Part 7 SENDIRI

11.1K 674 0
                                    

Holla Hallo gengs. Apa kabar? Semoga kalian selalu baik ya. Terimakasih untuk yang sudah membaca cerita ini. Mohon bantuan Votenya ya. Dan sebelumnya maaf maaf jika ada kata yang salah. Selamat Membaca!

Hari hari ku lalui sendiri di sini , ku berteman sepi tanpa hadirmu.


Selamat pagi dunia, sedari limabelas menit ku sudah sampai di kantor kesayanganku ini. Bersarapan dengan file file dan secangkir teh yang ku buat di dapur kantor.

Sudah satu tahun ini mbak kartika menyandang status sudah menikah, bahkan sekarang ia akan segera menyandang sebagai ibu. Benar sekali ia sudah mengandung lima bulan , aku sangat senang mendengarkan kabar itu. Aku akan segera mempunyai keponakan.

Dan benar dugaanku bahwa mbak Kartika resign dari kantor ini. Hari hari ku menjadi berbeda selama setahun ini. Tapi aku terus beradaptasi tanpa ada mbak ku itu. Terus tersenyum dengan teman teman yang juga selalu ada buat ku.

Yang biasa ku bercanda gurau dengan meja di sebelahku sekarang meja itu sudah milik orang lain. Yaitu milik Iqbal pegawai baru.

Oiya aku juga mau bilang bahwa bang Haris akan segera meminang mbak Fita seminggu lagi. Dan iya aku di beri tugas untuk membantu pernikahan Abangku itu.

"Ka nanti makan siang bareng ya?" Ucap Iqbal di sebelahku

Iqbal adalah pengganti mbak kartika selama ini. Ia baik padaku dan pada semua orang. Namun ada satuu masalah kebaikannya padaku seedikit berbeda dengan yang lain.yaitu

"Iya" jawabku yang masih melihat komputer di depanku.

*****

"Ayo nda udah jam dua belas"

"Iya ini ambil tas dulu"

Kali ini ia mengajakku untuk makan siang di luar jadi mau tak mau lah udah terlanjur Ia melajukan mobilnya santai. Dan aku berharap kita lekas samai di tempat yang ia maksud itu.

Lima belas benit lama sekali hanya untuk perjalanan akhirnya kita sampai di tempat itu. Bagus dengan nuansa cat berwarna putih.

Setelah itu kami mencari tempat yang kami anggap sempurna untuk menikmati makan siang kali ini. lalu memesan makanan.

Hanya butuh beberapa menit kami menghabiskan makanan yang kami pesan.

"Ka gue mau omong ni" pandanganku berarah padanya.

"Apa?"

"Aku sebenarnya aku cinta , sayang dan suka sama kamu" ia memberi jeda perkataannya

"Kamu mau ngga jadi pacar aku" Dih

Kalian tau perasanku? Bukan Seneng atau bahagia. Malah muak , aku sudah menduganya akan jadi seperti film film yang ada di bioskop.

Pikirkan. Aku saja baru kenal dengan dia, dan ngga tau tentangnya. Apalagi pacaran, aku masih trauma dengan sakit beberapa tahun yang lalu.

"Sory aku ngga bisa" ucapku cuek padanya. Tak tau mengapa hatiku tak yakin padanya.

"Kenapa Ka?" Wah bingung aku jawab pertanyaan ini.

"Nggapapa aku baru jaga hati aja" ucapku sok bijak . Kemudian aku segera beranjak pergi meninggalkan ia yang masih berfikir.

"Ka mau kemana?" Ia sedikit berteriak

Aku tak menjawab dan ia mengejar ku.

"Mau kemana ka?"

"Balik kekantor" jawabku yang masih memandang lurus kedepan seakan rahangku mengeras.

"Bareng aja ya"

"Ngga usah aku naik taksi aja" untung terselamatkan dengan adanya taksi yang habis mengantar penumpang itu. Tak pikir panjang aku langsung masuk ke dalam taksi.

Yang ku dapati bukan bahagia atau senang yang tepatnya aku lebih males. Ngga tau sama hatiku sendiri, merasa kurang cocok dan blablaba.

Setelah sampai di kantor aku tak melihat tanda tanda iqbal sudah kembali, mungkin ia ingin menyendiri. Biarkan saja lah tapi aku jadi kasiah . Eh

🌼🌼🌼🌼

Ku putuskan untuk menjelaskan dan memintamaaf dengan sifatku yang tadi. Tak bermaksud menyakitinya aku hanya masih bingung soal percintaan yang serumit itu.

Sedari tadi iqbal yang di sampingku hanya diam. Biasanya ia mengajakku bicara namun tidak dengan hari ini.

"Bal" ku beri jeda. Terlihat dari ujung mataku ia menengook ke arahku

"Sorry soal yang tadi. Bukan maksudku menyakiti perasaanmu atau gimana. Masalahnya hanya hatiku yang belum siap untuk memulai semua." Kali ini aku benar benar bucin.

"Nggaapapa ka, aku tau yang kamu rasakan" ia tersenyum padaku

Waktu sudah menunjukan pukul empat sore. Waktunya aku dan rekan rekan ku yang lain untuk kembali ke rumah untuk beristirahat. Begitu pun aku dengan semua drama hari ini yang membuatku letih.

Senja memang menyenangkan bagi beberapa orang lainnya. Namun tidak dengan ku, senja hanyalah luka yang membuat semakin menyakitkan. Sore ini aku mengingat segalanya, mengingat luka itu hingga akhirnya aku memilih untuk mundur. Mundur bukan berarti kalah, mundur bagiku adalah cara yang tepat untuk merelakan seseorang dengan orang lain yang lebih berhak untuknya. Mengalah dan kau akan mendapatkan yang lebih baik.

Aku kembali memikirkan masa masa kecilku. Dulu aku menangis keras agar semua orang tau lukaku, namun sekarang ku menangis tanpa suara agar semua orang tak mengetahui lukaku. Mencoba tersenyum dan bangkit kembali adalah hal yang tak mudah. Mungkin sesorang pernah putus asa, aku pun pernah. Hingga akhirnya ada secercah cahaya yang membuat hidupku menjadi terang.
Berharap semuanya akan baik baik saja.

"Asslamualaikum warahmatullahiwabarokatuh"

Sekarang adalah waktu ku untuk meminta pertolongan pada-NYA ,Magrib itu lah yang ku tunggu agar senja menghilang secepat mungkin. Tak mau mengingat luka yang pernah singgah di hatiku menjadi jadi.

Part kali ini segini dulu ya geng, maaf jika part ini ngga asik atau masih banyak typo. Terimakasih yang sudah membaca dan memvote ceritaku ini.

Mohon bantuan Vote dan Comen ya matursuwun.......
Klaten,16 Okt 2020.

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang