dan mengambil abiyu yang baru saja berhenti menyusu.

"Le, nduk Umi siap siap dulu ya" aku mengangguk kepada umi. Tinggalah di kamar bersama mas Yudha dan Abiyu.

"Dek"

"Iya?"

"Abiyu laki laki lho ya, Mas masih pengen anak perempuan, jangan lupa ya buatin Abiyu adek perempuan" selalu saja mas Yudha membahas tentang anak perempuan hingga hingga aku bosen dengan pembahasna itu.

"Bapak Yudha terhormat, baru saja saya melahirkan" dia hanya menyengir saja sambil mencium cium abiyu.

"Udah udah jangan di ciumin terus nanti Abiyu nggak suci" aku tertawa dengan kata kataku. Tapi sedetik kemudian aku tersadar, aku sudah bukan anak muda lagii aku sudah menjadi ibu ibu ya Allah.

Acarapun di mulai dengan ucapan Bismillahirahmanirahim dari bapak Uztad, Alhamdulilah semua tamu juga sudah berdatangan, hari ini rumah Mas Yudha

"Puji serta syukur marilah sama-sama kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga pada malam ini Saudara dapat memenuhi undangan dan hadir di kediaman kami. Adapun maksud kami mengundang Bapak-bapak adalah dalam rangka melaksanakan Aqiqah dan Tasyakuran atas kelahiran Putra/putri kami yang pertama Yang kami beri nama Veron Abimanyu Bimantara, mudah2an dengan kehadiran putra/putri kami yang pertama ini menambah keberkahan bagi keluarga kami, dan kami mohon keikhlasan dari Saudara untuk memanjatkan doa untuk keluarga kami dan kita yang hadir pada malam ini, khusunya untuk putra kami agar dijadikan anak-anak selalu dalam keadaan sehat wal afiat, dipanjangkan umurnya, dimudahkan rizkinya melalui tangan kedua orang tuanya, dijadikan anak yang sholeh/sholehah, anak yang cerdas dengan kebeningkan hatinya, anak yang berbakti kepada kedua orang tua, anak yang kelak dapat membahagiakan kedua orang tua dan selalu dalam lindungan Allah SWT, amin..... " Panjang lebar sambutan dari Mas Yudha ia kelihatan gagah dan selalu tersenyum , ia seperti masih bujang semangatnya itu selalu membara namun sekarang ia sudah mempunyai status baru yaitu seorang Ayah, aku tak tahu apa yang di rasanya namun senyum dan ketulusannya itu membuatku berpikir bahwa ia sama bahagianya dengan aku.

Kini Mas Yudha beralih ke barisan para bapak bapak untuk memulai tahlil, dan aku di barisan ibu ibu mengendong Abiyu yang di temani oleh Umi dan Ibuk di sampingku. Terlihat dari arah bapak bapak ada satu bapak bapak yang jahil tersenyum kepadaku, siapalagi jika bukan papanya Abiyu. Tampan, itu yang hanya bisa ku ucapkan saat ini, senyumnya benar benar manis. Aku jadi menginggat waktu itu dimana jauh sebelum Abiyu lahir, dimana sebentar lagi aku akan menjadi Ny. Satria yudha. Iya di saat Mas Yudha melamarku, sedikit teringat terharunya aku ada seseorang yang menyatakan niatnya akan melamarku padahal sebelumnya kami tak saling memiliki hubungan, hanya sekedar mbak kartika dan takdir yang mempertemukan kami.

Disaat itu Mas Yudha memakai kemeja batik rapih dengan rambut yang klimis, kalian pasti masih ingat jika membaca cerita ini dari awal, ia aku katakan bahwa tingkat kekerenannya menambah. Menyatakan cinta ingin menjadikan aku sebagai seorang istrinya di depan seluruh kerabat ku dan kerabatnya. Memang berdebar hatiku, tapi rasa ku padanya waktu itu hanya sekedar mengagumi, namun ucapan ijab qobul dan bacaan Ayat suci Al Qur'an dari mulutnya membuatkanku terpana dan jatuh cinta pada laki laki angkuh, dingin, dan mata elang yang ku tak sukai waktu ini. Kini ia berada di depanku menjadi seorang Ayah dari anak ku. Mas Yudha Aku mencintaimu sangat mencintaimu.

Yudha POV.

Wanita cantik di depanku membuat ku tambah terpana saja, terpesona dengan kecantikan dan keanggunan darinya. Ingin rasanya kembali ke masa masih bujang dan merayu rayunya dengan kata kata gombalanku. Hahah namun semuaitu tidak mempan dan tidak sempat karena sekarang ia Adalah istri ku. Ibu dari anak anak ku kelak, semoga Aku dan Azka selalu bahagia atas apapun yang terjadi.

"Silahkan papanya dahulu yang memotong ramput putranya" aku pun maju kedepan mengambil gunting dari Gita lalu memotong rambut putraku yang berada di gendongan Azka.

Semuanya bertepuk tangan saat rambut jaogan kecilku ini ku potong dengan gunting yang sudah di hias rapi dengan pita.

"Jadi anak pandai ya nak" aku menunduk mencium Abiyu lalu tersenyum jahil pada Azka. Sudah menjadi seorang papa masih saja aku menyukai jika menggoda Azka, seakan akan lupa bahwa aku sudah menjadi bapak bapak.

Acara kemudian berlanjut, setelah aku, papa , Ayah lalu kerabat yang lain memotong rambut jagoan kecilku. Berharap besar aku padanya saat esok , berharap ia bisa meneruskan pekerjaan ku dan mengabdi kepada negara, tapi aku dan Azka tak terlalu memaksanya jika esok ia tak mau.

Aku sangat bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepadaku saat ini, walaupun pernah ada rasa sakit di diriku dan Azka waktu itu namun rasa sakit itu hilang dengan sama sama kita menjadi penawar bagi satu sama lain.

Tasyakuran Abimanyu hari ini juga Alhamdulillah lancar, tiada satupun kendala , senyum kedua kakek dan nenek abiyu juga tak pernah surut, Umi mendapatkan cucu lagi, dan ibuk mendapatkan cucu pertamanya. Semoga kebahagiaan ini selalu mengalir di dalam keluargaku.

🌼🌼🌼🌼

Aku melihat jam dinding menunjukkan pukul satu malam, bangkit dan mendapati Azka tengah mengendong Abiyu, aku tahu jika Azka sangat lelah hari ini.

"Dek" Azka menoleh tersenyum padaku.

"Capek ya? Kamu tidur aja biar mas yang gendongin" Ia menggelengkan kepalanya, bertanda ia menolak.

"Sini duduk dulu" aku menarik tangannya untuk duduk di shofa samping tempat tidur.

"Mas tau kamu capek kan hm?" Ia masih saja tak mau menjawab

"Nggak usah di paksa, mas bakal ada di samping kamu janji" sedetik kemudia ia meneteskan air matanya, sudah ku bilang aku benci jika ia menangis apalagi di depanku.

"Hus kok nangis to?"

"Heh nggak boleh kaya anak kecil dong kan udah jadi Mama" aku mencoba mengihurnya, namun tetap saja.

Menit kemudian aku memeluknya lembut, aku tau apa yang ia rasa saat ini. Menjadi ibu baru memanglah bahagia, namun ada sisi yang melelahkan contohnya Azka sekarang. Karena sedari tadi Abiyu menangis keras jadi ia harus menengkannya.

"Makasih ya Mas selalu bisa ngertiin Azka" aku mengangguk lalu mencium keningnya.

Nih dobel part. Maaf jika kurang asik dan jika banyak kesalahan kata. Semoga kalian suka ya, jangan lupa vote dan comenn🌻🌻🌻

Sabtu, 30 jan 2021

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang