26.Debaran jantung.

316 59 0
                                    

Seringkali seseorang memilih untuk tersenyum,hanya untuk menyembunyikan takutnya dan memilih untuk tertawa,hanya untuk menyembunyikan lukanya.
~Zeira.A.M❤️ .

~Happy Reading~
(

Part 26~Debaran jantung.)

Saat ini Zeira sedang bersiap untuk pergi ke pesta ulang tahun Kiara, Zeira lebih memilih berpakaian yang sederhana dengan memakai dress selutut berwarna biru.

Ia menatap dirinya di cermin, hingga suatu notifikasi ponselnya berdering.
Zeira mengambilnya lalu menjawab teleponnya.

Devan

"Halo Ra"

"Kenapa Dev?"

"Keluar sekarang, gue ada di depan rumah lo"

"Ngapain sih?"

"Udah keluar aja dulu!"

"Oke,oke"

Zeira menutup teleponnya dan mengambil tas selempang nya. Dan kado untuk Kiara lalu keluar kamarnya.

Langkahnya terhenti saat melihat Kalisa sedang berjalan menuju dirinya dengan pakaian yang rapih.

Zeira mengalihkan pandangannya lalu berlari menjauh dari Kalisa. Ia benar-benar tidak mau berdebat untuk malam ini.

Saat sampai di depan gerbang rumahnya, terlihat Devan sedang duduk di motor mewahnya itu sambil bermain ponselnya.

"Dev"panggil Zeira sambil berjalan mendekati Devan.

Devan menoleh kearah Zeira lalu tersenyum. Ia sempat terpesona melihat Zeira yang cantik dengan rambut yang diuraikan.

"Ngapain disini?"tanya Zeira.

"Lo mau ke pesta ulang tahun Kiara kan?"tanya balik Devan.

"Iya, kenapa?"Zeira menatap Devan bingung.

"Bareng gue yuk"ajak Devan.

"Oke"Zeira mengangguk lalu menaiki motor Devan.

Jika di pikir-pikir dia akan lebih memilih menerima ajakan Devan karena naik taksi akan mengurangi uangnya.

•••

Mars menatap kearah depan dia sedang memikirkan sesuatu yang mengganjal di hatinya.

Ia sedang ada di balkon kamarnya membiarkan angin malam menghembus kearahnya.

"Bukanya gak percaya Kalisa , tapi entah kenapa gue ngerasa lo punya sesuatu yang di sembunyiin dari gue" gumamnya .

"Gue harus cari tau"lanjutnya lalu mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

Kevin

"Woy lo kemana aja hah?, tiba-tiba ngilang lagi, padahal lo tinggal satu tahun lagi di sekolah"

"Gue gak ada waktu buat ngejelasin itu semua intinya nenek gue meninggal jadi keluarga gue harus ke Malaysia buat ngurusin pemakamannya."

"Gue turut berdukacita yah , kapan lo pulang? dan lo mau ngomong apa?"

"Gue dah pulang kali, dan gue mau ngomong serius sama lo bisa gak ketemu gue , gue bakal kirim alamatnya."

"Yah gak bisa sekarang, gue ada acara di temen gue "

"Ya udah besok sore , pokoknya harus bisa"

"Siap bos"

"Udah lama lo gak manggil gue bos, tapi gausah deh lagian bos lo sekarang bukan gue"

"Iya juga , gue tutup yah , besok kirim alamatnya"

"Hmmm"

Tutt...

Mars menghela nafasnya ia hanya berharap perasaannya ini tidak benar . Dia benar-benar mencintai Kalisa.

•••

Mereka sudah sampai di rumahnya Arka terlihat balon-balon yang dipasang di pagarnya.

Zeira turun dari motor Devan lalu menatap Devan .
"Dev gue duluan yah" setelah mengatakan itu Zeira berbalik namun langkahnya terhenti karena tangannya di cekal oleh Devan.

Devan menarik tangan Zeira , Zeira berbalik lalu tertarik membuatnya mendekat kearah Devan.

Jarak mereka hanya beberapa cm bahkan Zeira bisa merasakan hembusan nafasnya Devan,wangi parfum beraroma mint sangat tercium .

Mereka saling menatap satu sama lain , karena tinggi Zeira hanya sedagu Devan, jadi dia agak mendongkkan kepalanya.

Debaran jantung Zeira tidak bisa dihentikan saat dirasa pipinya memanas Zeira mengalihkan pandangannya ke bawah.

Melihat itu Devan tersenyum manis lucu pikirnya. Devan sangat suka melihat Zeira yang salah tingkah.

Devan berdehem,jika saja saat ini jantungnya tidak berdetak kencang maka dia sudah mencium pipinya Zeira karena gemas.

"Sorry"karena gugup Devan hanya bisa mengatakan itu.

"Oh i-iya , me-mending kita masuk"ucap Zeira tanpa menatap Devan.

Devan hanya terkekeh lalu berjalan tanpa melepaskan genggaman tangannya.

'Kenapa Devan bikin jantung gue mau copot aja sih,lagian kenapa gue salah tingkah sih'~batin Zeira.

Sibuk dengan pikirannya Zeira bahkan tidak menyadari bahwa dirinya dan Devan sudah ada di dalam rumah Arka.

"Ra mau ngelamun sampai kapan?"tanya Devan sambil menatap gemas.

"Ah iya , kenapa?"tanya Zeira spontan . Devan mendekat ke wajahnya Zeira.

"Masih mau disini?"Devan tersenyum tipis.

"Ka Zeira!!"teriak Kiara sambil melambaikan tangannya. Zeira dan Devan menoleh bersamaan.

'Ah selamat '~batin Zeira.

"Gue mau kesana yah" setelah mengucapkan itu Zeira pergi meninggalkan Devan yang tersenyum manis.

"Kayaknya lo lagi bahagia"ucap Arka yang entah kapan bisa ada di belakang Devan.

Devan berbalik lalu tersenyum miring .

TBC
Tadinya aku mau lanjutin terus sampe pestanya selesai tapi kayaknya bakal kepanjangan jadi besok aku update yah yang pestanya Kiara.

Jangan lupa vote komen end follow aku .

Sampai jumpa di part berikutnya 👋

🌺13_Des_2020🌺

ZEIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang