Jangan lupa vote, komen end follow aku.
~Happy Reading~
(Part 21~Arka or Devan ?)
"Ahk.. lepas, sakit tau" Zeira meringis.
Bugg..
Satu pukulan mendarat di punggung Rezi hingga cengkramanya terlepas, Zeira berlari dan bersembunyi di belakang Devan .
Devanlah pelakunya dia menatap Zeira lalu kembali menatap Rezi ."Lo pengecut banget sih " Devan benar-benar ingin membuat Rezi mati babak belur. 'duh disaat kayak gini juga kepala gue kenapa ngerasa pusing sih'~batin Devan .
"Bac*t lo!!"teriak Rezi.
Bug..
"Devan" teriak Zeira sambil menutup mulutnya.
Devan terkena pukulan di pipinya , membuat ujung bibirnya berdarah sedikit. Saat Rezi akan memukul Devan lagi sebuah tendangan kuat membuat Rezi terjatuh ke samping.
"Berani juga lo datang ke sini" Arka menatap tajam Rezi lalu menatap Zeira dan Devan .
"Karena gue lagi baik , pergi lo!!,sebelum gue berubah pikiran!" Ucap Arka.
"Gue gk butuh kebaikan lo, tanpa lo suruh gue juga bakal pergi " ucapannya lalu pergi meninggalkan Zeira, Devan dan Arka .
"Sini duduk dulu" suruh Zeira sambil menarik tangan Devan .
Zeira menyentuh ujung bibir Devan .
"Sakit?"tanyanya khawatir.Arka yang melihat itu memutar bola matanya ." Dia udah biasa kali kayak gitu " ucap Arka yang terdengar ketus.
Devan yang melihat itu , manfaatkan keadaan ini.
"Ra sakit banget" Devan memanjakan suaranya. Arka menatap jijik kearah Devan."Masa sih?,klo gitu tadi lo gak usah bantuin gue " ucapan Zeira membuat Arka menahan tawanya.
Mendengar itu Devan merubah raut mukanya menjadi datar.
"Ya ampun Ra, lo itu yah ,masih mending gue dateng " ucapnya sambil berdiri.
"Bukan gitu , gue cuman khawatir sama lo" Zeira juga ikut berdiri .
Arka yang mendengar itu merasa panas dan merasa kesal dengan kata-kata yang diucapkan Zeira.
Devan tersenyum tipis lalu menatap Arka
"Oh ya?" Devan benar-benar mencari mati."Iyalah lo kan-"ucapan Zeira terhenti saat tangan Arka membekapnya . Setelah itu Arka melepaskan bekapannya.
"Berisik , ayo pulang!!"ucapnya sambil menarik tangan Zeira.
Saat akan melangkah , tubuh Arka terhenti karena Zeira tidak bergerak . Saat berbalik ia melihat tangan Zeira yang satunya lagi di cengkram oleh Devan .
"Dia balik sama gue" ucap Devan yang terdengar dingin.
"Gue yang ngajak dia duluan"ucap Arka sambil menari tangan Zeira ,membuat Zeira satu langkah mendekatinya.
"Gue yang ketemu dia duluan" tak mau kalah Devan juga menarik tangan Zeira.
Devan dan Arka saling menatap tajam .
Zeira menatap jengah Arka dan Devan. 'kayak anak kecil aja , mending pulang sama Arka atau Devan yah? '~batin Zeira.
Zeira menghela nafasnya lalu menghempaskan kedua tangannya.
"Daripada kayak gini mending , gunting batu kertas , yang menang anter gue pulang"
"Oke"ucap Arka.
"Siapa takut?"Devan meniup tangannya.
"Bagus, siap yah" Zeira menatap Arka lalu Devan ."batu gunting ker....tas"
Devan kertas dan Arka gunting , kalian pasti tau siapa pemenangnya.
"Arka pemenangnya"teriak Zeira.
Arka tersenyum puas ,Devan yang melihat itu merasa kesal.
"Ra gue lagi kesakitan kayak gini lo biarin aja" Devan menatap Zeira."Emm.. gue bantu doa ajaa yah, semoga cepet sembuh deh" tanpa dosa Zeira mengatakan itu, Arka menahan tawanya.
Devan menatap Zeira kesal .
"Lagian kan biar lo cepet pulang , nanti di rumah lo obattin itu lukanya, yah?"tanya Zeira."Iya iya pergi lo sana" Devan mendatarkan wajah nya .
"Ngambek nih?"tanya Zeira.
"Siapa juga yang ngambek " setelah mengatakan itu Devan pergi berlalu meninggalkan Zeira dan Arka.
"Yuk Ra !"ajak Arka sambil menarik tangan Zeira .
Terlihat motor mewah Arka yang terparkir .
"Ra main kerumah gue dulu yuk!""Boleh tuh"
Saat diperjalanan menuju rumah Arka ,tidak ada yang mengeluarkan suara baik itu Zeira atau Arka .
Arka menatap perutnya , dia merasakan hal aneh dalam dirinya .'kenapa gue ngerasa gue lebih suka Zeira meluk gue '~batin Arka.
Memang sejak dari sekolah Zeira tidak memeluk Arka dari belakang.
Arka menarik tangan Zeira lalu menyimpannya di perutnya."Pegangan!"titah Arka.
"Tapi Arka , aku gak mau klo Kalisa salah paham"ucap Zeira sambil melepaskan pelukannya.
Arka kembali menarik tangan Zeira lalu menyimpannya di perutnya lagi.
"Kalisa bakal ngerti kok, dia tau klo lo sahabat gue "Zeira termenung memikirkan kata-kata Arka.'Cuman Sebatas sahabat yah?'~batin Zeira sambil tersenyum kecut.
Tak lama mereka sampai di rumah Arka. Arka membuka pintu rumahnya.
"Assalamu'alaikum Kiara , Momy Arka bawa sesuatu nih" teriak nya sambil duduk di sofa tamu.
Zeira pun ikut duduk dia hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Arka.
"KA ZEIRA" teriak Kiara sambil berlari menuruni tangga.
"Hati-hati Kiara " ucap Zeira sambil meringis melihat itu.
Hap mereka berpelukan .
"Kayaknya Kaka udah baikkan yah?"tanya Kiara sambil melepaskan pelukannya.
"Kepo lu" bukan Zeira yang menjawab tapi Arka.
"Ih sana-sana jangan ganggu" ucap Kiara sambil mengibas-kibaskan tangannya.
"Yeeh yang bawa Zeira kesini siapa ?"tanyanya dengan muka yang di tegakkan .
"Ka Arkaaaa diem gak!!!" Kiara menatap tajam ke arah Arka.
Raya menghampiri Arka lalu menepuk pundak Arka.
"Jangan gitu Arka."
"Hehehe iya maaf-maaf , Ra gue ke kamar dulu yah"Ucapnya lalu meninggalkan mereka.
TBC
Sesuai janji nih udah double up.
Jangan lupa vote, komen end follow
Bye Zeders.Next?
🌺24-Nov-2020🌺
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEIRA
RomanceBerawal dari sebuah perasaan Menjadi awal kehancuran Jika ku tau perasaan ini penyebabnya Aku akan menghilangkan perasaan ini Ini akan sangat menyakiti hati kecilku Aku hanya ingin kalian tau Walaupun hanya dengan kata-kata Bahwa cinta tak selalu in...