~Happy reading~
"Hati-hati ya, awas jangan khilaf Devan , kalian masih SMA lho, nanti papah nikahin baru tau rasa,"celoteh Dzaky tanpa mengalihkan pandangannya dari koran didepannyaDevan hanya berdehem menanggapi celotehan papah nya, dia harus banyak bersabar jika dihadapkan dengan papahnya yang satu ini.
"Oh ya satu lagi, kamu bawa mobil gih , awan nya mendung kayaknya mau hujan, jadi bawa mobil aja ya,"usul Dzaky.
"Kalian itu, mau kemana sih?,"tanya Rena, menatap sebal Devan , niatnya ingin mengajak Zeira membuat kue kering, tapi Devan malah ingin membawa Zeira pergi.
"Pokoknya mamah gak mau tau ya , Zeira harus sering ajak ke rumah!,"seru Rena.
"Mamah bawel banget sih!"ucap Devan lalu berlari sambil menggandeng tangan Zeira.
"Devan!!"pekik Rena.
"Udalah mah mereka mau berkencan, jangan di halangi,"ucap Dzaky lalu terkekeh.
Devan masih menggandeng tangan Zeira, Zeira ngerasa ok ok aja sih lagian beberapa hari terakhir ini Devan emang agak sering gandeng tangannya.
"Kita mau kemana?"tanya Zeira.
Mereka berdua sudah di dalam mobil, Devan berpikir sebentar.
"Emm kita ke taman aja,"usul Devan
"Beli ice cream ya!!"pekik Zeira kegirangan.
Devan tersenyum menatap Zeira rasanya ia ingin memiliki Zeira seutuhnya.
~ZEIRA~
Arka terburu-buru menuju rumah Zeira, setelah sampai dia langsung mengetuk pintu rumah Zeira.Tapi bukannya Zeira yang membuka pintu melainkan wanita paruh baya yang tidak dikenal oleh Arka.
"Dengan siapa ya?"tanya wanita itu.
"Saya teman dekat Zeira,"jawab Arka.
"Ouh non Zeira," bi inah mengangguk-angguk, "tapi non Zeira nya lagi gak ada den,"lanjut bi inah.
"Klo boleh saya tau kemana ya bi?"tanya Arka.
"Sebenernya non Zeira tadi sempet pulang den, tapi pergi lagi sama den Devan,"jelas bi inah.
" Ouh ya gue lupa tadi kan Zeira bareng Devan akh sial,"gumam Arka dengan suara pelan sampai tidak terdengar oleh bi inah.
"Kenapa den?"tanya bi inah.
"Gak papa kok bi , oh ya bi kalo begitu saya pamit pergi dulu bi,"ucap Arka sambil pergi meninggalkan bi inah.
Arka terdiam sejenak memikirkan bagaimana caranya agar bertemu Zeira saat ini juga.
Arka mengambil sebuah ponsel nya lalu menghubungi seseorang yang dia cari.
"Kok gak aktif sih,"ucap Arka,"apa gue tanya Devan aja?"lanjutnya lalu mengetikan sebuah pesan.
Devan
Lo dimana?
Lo bareng Zeira kan?
Gue mau ngomong penting
sama Zeira!Setelah mengirimkan pesan itu Arka pergi meninggalkan halaman rumah Zeira.
~ZEIRA~
Saat ini Zeira sedang sibuk menikmati ice creamnya sedangkan Devan ia menikmati angin sore ,cuacanya yang mendung membuat angin semakin sejuk.
Devan memikirkan perkataan papahnya. Apa ini waktu nya?, pikir Devan.
Bibirnya membentuk sebuah senyuman manis, hanya dengan melihat Zeira didekatnya bisa membuat Devan bahagia, nyaman dan berdegup di waktu yang sama.
Tapi senyum itu luntur saat mendapatkan sebuah pesan dari ponselnya. Hatinya berkecamuk saat membaca pesan dari sahabatnya .
Arka
Lo dimana?
Lo bareng Zeira kan?
Gue mau ngomong penting
Sama Zeira!Devan menghembuskan nafasnya lalu mengetikan sebuah pesan balasan.
Di taman dekat kampus
kakak Lo.Devan menatap Zeira yang masih sibuk dengan ice cream nya.
"Ra,"panggil Devan.
"Hmm"jawab Zeira tanpa menatap Devan.
Devan diam cukup lama , ia bingung bagaimana cara mengutarakan perasaannya pada Zeira .
Mereka terdiam selama lima menit , Zeira mengerutkan keningnya melihat Devan yang diam saja, ice creamnya bahkan sudah habis.
"Kenapa?"tanya Zeira.
"Gue gak tau ngomongnya kayak gimana?, Soalnya ini hal pertama yang gue rasain,"jelas Devan.
"Sans aja kali , jangan kaku gitu," ucap Zeira sambil menatap ke depan.
"Gue suka sama Lo, mungkin lebih dari suka, Lo mau kan jadi pacar gue?"ungkap Devan dengan wajah yang biasa-biasa saja.
Zeira menatap tak percaya ke arah Devan, "Serius?"pekik Zeira.
"CK buat apasih gue main-main soal perasaan,"ucapnya sambil menatap ke depan.
"Gue juga akhir-akhir ini bingung sama diri sendiri , gue sering ngerasa nyaman sama Lo ,gak hanya nyaman jantung gue juga berdetak gak karuan di dekat lo,"jelas Zeira.
Devan menatap Zeira tapi sosok yang tak jauh di belakang Zeira membuat Devan menatap tak suka.
"Jadi gimana?"tanya Devan sebenernya dia gugup, tapi ia menutupinya dengan wajah biasa-biasa saja.
"Tapi gue belum sepenuhnya mencintai Lo Dev,"sela Zeira.
"Soal itu ,itu urusan waktu Ra ,seiring berjalannya waktu gue bakal bantu lo untuk mencintai gue,"jelas Devan .
"Oke , Aku bakal belajar mencintai kamu,"ucap Zeira.
"Ihh aneh banget Pake aku kamu,"ucap Zeira sambil menatap Devan.
"Tapi itu harus Ra gak ada penolakan!"seru Devan sambil terkekeh geli.
"Iya-iya"pasrah Zeira lalu tertawa bersama Devan.
Tapi tawa itu terhenti karena sebuah panggilan.
"Zeira?"panggil sosok yang sejak tadi ada di belakang Zeira. Panggilan itu membuat Zeira dan Devan menoleh.
"Arka?"
Ya sosok yang di tatap tidak suka oleh Devan itu adalah Arka, sejak tadi Arka ada disitu pendengarannya tidak mungkin salah ,jarak yang hanya menyisakan dua meter membuat semuanya terdengar dengan jelas.
•
•
•TBC
Nungguin ya???
aku minta 25 vote kemarin tapi gak pada gercep kayaknya emang Zeders udah pada ilang ya 😭 gak papa , aku cuman mau tes aja sih seberapa gercep nya Zeders heheheGimana puasanya lancar kan?
🌺02-05-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEIRA
RomanceBerawal dari sebuah perasaan Menjadi awal kehancuran Jika ku tau perasaan ini penyebabnya Aku akan menghilangkan perasaan ini Ini akan sangat menyakiti hati kecilku Aku hanya ingin kalian tau Walaupun hanya dengan kata-kata Bahwa cinta tak selalu in...