40.Keluarga Brian

376 48 0
                                    

~Happy reading~

(Part 40~Keluarga Brian)

"Jika aku mencintainya lalu kenapa aku tidak bisa mengatakannya?"
~DevanBrianElvano

"Ayo masuk,"ajak Devan mengintrupsi Zeira.

Kini mereka tengah berada didepan rumah Devan,tadi saat dijalan Devan bingung ingin mengajak Zeira kemana,jadi dia putuskan untuk mengganti baju terlebih dahulu.

"Gue malu Dev,"jawab Zeira.

Tadi sesampainya di rumah Zeira, Devan langsung menyuruh gadis itu mengganti pakaian.

Devan ingin membawa Zeira ke suatu tempat yang spesial maka dari itu Devan dan Zeira harus berganti baju.

"Gak usah malu kali Ra, lagian bokap gue biasanya jam segini masih di kantor ,"dan yah semoga aja mamah lagi arisan di rumah tetangga lanjut Devan dalam hati.

Zeira terdiam sejenak, "Udah masuk, apa lo mau gue gendong?"

Zeira membelalakkan matanya,ia menggeleng cepat lalu segera melangkah masuk kedalam rumah Devan.

"Bisa gawat klo ada mamah sama papah,"gumam Devan yang tak terdengar oleh Zeira.

"Kenapa Dev?"tanya Zeira.

"Gak ," jawab Devan.

Sesampainya di dalam rumah Devan, Zeira dibuat kagum dengan interior rumah yang sangat elegan dan mewah, tatanan di setiap sudutnya berkelas dan rapi. Terasa sangat nyaman dan sejuk.

"Dev-"baru saja Zeira ingin bertanya tentang keberadaan keluarganya Devan, suara cempreng seseorang memotongnya.

"MAMAH ! PAPAH TOLONGIN KEN!"

"Kenzo!"seru Devan lalu berlari menuju sumber suara .

Devan takut terjadi sesuatu yang membahayakan adik laki-lakinya itu.

Tak tinggal diam, Zeira langsung ikut melangkahkan kakinya dengan cepat untuk menyusul Devan.

"Kenzo!" Devan berlari masuk kedalam ruang kamar Kenzo dan langsung menggendong bocah itu.

Devan menyerengit kan keningnya melihat muka Kenzo yang cemong oleh noda merah ,apa? merah?,apa itu darah?,"Apa yang sakit?"tanya Devan.

Belum sempat Kenzo menjawab, Dzaky dan Rena -ayah dan ibu Devan,datang.

"Apa Kenzo?Ada apa?,"tanya Dzaky panik.

Zeira berdiri di belakang Dzaky dan Rena kedua orang tua Devan itu belum menyadari kehadirannya.

"Muka Ken gak bakal ganteng lagi pah huaa.. gara-gara Ka Inaaa," pekik Kenzo sambil menunjuk Raina yang asyik bermain ponsel di kasur Kenzo.

Devan,Dzaky dan Rena menatap Raina ,merasa terpanggil Raina mendongkkan kepalanya menatap mereka dengan wajah santai,

"Abis Kenzo maksa kak Ina  main sih ,kan kak Raina emang gak suka main mobil-mobilan , jadi Reyna ajak main makeup aja,"jawabnya dengan santai.

Devan menghembuskan nafas pelan,dia kira ada sesuatu yang buruk terjadi pada Kenzo.Dengan kesal Devan menurunkan Kenzo dari gendongannya. Lalu ia menatap sebal ke arah kakaknya itu.

Rena mengamati wajah Kenzo jari-jarinya mengelus dagu seakan tengah berpikir,"Susah nih,gak bakal ganteng lagi deh,"

"Gak bakal ada yang suka lagi deh,"imbuh Dzaky dengan tangannya ikut mengelus dagu seperti sang istri.

Devan berdecak sebal,"Hapus pake air,"sahut Devan seraya menunjuk noda merah di muka Kenzo dengan dagunya.

"Ga bakalan bisa,bisanya pake pembersih makeup,"celetuk Raina sambil menunjuk botol berwarna kuning.

"Sini,biar papah bersihkan,"ucap Dzaky ,lalu mulai membersihkan wajah Kenzo dengan tisu dan pembersih makeup.

"Lagian kamu aneh-aneh aja Na ,Kenzo kamu makeuppin,kamu mau buat dia jadi bencong di jalanan,"kata Rena sambil terkekeh.

Raina memutar bola matanya,"Mah Raina bakalan ada praktek makeup di kelas tambahan , jadi Raina butuh seseorang untuk jadi model Raina,mamah mau kan?"tanyanya sambil memohon.

"Gak ah ,mamah mau bantuin bi Dwi nyiapin makan siang kita,tuh Devan aja mumpung dia disini,"saran Rena.

"Dev ma-,,"baru saja Reyna memohon Devan menolaknya mentah-mentah.

"Gak,"ucap Devan sambil menggelengkan kepalanya.

Devan hanya tidak ingin kejadian tiga bulan lalu terjadi , dimana saat itu adalah hari ulang tahun Raina dan Raina meminta permohonan yang konyol yaitu mendandani satu keluarga, namun bukannya dandanan yang cantik malah terlihat seperti badut.

Dari situlah tidak ada yang mau di dandani oleh Raina. Raina itu cantik dia jarang memakai makeup karena itu dia jadi tidak bisa bermake-up, hingga akhirnya dia masuk kelas tambahan makeup.

"Mah,mana mau aku dandanin tembok kayak gitu,"ejek Reyna terhadap Devan.

Dzaky menatap putrinya itu sambil tangannya yang masih membersihkan wajah Kenzo,"dandanin aja bi Dwi ?"

Tanpa ada yang menyadari jika sedari tadi Kenzo tengah menatap Zeira dengan mata berbinar.

"Wah ada kakak cantik!"pekik Kenzo lalu langsung berlari menghampiri Zeira dan memeluk kaki Zeira.

"Kakak cantik jadi kakaknya Kenzo ya. Kenzo nggak mau mereka, yang satu mukanya rata yang satunya lagi nyebelin,"Adu Kenzo dengan tangannya yang menunjuk Devan lalu Reyna.

Devan dan Reyna membelalakkan matanya.Ingin rasanya mencubit adiknya hingga menangis.

Dzaky dan Rena refleks menoleh,menatap Zeira dengan tatapan berbagai arti,"Devan apa-apaan ini?!"pekik Dzaky.

"Kamu bawa calon mantu?!"pekik Dzaky dan Rena berbarengan.

TBC

Hai hai hai ,kalian nungguin kah?
Gimana seru gak , keluarganya Devan .

Seperti biasanya ya ,kalo suka vote ❤️ok ?

Stay terus yah bye👋🏻

🌺03~04~2021

ZEIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang