47.Berakhir?

718 50 10
                                    

~Happy reading~

Tok.. tok.. tok..

Pintu itu di ketuk oleh Zeira , dengan kepala yang di tundukkan rasa ragu menyelimuti tubuhnya. Tak lama pintu terbuka.

Zeira tersentak saat mendapatkan pelukan hangat yang ia rindukan sejak dulu. Ya ini yang ia inginkan dari ayahnya, dengan cepat tangan Zeira memeluk punggung tegap itu.

"Ayah kira kau tidak akan pulang?"tanya Zevano dengan nada yang putus asa.

"Ayah menunggu ku?"Zeira merasa air matanya mengalir karena bahagia.

"Maafkan ayah , Ira ."ucapnya dengan lirih.

"Ira sayang ayah , jadi Ira udah maafin ayah kok,"kata Zeira sambil mengeratkan pelukannya.

Dibelakang sana dua orang menyaksikan moment ayah dan anak dengan senyuman di wajahnya.

Kalisa tersenyum tipis , tapi senyumnya memudar ketika ia memeriksa ponselnya .

' Hubungan yang ku jalin dengan Mars ,apa itu benar-benar berakhir sampai disini?,' batin Kalisa.

~Zeira~

Brak..

"Woy Lo kenapa sih?, Gak biasanya latihan kayak gini ?,Lo ada masalah?,"tanya Kevin dengan kesal .

Bagaimana tidak ? Sejak kemarin Arka bertingkah tidak seperti biasanya, sore ini pun dirinya.

Sebenarnya Kevin tau apa yang di rasakan oleh sahabatnya itu , tapi dia tidak ingin terlalu jauh mencampuri urusan Arka.

"Gue balik duluan, kalian lanjutin aja latihannya,"Arka mengambil tasnya dan pergi meninggalkan tim basket lainnya.

"Arka Lo gak bisa gitu dong, Lo gak inget Minggu depan bakal ada pertandingan," teriak salah satu anggota tim basket.

Arka berlalu tanpa memperdulikan teriakan itu. Dalam dirinya semua terasa kacau , marah ,sedih ,rindu tercampur di dalam hatinya.

Salahkan dirinya yang gak sadar sama perasaannya sendiri.

~Zeira~

Pagi ini berbeda dengan pagi yang biasa Zeira lalui , biasanya Zeira akan menolak untuk sarapan bersama tapi hari ini setelah semua permasalahan selesai akhirnya Zeira bisa merasakan hangatnya kekeluargaan.

"Kalian berangkat bersama ayah ya ,"ucap Zevano sambil mengelap bibirnya menggunakan tisu.

Kalisa dan Zeira mengangguk setuju.

Sesampainya di sekolah Kalisa dan Zeira menjadi tontonan siswa-siswi di sekolah, pasalnya siapapun pasti tau hubungan keduanya tidak baik.

Termasuk ketiga siswa yang melihat itu dari jauh raut bingung mendominasi, terkecuali Devan mukanya berseri. Ya ketiga siswa itu Arka, Ian dan Kevin.

"Gue duluan ya,"ucap Devan lalu berlari menuju kekasihnya.

Zeira terkejut ketika Devan tiba-tiba saja memeluk dirinya dari belakang.

ZEIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang