36.Seharusnya.

320 50 0
                                    

"Eh tangan Lo kenapa?"tanya Devan saat melihat telapak tangan kiri Zeira.

"Em...ini..

"Em...ini kemarin tangan gue luka pas lagi kerja,"jelas Zeira seadanya.

"Kemarin?,"alis Devan menyerengit ,"bukanya pas pulang dari caffe lo bareng gue?"tanya Devan.

"Gue gak tau,,, kenapa kemarin lo gak nyadar sama luka ini,"jawab Zeira sambil mengangkat kedua bahunya acuh.

Zeira menatap Devan terlihat sirat kehwatirran di matanya,Devan menarik lembut tangan kiri Zeira diperhatikannya luka itu.

"Lo biarin luka lo bernanah gini?"tanya Devan.

"Kemarin pas lagi kerja udah diperban, tapi perbannya jadi ngelonggar gitu, soalnya tangan gue kebanyakan gerak, dan lagi pas pulang perbannya malah kehujanan jadi gue lepas aja pas di jalan,"jelas Zeira panjang lebar.

"Ikut gue!"ucap Devan sambil narik lembut tangan kanan Zeira.

"Eh Dev mau kemana ?,klo ada guru nanti gimana coba, gue gak mau ya di hukum lagi tadi pagi aja gue di hukum gara-gara telat,"ucap Zeira sambil menahan tangannya yang ditarik Devan.

"Tangan lo luka,klo ada guru tinggal bilang klo lo lagi sakit dan tangan Lo juga perlu di obati, lo mau lukanya tambah parah?"pertanyaan Devan membuat Zeira menurut.

Mereka berdua sampai di UKS, Zeira langsung di dudukkan di kursi tunggu ,lalu Devan sibuk mencari obat yang cocok untuk luka Zeira.

Devan menghampiri Zeira lalu berjongkok dan menarik lembut tangan kiri Zeira.

Zeira yang diperlakukan seperti itu hanya terdiam, akhir-akhir ini Devan selalu memperlakukan Zeira dengan manis.

Zeira tersenyum bahagia , ia sangat berterima kasih pada Devan jikalau tidak ada Devan mungkin saat ini ia masih menangis tersedu-sedu.

•••

Neina merebahkan tubuhnya di ranjang Zeira ia merasa bosan menunggu Zeira pulang.

Sedangkan Devi ia pergi sebentar karena ada urusan keluarganya , Neina sebenarnya tidak mau ditinggal tapi Devi membujuknya akan membawa makanan atau cemilan setelah urusannya selesai.

Neina menatap kamar Zeira , baru kali ini dirinya bisa masuk rumah Zeira, biasanya Zeira selalu memiliki alasan jika Devi dan Neina ingin bermain dirumahnya.

Kondisi kamar Zeira terbilang rapih walaupun tidak semewah kamar Devi tapi rasanya sangat nyaman.

Neina mengingat-ingat video itu membuatnya merasa bersalah klo saja waktu itu dia tidak marah kepada Zeira mungkin ini tidak akan kejadian.

Tak terasa matanya mengeluarkan air mata.

•••

Akhirnya Zeira sampai dirumahnya ngomong-ngomong, Devan sempat di buat kesal oleh Zeira karena Zeira tidak mau pulang bersamanya.

Padahal kan Devan juga mau bolos bareng, eh tapi Zeira malah bilang ke Pak Dodi kalau Devan mau bolos.

Alhasil Devan di ceramahhin oleh Pak Dodi dan Zeira pulang dengan alasan dia sedang sakit.

Pak Dodi kek nya percaya deh sama alasan Zeira, lah gimana gak percaya emang mukanya Zeira menyedihkan hidung merah , matanya juga sembab muka pucat .

Zeira membuka pintu kamarnya , ia sempat terkejut karena melihat seseorang sedang berbaring di kasurnya.

Zeira tau itu siapa dilihat dari gelang di tangan seseorang itu, pasti Neina. Neina sepertinya tertidur, dengan posisi terlentang dan mukanya di tutupi bantal.

Zeira ikut membaringkan tubuhnya menatap ke langit kamarnya ingatannya kembali ke kejadian di lorong kelas itu, bagaimana dengan jelas Arka mendorongnya.

Tatapannya beralih ke samping dimana sahabatnya sedang tertidur.
Tidak tega untuk membangunkan Zeira memilih untuk membersihkan tubuhnya.

Selesai dengan urusannya Zeira menatap Neina yang masih tertidur, ia duduk di meja belajarnya lalu mengambil buku diary nya dan membaca-baca tulisannya dari awal halaman buku tersebut.

Arka Devian Elvano♡

Ia hadir saat aku merasa kehilangan,
Ia juga mengisi kekosongan dalam hati ini, saat aku di benci oleh semua teman-temanku dia datang memberikan uluran tangannya.

Hingga akhirnya kita berteman dan selalu memperlakukanku layaknya seorang sahabat.

Arka memberikanku buku diary ini , aku merasa sangat senang. Tapi aku selalu merasa bersalah aku belum bisa terbuka kepadanya.

Aku selalu menyimpan rahasiaku darinya, padahal dia selalu terbuka padaku tapi kenapa aku tak bisa terbuka padanya.

Saat sedang membaca tiba-tiba sebuah tangan melingkar di perutnya membuat Zeira terkejut lalu berbalik menatap seseorang yang memeluknya diaaa Neina.

"Ya ampun Nei ngagetin aja,"ucap Zeira.

"Maaf Ra gara-gara gue rahasia lo tersebar,"lirih Neina sambil menangis.

"Ini bukan salah lo Nei,"ucap Zeira lalu menatap buku diary nya,"seharusnya...gue bisa terbuka sama sahabat sendiri, gue bersikap seolah gue gak punya kepercayaan sama sahabat gue sendiri,"jelas Zeira.

Zeira menatap Neina lalu tersenyum,"udah gak usah cengeng Lo tambah jelek lho nanti,"ucap Zeira sambil terkekeh.

"Ihhh Zeiraaa,"Neina memeluk Zeira erat.

'gue salah, seharusnya gue terbuka sama sahabat sendiri,'batin Zeira.

•••

TBC
Guys sorry banget klo gak nyambung soalnya tiba-tiba mumut kayak hilang ingatan deh masa gak tau mau kemana alurnya😭,semoga aja kalian gak bosen buat nunggu mumut mendapatkan ingatannya kembali.❤️🤗

🌺 09-Februari-2021🌺

ZEIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang