04 .Belum menerima

730 105 0
                                    

"Hal yang paling sulit adalah menerima kenyataan,"
~Zeira Anastasya~

(Part 4 ~ Belum menerima)
~Happy reading~

Pagi ini adalah pagi bermalas - malasan di mana ini adalah hari libur. Namun berbeda dengan Zeira . Hari ini Zeira memilih untuk membersihkan halaman rumah . Saat sedang menyiram tanaman . Saira menghampirinya .

"Zeira , kamu gak mau gabung buat sarapan?" Saira menyentuh pundak Zeira. Zeira menjauhkan pundaknya tanpa menatap Saira .

"Enggak , tan . Zeira udah sarapan kok" Zeira memang sengaja sarapan sangat pagi agar tidak menggangu kenyamanan ayah nya.

"Ya udah nanti kalo Zeira selesai beresin halamannya , ibu mau bicara yah." Bu Saira meninggalkan Zeira yang menatap punggung Saira .

Entahlah Zeira masih tidak menyukai kehadiran Saira mungkin karena kejadian 5 tahun lalu .

Drrt... drrt ..drrt

Zeira mengambil ponsel nya dan tersenyum lebar saat mengetahui bahwa Arka lah yang menelpon nya.

"Halo ,,,, hallo Zeira gue boleh main ke rumah Lo kan? "

'Gimana nih ,,, klo Arka dateng bisa gawat liat Kalisa di sini '. Batin Zeira .

"Woy !!, Zeira Lo masih di situkan??."

"Eh I iya aku masih di sini kok tadi aku habis emm minum dulu ."

"Jadi gimana ? bolehkan?"

"Emm kayaknya gak bisa aku mau keluar nih mau ke toko buku , maaf yah?,"

''Ih parah banget Lo ah, gue kan gak pernah main di rumah Lo "

"Maaf Arka gimana kalo nanti habis dari toko buku aku ke rumah kamu aja kayak biasanya kan aku yang selalu main ke rumah kamu."

"Oke gue ke tongkrongan dulu sama yang lain nanti telpon gue kalo dah nyampe rumah gue. "

"Iya maaf yah kamu belum main ke rumah aku ."

" It's ok ," tutt...

Zeira menghela nafas lega . Zeira tidak menyadari bahwa seseorang menatapnya dengan senyum sinis nya .

'Lo pikir gue gak tau,, ck ck ck bukan gue namanya kalo gue gak bisa nyari celah buat hancurin lo.' Batin Kalisa.

Setelah membersihkan halaman Zeira memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu , lalu menghampiri kamar Saira dan mengetuk pintunya.

"Masuk Zeira !, pintunya gak dikunci kok"

Zeira membuka pintu dan melihat Saira sedang duduk di sofa sambil memegang cangkir teh. Zeira mendekati Saira .

"Duduklah Zeira!."

Zeira duduk di sebelah Saira dan merasa canggung . Karena Saira tak kunjung bicara akhirnya Zeira memberanikan diri untuk bicara.

"Tante mau bicara apa ?" Sedikit ketus .

"Ibu mau tanya sama kamu, " Saira menoleh ke arah Zeira menatap serius " Zeira sampai kapan kamu mau begini terus, terima ibu yah? ibu mohon" mata Saira mulai berkaca kaca .

Zeira menatap lelah Bu tirinya ini .
"Tan, Zeira minta maaf tapi Zeira gak bisa , tante taukan penyebab bunda meninggal dan ayah benci Zeira?"

"Apakah tidak ada cara agar ibu bisa di terima oleh mu ?" Saira mulai mengeluarkan air mata nya.

"Ada ,hanya satu cara, " Zeira bangkit dan melangkah menuju pintu lalu berhenti saat akan membuka pintu "buat ayah gak benci lagi sama Zeira !" Zeira keluar dari ruangan tersebut.

" Hiks .. hiks bagaimana cara nya ??" Gumam Bu Saira sambil menatap pintu kamarnya yang mulai tertutup. Karena tidak mungkin membuat Zevano menyayangi Zeira lagi .


Saat Zeira menutup pintu . Seseorang mencekal tangannya dan yah kalian tau siapa .

"Ikut gue.." Kalisa menarik kasar Zeira sampai ruang tamu .

"Akh sakit .." Zeira meringis kesakitan karena kuku Kalisa menggores kulit lengannya.

"Lo bikin nyokap gue nangis lagi ?? ,Gila lo yah ? lo pikir lo siapa hah ? ,apa susahnya sih tinggal bilang 'iya aku bakal coba buat nerima mamah' tapi Lo? .. sumpah lo keterlaluan "ucap Kalisa sambil menghentakkan lengan Zeira.

"Lo pikir gampang buat nerima mamah Lo " mata Zeira mulai berkaca-kaca."Lo gaktau apa yang gue rasain selama 5 tahun dan itu di sebabkan karna ibu lo yang jadi pelakor di antara Bunda sama Ayah ."

" Apa lo bilang ? Udah berani yah ?, Lihat aja, lo bakal nyesel karena lo udah berani sama gue , inget itu!!!"

Kalisa pergi meninggalkan Zeira yang terduduk dilantai sambil menangis .

TBC .

Sorry banget klo gak jelas
Ok jangan lupa vote .
Oh yah kalo ada yah yang penasaran sama ayahnya Zeira kemana ya pasti jawabannya sibukkan la masa ada di Jonggol heheheh apaan sih gj banget😒.

Follow my Instagram
@mutia wildan a14

ZEIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang