32.Terancam

306 48 0
                                    

Haii Guys 👋 ketemu lagi nih sama mumut maaf kemarin gak update soalnya mumut kemarin sakit jadi gak bisa main hp tapi sekarang dah baikkan kok 😄❤️

Jangan lupa di vote ya!!🌟

♡Happy reading♡

Saat ini Zeira sedang kelelahan setelah bekerja, bahkan saat ini sudah pukul sebelas malam niatnya ingin tidur namun di serang oleh kakak tirinya itu.

"Berani banget sih pulang jam segini, abis dari mana lo?, jangan-jangan selama ini lo jadi simpanan om-om,"ejek Kalisa.

Zeira memutar bola matanya malas,"Bukan urusan lo!"ucap Zeira sambil berjalan meninggalkan Kalisa.

"Ra gue punya kejutan buat lo!"teriak Kalisa menghentikan langkah Zeira.

Kalisa tersenyum licik sambil mengambil ponselnya dan mengeraskan audio ponselnya lalu terdengar,

'Satu rahasia lagi yang gue pendam, gue suka sama Arka, sahabat gue sendiri, gue gak tau ini salah atau bener tapi gue..,gue cinta sama dia ,dia cinta pertama gue,'

Begitulah yang terdengar oleh Zeira dan itu adalah suara dirinya ,membuat Zeira terkejut lalu menatap tajam kearah Kalisa.

"Gimana kejutannya?"tanyanya sambil tersenyum lebar.

"Berhentilah berulah Kalisa , hapus video itu juga SEKARANG!!"Zeira berlari, tangannya bersiap untuk mengambil ponsel Kalisa namun terlambat Kalisa menjauhkan ponselnya.

"Kau yang berhenti bodoh!,gue punya salinannya, jadi percuma lo mau hapus video itu dari ponsel gue,"ujar Kalisa lalu pergi ke kamarnya meninggalkan Zeira yang terdiam.

•••


Keesokan harinya Zeira sangat tidak fokus dengan pelajaran, hingga sampai sekarang, Zeira bahkan menjatuhkan pesanan pelanggan.

Parnk...

Suara pecahan dari gelas yang di jatuhkan oleh Zeira membuat semua pelanggan menatap Zeira.

Rafa menghampiri Zeira,"Ra you ok?"tanyanya menyadarkan Zeira.

Zeira tersenyum tipis dengan mukanya yang pucat,"I'm ok,"jawabnya dengan nada ingin menangis.

Zeira berjongkok membersihkan pecahannya.

Sebenarnya Zeira sedang memikirkan rekaman video yang di miliki oleh Kalisa, padahal Zeira dengan Arka sedang sangat dekat akhir-akhir ini.

Dan Zeira takut jika video itu sampai di lihat oleh Arka, persahabatan yang sedang membaik mungkin akan memburuk jika itu terjadi.

Sibuk memikirkan itu membuat tangannya tertusuk serpihan kaca itu.

"Awww,"jerit Zeira tangannya berdarah serpihan kaca itu menusuk telapak tangannya .

Rafa yang melihat itu melotot,"Ra, kenapa lo ngelamun lagi?"tanyanya sambil membantu Zeira bangkit.

"Raf gue harus bersihin pecahannya,
"tahan Zeira.

"Gue aja yang bersihin,"usul Bela yang entah kapan ada dibelakang Zeira.

"Makasih ya,"ucap Zeira lalu dituntun oleh Rafa ke ruangan istirahat yang memang di khususkan untuk karyawan di sana.

Rafa menatap luka di tangan Zeira lalu mengambil kotak P3K dan mulai mencabut serpihan kaca itu dengan perlahan.

Zeira meringis kesakitan, Rafa menatap Zeira kasihan lalu mulai mengobati luka itu.

"Maaf gue bikin kekacauan,"lirih Zeira sambil menatap keatas menikmati rasa perih dari tangannya dan menikmati takdirnya yang menyedihkan.

Tanpa sadar air matanya menetes, Rafa menatap Zeira.

"Ra,"panggil Rafa lalu kembali mengobati luka itu,"lo ada masalah?"tanya Rafa .

Zeira menghapus air matanya,"Gue gak papa,"jawab Zeira.

Rafa bisa melihat kebohongan itu semua yang terjadi tadi pasti karena Zeira memikirkan masalah entah itu masalah apa.

Rafa tertawa kecil,"Gue masih ingat muka ceria lo kemarin saat kerja, lo bahkan mau menggantikan gue saat piket,"ucap Rafa.

Memang kemarin Zeira sangat bahagia karena Arka berjanji akan memberi sebuah hadiah istimewa.

"Sampe-sampe kemarin gue iri sama lo ,lo seperti gak punya masalah senyum , ketawa bahkan bercanda,"ungkap Rafa sambil menempelkan plester ke lukanya Zeira.

"Tapi hari ini Tuhan memberitahu kepada gue, bahwa setiap orang pasti memiliki masalah yang berbeda-beda bisa jadi orang yang terlihat memiliki masalah sebenarnya memiliki masalah bahkan mungkin lebih buruk,"lanjut Rafa sambil menyadarkan punggungnya.

Zeira menatap lukanya yang sudah di plester lalu menatap Rafa.

"Gue tau lo bisa selesaikan masalah lo, karena lo cewek kuat gue tau itu ,tapi lo harus sadar jika semuanya udah membuat lo lelah bahkan sangat lelah lo bisa lari sekuat mungkin entah itu arahnya kemana,"ucap Rafa sambil tersenyum.

"Yang terpenting lo harus cari jalan keluarnya jangan terlalu terpuruk dengan masalah lo, Ok?"lanjutnya sambil menatap Zeira.

Zeira tersenyum manis,"Ok, makasih".

"Raf ,ada pelanggan, klo udah ngobatinnya cepet,"teriak Bela.

"Gue kesana dulu, lo diem dulu klo udah baikan baru lanjut kerja,"pinta Rafa sambil berdiri.

"Raf gue gak papa, ini luka kecil doang ,"bohong Zeira luka itu sebenarnya lumayan dalam .

Rafa menghela nafasnya, Zeira memang sangat keras kepala .

"Terserah deh,"ucap Rafa sambil menggelengkan kepalanya.

Zeira tertawa kecil, apa yang dikatakan oleh Rafa ada benarnya dia bisa menyelesaikan masalahnya.

Zeira menghampiri pelanggan itu,
"Selamat sore ,ingin memesan apa kak?"tanya Zeira kepada pelanggan yang sibuk melihat menu.

"Saya pesa-,"ucapannya terhenti saat menatap Zeira.

Zeira membulatkan matanya, "Devan,"panggilnya secara spontan.

TBC

Sorry nih baru update hehehe
Jangan lupa vote komen end follow aku ok!!!🌟
Oh ya selamat tahun baru yah

ZEIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang