Hai haii . Selamat hari Kamis. Maaf maaf ya jika ada salah kata sebelumnya. Selamatt membaca!
Pagi pagi buta aku sudah berada di hotel tempat mbak kartika Weding. Aku di tugaskan mbak kartika untuk mendampinginya di pelaminan kalo orang jawa bilang 'peger ayu' (yang mendampingi mempelai untuk naik ke pelaminan)
Wajahku sudah selesai di rias tinggal pemasangan jilbab sebagai mahkotaku.
Sedari tadi mbak kartika bilang jika ia sangat degdegan aku menenangkannya padalah aku juga degdegan.
Teman selama dua tahun ku itu akan segera membangun rumah tangga dengan laki laki yang beruntung mendapatkannya.Doaku terus mengalir untuknya walaupun tak rela jika mbak kartika harus resart dari kantor.
"Mbak tolong agak nunduk sedikit" penata rias menyuruhku
"Nah udah selesai mbak, boleh mengaca dulu" penata rias itu memberikan cermin padaku.
Betapa terkejutnya aku wajahku jadi sangat cantik padahal mah biasa aja wkwk. Tapi juga tentu beda dong hari hari biasa vs hari hari luar biasa ini.
"Mbak boleh minta fotonya untuk review rias kami?" Aku mengangguk
Beberapa potretan telah di ambil oleh juru foto dari penata rias itu. Aku pun meminta salinan fotonya mayan itung itung buat isi instagram.
Setelah itu aku melihat mbak kartika yang masih di rias. Makeup nya belum seratus persen jadi namun wajahnya sudah sangat cantik.
Melepaskan mbak ku satu ini ngga terlalu mudah bagiku. Apalagi ia adalah orang pertama yang selalu suport akuu untuk tetap tinggal di jakarta dan bekerja disini.
🌼🌼🌼🌼
Acara sudah di mulai sepuluh menit yang lalu. Kini aku masih berada i tempat merias tadi menunggu calon suami mbak kartika dan para saksi mengucapkan SAH baru ku bawa mbak kartika di dekat mempelai pria.
Sedari tadi juga mbak kartika memegang tangan ku erat. Tangganya dingin seperti tanganku. Aku tak sendiri di kiri mbak kartika ada calon bang Haris namanya Mbak Fita
"Mbak ini nanti aku ikut gandeng?" Tanya seorang laki laki yang dingin itu siapa lagi kalo bukan Pak Yudha yang sudah menggunakan baju adat jawa. Ia tampak kesusahan berjalan karena menggunakan jarik.
"Iya nanti kamu gandeng Azka trus Haris gandeng Fita" jawab mbak martika lembut
What tungu deh tunggu dulu. Berarti aku nanti di gandeng sama pak Yudha? Apa ini. Tapi aku tak mau protes mungkin maksud mbak kartika adik adiknya melepas kakaknya.
"Lah kenapa aku sama Az-"
"Hus lakan Haris udah sama Fita. La kamu sama siapa? Pacar aja ngga punya" terlihat wajah malu dari pak yudha
Aku hanya menahan tawaku"Mbak ni ah" mbak kartika membalas dengan senyum jahat nya hahah rasain mata elang.
Semua saksi sudah berkata sah ijabqobul sudah selesai waktunya aku beraksi membawa mbak kartika di dekat suaminya. Setatus baru.
"Ayo mbak mas , siap siap ya ini mempelai wanitanya udah mau masuk" MUA menyuruh aku, mbak fita, bang Haris dan pak yudha untuk bersiap .
Aku terkejut sangat terkejut ketika pak Yudha mengandeng aku . Gila bukan main ini mah
Aku melangsungkan tugasku mengantarkan mbak kartika menuju pelaminan. Sorotan sorotan kamera pun menjadi saksi bahwa aku menghantarkan mbak kartika di depan suaminya.
"Yudh yudh hadap sini" aku ikut menengok ternyata teman pak yudha yang memotretnya. Eh mungkin aku juga ikut kefoto.
Kami bersama melangkah melewati ratusan orang disana yang fokus kepada mbak kartika. Ia sangat cantik sungguh cantik bak bidadari dari kayangan untuk bang Robi.
Alunan alunan musik menambah haru dan meriahnya acara pada pagi ini. Langkah demi langkah telah di lewati mbak kartika ia sudah resmi menikah dengan seorang pangeran pujaan hatinya.
Genggaman tangan erat ku kepada mbak kartika menambah anggun bidadari itu. Pak yudha pun sama menikmati langkah demi langkah menuju ke mempelai pria. Sebenarnya bukan mukhrim tapi ya gimana yaudah deh nggapapa yang penting mbak kartika bahagia.
Senyumku sedari tadi tak pernah surut. Terus mengembang dan mengembang. Aku melihat ibuk dan bapak yang juga tersenyum haru melepaskan anak pertamnya itu kepelaminan.
Setelah sampai di pelaminan kami ber enam foto untuk kenang kenangan. Pertama yaitu sesi foto biasa, kedua gaya bebas, dan ketiga Pak yudha kembali merangkulku dan aku di suruh MUA untuk mengandengnya ahelah deh aku nurut saja.
Rangkaian acara demi acara telah di lalui . Hingga akhirnya acara pelemparan bunga. Sebenarnya aku tak mau ikut tapi karena mbak kartika tadi sudah bilang kepadaku 'kamu harus ikut biar cepet cepet nyusul juga harus lo jangan lupa' jadi mau tak mau aku ikut dalam keramaian di bawah panggung itu.
Sangat ramai dan meriah
"Satu dua tiga" Mc memberi aba aba untuk melemparkan bunga
Lemparan mbak kartika sangat pas sekali denganku dan dengan mudahnya aku menangkap bunga itu eh tunggu ternyata ada satu tangan yang ikut menangkap bunga itu dia adalah pak yudha . Kenapa dia terus sih?
"Yak akhirnya bunga sudah di dapatkan oleh-" Mc membelah kerumunan menadaptkan aku dan pak yudha sedang memegang bunga itu tanpa sadar aku terus memandangnya entah ada apa aku ini.
"Oleh adik dari mempelai wanita ayo maju keatas panggung" aku di tarik oleh MC juga pak yudha . Terlihat wajah mbak kartika yang kaget tersrnyum.karena yang mendapatkan aku dan Adiknya
"Mbaknya siapa namanya" Mc menyodorkan Microfonya padaku.
"Azka teman mbak kartika"
"Oh teman mempelai wanitanya beri tepuk tangan"
Semuua memberi tepuk tangan pada kami berdua"Masnya pula adik mempelai wanita siapa namanya?"
"Yudha"
"Oke baik selamat ya mendapatkan bunga itu. Semoga kalian cepar menyusul"
'Amin' semua di ruangan itu mengaminkan.
Astafirullah aku hanya bisa mengelus dadaku.
"Ayo mas mbak foto dulu sama pengantinya"
Aku menurutu kata MC itu dan ber foto dengan mbak kartika dan Bang Robi . Aku juga di suruh untuk foto berdua dengan pak yudha .
'Kenapa hatiku jadi deg degan' ucapku dalam hati ketika aku nerdekatan dengan pak yudha.
Yudha POV
Hari ini aku melepaskan kakaku tercinta kepelaminan. Rasa haru dan bahagia bercampur aduk di dalam hatiku. Rasanya seperti anda menjadi ironman eeh.
Hatiku nerdebar ketika aku menggandeng Azka untuk mengantar mbak kartika kepelaminan. Hatiku masih terus mengatakan ia akan segera menjadi pendamping ku. Tapi entah lah aku tak memikirkannya sekarang.
Apalagi tadi saat pelemparan bunga. Aku dan Azka yang menangkap bunga itu. Rasanya semakin menjadi jadi. Ia sangat cantik hari ini menggunakan kebaya berwarna dusti pink dengan jilbab sederhananya. Menambah kesan cantik wanita itu.
Jika boleh aku jujur. Aku sudah mulai menyukainnya tapi dalam diamku saja. Tak berani mengungkapkannya dengan siapapun apalagi dengannya.
Segini dulu ya teman teman. Mohon bantuan vote dan comen yaa. Terimakasih.....
Klaten,15-10-2020.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Story With You
Cerita PendekAku akan bercerita tentang bagaimana aku menemukan sosok laki laki yang sempurna di mataku. Laki laki yang bisa melindungiku, menyayangiku, dan melindungi negara ini. Mungkin banyak di luaran sana seseorang sepertinya bahkan lebih, tapi aku memilih...