42. Terkuak kebenarannya

714 60 1
                                    

~Happy reading~

Itu adalah moment dimana Arka ingin memiliki kekasih seperti kakaknya yang sudah memiliki kekasih.


Arka menoleh ke arah bunga yang hampir layu,itu adalah tanaman kesayangan Zeira
"Gara-gara Zea jarang kesini, tanamannya jadi layu,"ucapnya sambil tersenyum tipis.

Zea adalah panggilan untuk Zeira jika Arka sedang merindukan Zeira. Sebenarnya Arka selalu menyuruh tukang kebun di rumahnya untuk membersihkan taman ini.

Taman ini awalnya hanya tempat kosong milik orang tua Arka, hingga Arka dan Zeira memiliki ide untuk di jadikan taman persahabatan.

Arka tersenyum menatap sekeliling taman , disini terdapat banyak momen dirinya dan Zeira.Arka berdiri untuk pergi ke tempat yang bisa lebih menghiburnya.

Sebenarnya tempat ini juga menghiburnya namun membuat dirinya semakin merindukan Zeira.

~ZEIRA~

Devan sudah siap dengan baju putihnya dan celana hitamnya. Atensinya mencari sosok gadis yang telah memberi warna baru pada kehidupan Devan.

Devan memilih mencari Zeira di dapur, mungkin dia bersama Rena?. Di dapur terlihat Rena dan bi Dwi sedang merapikan meja makan yang sudah penuh dengan makanan.

"Mah, Zeira mana?"tanya Devan sambil mengambil gelas berisi air putih lalu meminumnya.

"Cie nanyain pacarnya?"bukanya Rena yang menjawab pertanyaan Devan, melainkan Dzaky yang baru saja datang.

Devan menghembuskan nafasnya, "Belum juga di jadiin pacar,"gumam Devan yang masih terdengar oleh Dzaky.

"Ya tembak dong , kamu harus tau Devan,jaman sekarang yang namanya tikungan itu tajam, baru tau rasa nanti,kalo Zeira diambil orang lain,"
ucap Dzaky dengan nada mengejek.

Devan yang mendengar itu terdiam memikirkan perkataan papahnya itu, tak bisa dipungkiri bahwa Devan menyukai Zeira tapi ia kurang yakin dengan perasaannya.

Dzaky terkekeh melihat reaksi Devan. Melihat putra keduanya itu adalah sosok yang dingin, sekarang mengalami perubahan yang lebih baik.

Dan Dzaky yakin itu semua karena cinta seorang Devan terhadap Zeira, bisa dia lihat bahwa Zeira gadis yang baik untuk Devan.

"OMG , HALLO SEMUA ,"teriak Raina sambil menggandeng tangan Zeira.

Semua yang ada di dapur mengalihkan perhatian ke arah Raina dan Zeira.

Alis Devan berkerut melihat Raina yang berdiri tak jauh dari dapur dan dia menatap seseorang bukankah itu Zeira tapi apa yang sedang di lakukan oleh Raina dan Zeira?pikir Devan.

"Setelah kalian melihat hal ini, kalian akan terpesona dan kalian akan menyesal karena selalu mengejek hasil makeup ku,"jelas Raina dengan antusias.

Devan terpaku melihat pemandangan di depannya , ia melihat Zeira yang sedang tersenyum kikuk.

Zeira memang cantik tapi dia sangat cantik hari ini , mungkin karena Zeira jarang berpakaian feminim karena itu dia jadi terlihat cantik.

Zeira sangat cantik membuat semua yang ada di ruang makan terdiam.

Rena menatap Zeira dengan mata berbinar "Cantik banget calon mantu, kemari kita makan siang bersama,"

Zeira mengangguk lalu melangkah bersama Raina ke arah meja makan.

Semuanya terdiam , hening ,karena keluarga Devan mengajari bahwa jika sedang makan tidak boleh ada suara apapun.

"KAK RAINAAAAA"teriak Kenzo memecahkan keheningan .

Devan yang melihat itu hanya menghela nafasnya lagi , ia tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

~ZEIRA~

Kalisa memasuki cafe, atensinya mencari sosok yang di cintainya. Bibirnya membentuk senyuman lebar.

Tubuhnya melangkah menghampiri kekasihnya yang sedang duduk di salah satu meja.

"Maaf , nunggu lama ya,"ucapnya sembari duduk disebelah Mars.

Mars menatap Kalisa sekilas sambil berdehem.

"Kenapa bukanya hari jadi kita besok?,"

"Ada satu hal penting yang ingin aku tanyain ke kamu Kalisa,"ujar Mars.

"Hmm ,kamu mau tanya apa?" Kalisa tersenyum menatap Mars.

"Aku ingin kamu jujur, aku gak mau ada kebohongan diantara hubungan kita!"jelas Mars menatap Kalisa serius.

Kalisa menegang ," ju-jur soal?,aku selalu jujur kok sama kamu ,a-aku gak bisa bohong sama kamu"elak Kalisa.

Mars menghela nafasnya dia mengurut pangkal hidungnya,"Aku udah pikirin baik-baik soal ini, dan aku udah mengambil solusinya.."Mars menggantungkan kalimatnya.

"..kita istirahat terlebih dahulu,"lanjut Mars.

Kalisa menatap Mars dengan tatapan sulit diartikan"Maksud kamu ...putus?"tanya Kalisa.

Mars hanya mengangguk, Kalisa tersenyum kecut,
"Setelah kita jalani hubungan ini selama hampir tiga tahun...kamu ingin menyelesaikannya? dengan alasan yang tak jelas?"ucap Kalisa tak terima.

"Awalnya di hari jadi kita besok aku ingin bertunangan dengan kamu,tapi setelah aku tau kamu mempermainkan hubungan ini, semuanya jadi berubah," jelas Mars.

"Aku sama sekali tidak pernah mempermainkan hubungan ini Mars,"elak Kalisa dengan nada yang sedikit meninggi.

"Jangan berbohong Kalisa!!,kau tau kan aku benci penghianat,"setelah mengatakan itu Mars pergi meninggalkan Kalisa yang terdiam.

Sedangkan di tempat itu juga seseorang menatap tajam ke arah Kalisa.

~ZEIRA~

Baru saja Arka sudah memesan ,tapi kini masalahnya tetap mengikutinya.
Atensinya menatap tajam pasangan di depan yang agak jauh ,tapi bagi Arka matanya tak mungkin salah lihat.

Ya pasangan itu adalah Kalisa dan Mars , yang membuat dirinya lebih murka adalah percakapan mereka.

Pada awalnya Arka tidak mendengar dengan jelas percakapan mereka , tapi sekarang ia tau apa yang sedang mereka bicarakan.

Arka memberikan uang kepada kasir , padahal pesanannya belum tersentuh sedikit pun. Ia benar-benar ingin ke tempat yang bisa memenangkan hatinya.

Ada perasaan marah ,dan kecewa kepada dirinya sendiri, ada juga perasaan bersalah kepada Zeira.

Arka yakin dengan perasaannya, sebelum terlambat ia akan menemui Zeira sekarang juga.

TBC

Part ini membosankan gak ?
Coment dong kali kali gitu coment nya lebih dari 10

25 vote ,aku baru bakal next update hehehe 😂

🌺19-04-2021🌺

ZEIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang