31.Persahabatan.

287 52 0
                                    

Jangan lupa vote sebelum atau sesudah baca ok.

•Happy Reading•
(

31.Persahabatan)

Ketika kamu merasa dia mempercayai mu namun kenyataannya tidak maka kamu akan berpikir bahwa kamu tidak dianggap penting olehnya~Neina f.a.

Keadaan di kantin saat ini cukup ramai , terlihat Zeira yang sedang duduk menatap Neina di meja sebrang.

Saat ini yang pikirkan oleh Zeira adalah Neina sahabatnya itu bersikap seolah membencinya.

'Neina kenapa sih? gue gak boleh biarin kayak gini terus'~batin Zeira.

Zeira bangkit dari duduknya,"Dev gue mau bicara sama Neina dulu ya"ucap Zeira.

"Gue ikut,"pinta Devi.

"Lo disini aja, habisin makanannya baru aja di pesen, lagian gue cuman bentar kok"ujarnya sambil tersenyum lalu berjalan menuju meja Neina.


Neina yang melihat Zeira di depannya memilih bangkit lalu berbalik ingin meninggalkan kantin namun tangannya di cekal oleh Zeira.

"Nei lo kenapa?"tanya Zeira sambil menahan tangan Neina.

Neina menghempaskan tangan Zeira kasar,"Menjauh dari gue Ra!"cetus Neina tanpa melihat kearah Zeira.

Neina melangkah menjauh dari Zeira tapi belum ada lima langkah, langkahnya terhenti.

"Tapi kenapa?, kenapa gue harus ngejauh dari lo?,dua hari ini sikap lo bikin gue bingung Na,"jerit Zeira membuat Zeira menjadi pusat perhatian kantin sekolah.

Neina berbalik,"lo seakan ngejauhhin gue sama Devi , apa gue punya salah sama lo?"lanjut Zeira sambil menahan air matanya.

Hampir semua siswa menatap Zeira termasuk empat murid tampan dan populer yang terduduk di meja pribadi mereka yang tak jauh dari kejadian itu siapa lagi klo bukan Arka dan teman-temannya.

"Harusnya gue yang nanya sama lo, lo sebenernya nganggep gue apasih?,lo gak pernah nganggep gue sahabat kan?,"ungkap Neina dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Devi yang melihat perdebatan itu langsung menghampiri mereka ,"Ra, Nei, kita bisa ngomongin ini secara baik-baik dan.."Devi menatap sekitar"gak harus disini."

Dengan segera Devi menarik tangan Zeira dan Neina membawanya ke taman belakang sekolah.

Tanpa mereka bertiga sadari seseorang mengikuti mereka.

Begitu mereka sampai, tidak ada yang bicara selama beberapa menit Devi yang tak tahan lagi akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Sekarang bicara!,jangan saling berantem kayak gini,"pinta Devi sambil menatap Zeira dan Neina secara bergantian.

"Maksud perkataan lo tadi apa Nei?,kita itu bersahabat ,"ucap Zeira.

"Sahabat?,kalian berdua yang bersahabat , gue bukan sahabat kalian!"lirih Neina.

"Kenapa lo bisa ngomong kayak gitu?,kenapa?"tanya Zeira sambil menatap Neina.

"Karena gue gak pernah dianggap, kalian saling tau rahasia masing-masing dan gue...gue gak tau, gue tau dari mulut orang lain,bukan dari sahabat gue sendiri , menyedihkan bukan..hiks..?"jelas Neina sambil menangis.

"Nei,lo tau sesuatu tentang gue?"tanya Zeira sambil merasa bersalah.

"Iya,"Neina menghapus air matanya,"sekarang gue tanya , gue sahabat kalian atau bukan sih ?"lirih Neina.

Zeira yang mendengar itu langsung memeluk Neina ,"lo sahabat kita Nei, jangan bilang kayak gitu"ucap Zeira sambil menangis.

Devi yang melihat itu hanya menahan air matanya.

"Bukan..,gue bukan sahabat kalian hiks.."lirih Neina sambil berusaha melepaskan pelukan Zeira.

Zeira menguraikan pelukannya menatap Neina dengan air matanya yang menetes.

"Jangan gitu dong nei,gue minta maaf,gue bener-bener minta maaf,"ucap Zeira.

"Oke anggap lo gak tau apa-apa,gue bakal ceritain rahasia gue,"ucap Zeira sambil mengusap air matanya.

"Gak usah Ra,gue udah maafin lo kok,"ujar Neina sambil tersenyum tipis.

"Gak, gue harus cerita , awalnya gue gak mau cerita soal ini karena..,gue takut lo kecewa dan gue gak mau nambah kekecewaan lo,"Zeira memegang kedua pundak Neina.

"Gue punya kakak tiri dia adalah Kalisa temen sekelas kita,bunda gue meninggal karena kecelakaan dan ayah gue nikah lagi sama nyokapnya Kalisa,"jelas Zeira sambil menatap Neina.

"Satu rahasia lagi yang gue pendam, gue suka sama Arka, sahabat gue sendiri, gue gak tau ini salah atau bener tapi gue..,gue cinta sama dia ,dia cinta pertama gue," Zeira menghela nafasnya,"tapi dia sukanya sama kakak tiri gue.., Nei perasaan gue salah yah?"tanya Zeira dengan lirih.

Neina menggeleng cepat,"Enggak lo gak salah ,perasaan itu datang dari hati lo dan itu gak salah, "ucapnya sambil mengusap pundak Zeira.

"Udah dong sedih-sedihan nya,lagian perasaan lo itu gak salah Ra,kita bakal dukung lo ya kan Nei?"tanya Devi.

Neina menganggukan kepalanya,"iya kita selalu ada buat lo"

Zeira tersenyum lalu memeluk kedua sahabatnya ia merasa sangat bersyukur mendapatkan sahabat seperti Neina dan Devi.

Tanpa mereka sadari seseorang merekam percakapan tadi lalu tersenyum menatap ponselnya.

'Kehancuran lo akan segera datang'~batinya sambil melihat hasil rekaman tadi .

TBC
Gimana ngebosenin gak ? Atau seru ?komen yah .
Ehh mumut mau curhat nih masa lagi ngetik keyboardnya lemot gitu 🙂 bikin kesel aja tau , tapi yang penting aku bisa update.

Jangan lupa lho di vote ngetiknya aja aku pake perjuangan 😂
Oke sampai jumpa di Part selanjutnya bye bye Zeders ❤️👋

🌺27-Des-2020🌺

ZEIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang