38.Perhatian Devan

489 47 0
                                    

~Happy reading~

Pagi ini Zeira,Neina dan Devi sudah siap dengan seragam sekolah semalam Zeira dan Neina menginap di kamar Devi , sebenarnya Neina kesel sama Zeira karena nolak usulannya.

"Ra kita ijin aja deh, sehari aja kan gak masalah , ya?,"usul Neina tanpa lelah, padahal kan dia udah siap mau berangkat sekolah,tapi masih kekeh gak mau sekolah.

"Nei maluin dong nanti, apa kata Tante Mira, kalau liat anaknya sama sahabatnya gak sekolah?,"tanya Zeira sambil berjalan berbarengan menuju ruang makan.

Devi tertawa kecil melihat mereka. Oh ya Tante Mira itu ibunya Devi.

"Iya juga sih , ish..tapi--"

"Udah diem, mending kita sarapan daripada terlambat,"ucap Devi sambil mendudukkan tubuhnya di kursi makan.

Neina memajukan mulutnya,lalu menuruti perkataan Devi.

•••

Saat mereka bertiga sampai , banyak yang menatap Zeira dengan tatapan yang sulit diartikan sebagian dari mereka merasa kasihan sebagiannya merasa benci.

"Bener kan , gue bilang juga apa , dia pasti gak punya urat malunya,"

"Pengrusak hubungan orang dasar,"

"Gue jadi pengen tau siapa yang nyebar video itu,"

Dan banyak kalimat lainnya sepanjang lorong kelas mereka heboh dengan video itu.

Neina menatap mereka dengan tajam,"Apa Lo?,"tanya Neina dengan ketus sambil berjalan.

Sedangkan Devi dia hanya menatap mereka dengan tajam, lalu mengalihkan pandangannya ke Zeira.

Zeira hanya acuh membiarkan mereka berbicara hal yang tidak berguna, tujuannya saat ini adalah Arka dia harus memperbaiki persahabatan ini.

Pas sekali saat Arka sedang di pikir kan ternyata ada orangnya di depan bersama Ian, entah kemana duanya lagi (Devan dan Kevin).

Zeira berlari dan langsung menghadang Arka.

Zeira tersenyum menatap Arka, Arka hanya diam sambil menatap datar Zeira.

"Arka, aku perlu bicara sama kamu, semua bisa di jelasin,"ucap Zeira.

"Gue gak perlu penjelasan,biarkan gue sendiri dulu"ucap Arka dingin lalu menubruk bahu kiri Zeira dan pergi meninggalkan tempat itu.

Zeira meringis dengan tangan yang memegang bahu kirinya, sambil menatap kepergian Arka.

Devi dan Neina langsung menghampiri Zeira lalu mengusap punggung Zeira.

Banyak yang melihat kejadian itu, membuat mereka semakin membicarakan hal itu.

"Tuh kan dia emang gak tau malu,"

"Lagian udah tau cuman Sahabat ,tapi malah bawa perasaan,"

"Kasihan juga sih , cinta di tolak sama sahabat sendiri,"

"Gue gak nyangka sih klo dia masih mau ngejar cintanya, bener-bener gak tau malu,"

Zeira yang mendengar itu memilih pergi untuk menenangkan pikirannya.

Sementara Neina dan Devi terdiam sambil menatap tajam mereka yang menyindir Zeira. Hidupnya pengen apa sih?, ngurusin aja hidup orang lain, bingung deh Neina sama mereka.

Zeira berlari menuju toilet lalu membasuh wajahnya, setelah itu dia pergi ke taman belakang.

Karna berlari terlalu cepat Zeira sampai tidak menyadari bahwa tali sepatunya lepas,dan...

Brukk

Zeira jatuh membuat lututnya bersentuhan dengan tanah dan mulai berdarah.

"Kenapa harus jatuh sih,hiks.."ucap Zeira sambil meringis dan menangis seperti anak kecil.

Tiba-tiba entah bagaimana bisa Kevin dan Devan ada disana melihat Zeira terjatuh, dan langsung menghampiri Zeira.

Devan berjongkok,"Ra lo gak papa?,hey kok nangis?"tanya Devan.

Zeira menatap Devan,"Gue jatuh,hiks.. lutut gue sakit,"ucap Zeira sambil merengek.

"Lo pasti habis dari Arka iya kan?"tanya Devan sambil mengusap air mata Zeira.

Zeira terdiam sejenak lalu menatap Devan dan mengangguk. Devan menghela nafasnya, ia merasa ingin marah kepada Arka tapi ini bukan waktu yang tepat. Kevin juga yang melihat itu hanya bisa terdiam.

Devan memilih membantu Zeira berdiri dan memapah Zeira lalu mendudukkan Zeira di bangku taman.

"Ra,lo diem disini!, gue ambil P3K dulu,oh ya Vin jagain dulu Zeira,"ucap Devan lalu pergi meninggalkan Zeira dan Kevin.

Setelah kepergian Devan hanya ada satu kata dalam keadaan mereka... Hening...

Zeira menatap lukanya dengan tatapan kosong. Sedangkan Kevin dia memilih duduk disebelah Zeira.

"Lo tau sesuatu tentang Kalisa?"tanya Kevin.

Pertanyaan itu membuat Zeira tersadar dari lamunannya, Zeira menatap Kevin bingung.

"Gue tau sesuatu tentang dia..,"ucap Kevin menggantung lalu menatap kearah depan,"apa lo tau dia sebenarnya udah punya pacar?"tanya lagi Kevin.

"Maksud Lo?"tanya Zeira.

Kevin menceritakan semua tentang hubungan Kalisa dan Mars.

"Gue udah nebak soal itu sih, soalnya gue sering liat gelagatnya,"ucap Zeira setelah mendengar kebenaran yang dikatakan Kevin.

"Gue udah ijin ke kelas lo,"kata Devan yang baru saja datang.

"Tapi gue gak mau pulang,"ucap Zeira sambil menatap Devan yang sibuk membersihkan luka dengan kapas.

"Gue minta ijin sampe jam istirahat aja kok,gue bilang lo sakit,"jelas Devan.

"Dev kenapa lo sebaik ini sama gue?,"

•••

TBC

Hola guys 👋🏻

Kesel banget aku dah bikin part Zeira sampai part 50 cuman aku simpan di draf tapi malah ilang gitu soalnya hp aku sempet error sih gara-gara penyimpanan data 😭

Tapi aku bakal usahain buat ngetik lagi dan mengingat di setiap part jadi jangan lupa vote ya bantu aku guys aku sedihhhh😭😭


🌺4-Maret-2021🌺

ZEIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang