03 .Hilangnya Harapan

927 120 0
                                    


"Sangat wajar bukan jika seorang manusia berharap,"
~Zeira Anastasya~

(Part 3~Hilangnya Harapan)

~Happy reading~

Bel pulang sekolah sudah berbunyi . Zeira sedang menunggu Arka di taman belakang . Tak berapa lama kemudian Arka terlihat menghampiri Zeira dan duduk di sebelah Zeira.

"Mau ngomong sesuatu yang penting kan?"tebak Zeira sembari menoleh ke arah Arka .

" Iya gue mau emm .. " Arka gugup karena di takut di ejek oleh Zeira.

" Ngomong aja kali !" Zeira mulai tersenyum lebar karena gemas dengan tingkah Arka yang gugup padahal jika berantem dia paling jago.

"Gue, mau minta bantuan dari Lo,"Arka menatap Zeira serius"Lo bisakan bantuin gue?"

"Hmm , boleh tapi apa dulu ?"

" Gue lagi suka seseorang Lo mau kan awasi dia dan bantuin gue buat memperlancar proses pernyataan cinta gue ke dia?" Arka menyenderkan punggungnya dan menatap ke atas awan .

Bagaikan petir di siang hari . Zeira menatap Arka , senyumnya luntur seketika dia memang berharap jika Arka mencintainya . Zeira menundukkan kepalanya ini pasti akan terasa menyakitkan membantu seseorang yang kau cintai untuk berpacaran dengan orang lain.

"Woyy , kok malah bengong sih?"Arka heran mengapa Zeira tidak meledek nya .

"A-apa , enggak kok aku gak bengong aku lagi mikir aja kamu suka siapa ?" Zeira menatap Arka dengan senyum palsunya.

"Gue suka sama cewe yang sekelas sm Lo , makanya gue minta bantuan ke Lo !"

" Tapi siapa namanya ?"Zeira menatap Arka bingung.

"Kalisa"

~ZEIRA~

Sore ini cuaca sangat cerah namun berbeda dengan seorang gadis yang hatinya bercuaca sedih . Ya gadis itu Zeira , dia sedang mencerna kata-kata yang di ucapkan oleh Arka tadi bahkan matanya sudah berkaca-kaca namun sendari tadi ia tahan karena tak ingin menangis di luar rumah . Cukup menangis di dalam rumah pikir Zeira.

Zeira tidak menyadari jika ini sudah pukul 17:30 . Zeira memilih pulang menggunakan bis umum dengan alasan dia tidak ingin ayahnya menunggunya itulah alasan yang ia buat agar Arka percaya . Tetapi bis umum sudah melewati rute ini .

"Kayaknya harus jalan kaki nih"gumam Zeira dan mulai melangkah menuju ke arah rumah nya namun langkah nya terhenti saat ada yang memanggilnya.

"Zeira!!, " Ucap seorang cowok yang sedang turun dari motor nya .

"Eh,, Devan , kok masih di sini ?"

"Habis ada urusan , klo Lo ?" tanya Devan .

"Em gue ketinggalan bis umum , jadi gue harap ada taksi lewat tapi gak ada jadi sebelum gelap gue mau jalan kaki aja ."

"Bareng gue aja,!!"sambil narik tangan Zeira ."cepetan naik !!"

"Seriusan nih?"Zeira menatap Devan bingung karena Devan terkenal tidak peduli pada wanita .

"Iya , gue gak mau Arka marahhin gue "

"Oke deh gue naik nih thanks yah " Zeira mengerti , Devan juga terkenal setia , Arka adalah sahabatnya dan Zeira sahabatnya Arka.

TBC

Jangan lupa vote .

Follow my Instagram
@Mutia Wildan A14

ZEIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang