09 .Kencan?

501 95 4
                                    

Oh ya biar lebih seru bacanya sambil puter musik yah☝️

Next Part mau lagu apa?

Jangan lupa vote, komen end follow.

~Happy reading~

(Part 9 ~ Kencan?)

"Kamu yang membuat aku merasakan untuk pertama kalinya , rasa kenyamanan ini,"
~Devan Brian Revaldo~

Bel pulang sudah berbunyi semua siswa sudah keluar dari kelasnya terkecuali tiga gadis ini. Zeira sedang membereskan buku-bukunya .

"Ra gue pulang duluan ya , supir gue udah nungguin" ucap Neina sambil berlari menjauh.

"Dev gue duluan yah " ucap Zeira lalu melangkah menuju pintu .

"Ra lo tadi habis nangis kan?" Suara Devi menghentikan langkah Zeira.

"Iya , tapi gue gak papa kok " Zeira berbalik ke arah Devi sambil tersenyum.

"Gue harap, lo bisa kuat ngadepin nya"ucap Devi sambil tersenyum manis.

"Thanks " Zeira tersenyum lebar , dia sangat beruntung memiliki sahabat yang baik seperti Devi dan Neina.

" Saran gue Neina harus tau , klo Lo gak ngasih tau secepatnya, Neina bakal kecewa . Gue pulang duluan yah." Ucap Devi sambil menepuk pundak Zeira.

Zeira melanjutkan lagi langkahnya , saat di luar pintu kelas , Devan sedang menunggunya sambil bersandar ke dinding.

"Nungguin lama yah?" Ucap Zeira.

"Enggak kok , baru aja nyampe , ayo " jawab Devan sambil berjalan menuju parkiran, Zeira berjalan di samping Devan.

Zeira POV

Gue agak ngerasa aneh sih sama sikapnya Devan tapi ya mau gimana lagi . Daripada gue harus ngeliat wajahnya Kalisa mending gue pulang larut malam .

"Ayo naik ! , malah bengong " ucapnya sambil menyodorkan helm .

Saat gue pake helm , gue ngerasa ada tangan yang ngebantuin gue dan yah tangannya Devan.

"Udah siap ?" Ucapnya .

" Udah "

Zeira POV end

"Kita mau kemana?" Tanya Zeira.

"Gimana klo ke mall ?, Soalnya gue pengen beli sesuatu buat Kaka gue " ucap Devan sambil sesekali melirik kaca spionnya lalu melajukan motornya.

"Kaka Lo ulang tahun?" Zeira memajukan wajahnya agar suaranya terdengar Devan.

"Enggak sih , lagi pengen ngasih aja " jawab Devan .

"Baik juga yah lo , sebagai adiknya , tapi boleh deh sekalian gue mau liat - liat buku novel." Zeira tersenyum manis.

Devan melihat senyum itu dari kaca spionnya , melihat itu membuat Devan tidak fokus nyetir bahkan Devan tidak menyadari bahwa ada polisi tidur di depan nya .

ZEIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang