Sorry for typo
Happy reading:)Hari ini adalah hari kelulusan kelas XII. Semua siswa berkumpul di lapangan merayakan kelulusan mereka. Mereka melakukan aksi corat-coret baju yang sudah seperti budaya anak SMA kala kelulusan.
Seragam deva yang awalnya bersih kini sudah penuh warna dan tulisan dari teman-temannya.
Mereka mengambil banyak foto untuk kenang-kenangan.
Hingga menjelang siang hari, sekolah mulai sepi karna anak-anak sudah pulang.
Deva dan teman-temannya juga sudah meninggalkan area sekolah namun mereka tidak langsung pulang kerumah. Deva ingin mendatangi makam ayahnya.
"Assalamualaikum" deva berjongkok di depan makam sang ayah.
"Deva datang sama temen-temen. Hari ini kita kelulusan" ujar deva seraya mencabuti rumput-rumput kecil yang mulai tumbuh disekitar tanah makam.
Gadis itu juga menyiram tanah dengan air agar tanahnya tidak terlalu kering dan menabur bunga diatas pemakaman.
"Pa, deva kangen" deva memegang nisan bertuliskan nama Damian.
Varo mengelus pundak deva pelan.
Tiba-tiba saja langit mendung dan air mulai menetes dari langit yang gelap seakan mereka pun merasakan kesedihan deva.
"Ayo pulang, gerimis" bayu berdiri
Deva memeluk nisan ayahnya sebentar "papa, deva pulang ya soalnya hujan. Nanti kesini lagi"
"Yuk" varo membantu deva berdiri
"Deva pamit, assalamualaikum" deva berjalan meninggalkan makam sang ayah.
"Pulang ya pa, assalamualaikum" varo ikut berpamitan dan menyusul deva.
Dalam perjalanan pulang mereka berpisah karna arah rumah yang berbeda-beda.
"Deva, mau dianterin gak" varo membuka kaca helmnya dan mensejajarkan motornya dengan deva
Deva ikut membuka kaca helmnya "gausah bisa sendiri kok" jawabnya
"Oke hati-hati sayang! Dadahh" varo sedikit berteriak lalu melajukan motornya lurus sedangkan deva berbelok ke arah kanan.
Hujan makin deras, deva tak ada niat untuk berhenti. Gadis itu malah ngebut-ngebutan dijalan yang licin.
Hingga ia tiba di kediamannya dengan keadaan basah kuyup.
"Non kok hujan-hujanan, nanti sakit" bi sum datang menghampiri deva dengan handuk ditangannya.
"Ga kok bi, deva suka hujan-hujanan" jawab deva lalu masuk kedalam rumah.
"Mau bibi siapkan air hangat buat mandi non?" tanya bi sum
"Emm boleh deh" jawab deva.
Setelah menunggu sebentar, air hangatnya pun siap. Deva langsung mandi agar tidak terkena demam.
Semenjak papanya meninggal dunia, deva meminta bi sum untuk tinggal dirumahnya dan membawa serta anak semata wayangnya itu. Namanya Mira, gadis kelas 5 SD.
***
Selesai mandi dan makan siang, deva beranjak menuju kamarnya.
"Njir hp gue!" deva baru teringat dengan ponselnya yang ketinggalan di dalam jok motor maticnya. Dia langsung berlari ke bagasi untuk mengambil ponselnya.
"Ya ampun, kenapa ga bilang kalo lo ketinggalan" deva sudah gila karna mengajak ponselnya berbicara.
Deva membuka ponselnya, banyak notifikasi chat yang masuk. Apalagi dari grup kelasnya, ketua kelas mengirim banyak foto tadi.
Deva menghiraukan semua chat yang masuk hingga ia tertarik dengan satu chat yang baru saja masuk dari kontak tanpa nama. Dilihat dari nomornya ini bukan nomor telpon Indonesia.
+4940******
Happy Graduation🎉Hanya satu pesan singkat tapi mampu membuat deva kebingungan. Siapa orang yang mengiriminya pesan ini?
*drtt drtt
Telpon dari Bayu masuk, deva segera menjawab panggilan itu.
"Apa?" tanya deva
"Ayok kumpul ke basecamp, rame nih"
"Ga ah, hujan"
"Mana ada tai, udah berenti"
"Masa?"
"Tai dev, buruan sini"
"Iya dah, ngegas mulu sih lo"
Deva menutup panggilan. Ia kembali membuka chat dari nomor tak dikenal tadi. Gadis itu menggaruk kepalanya bingung.
"Ah iya tanya bayu aja" deva langsung mengambil jaket dan kunci motornya lalu turun kebawah.
"Bibi, deva mau kumpul sama temen ya" deva berpamitan pada bi sum
"Iya, hati-hati non" bi sum kembali ke kegiatannya yaitu mencuci piring.
***
Deva tiba di basecamp The Jack, benar ucapan bayu. Keadaan basecamp ramai. Ada yang bermain catur, main monopoli, mabar game online, nobar film, makan, tidur, gibah dan lain sebagainya. Ini sudah seperti panti asuhan.
"Guys gue dapet pesan aneh" deva duduk ditangah-tengah Glen dan Bayu, memisahkan dua cowok yang daritadi saling menyender seperti orang pacaran. Deva takut mereka kebablasan jadi ia pisahkan saja.
Sialnya kedua cowok itu malah beralih ke kedua pundaknya.
"Ih jangan nempel-nempel gue" deva menggoyangkan pundaknya otomatis keduanya mengangkat kepala.
"Chat gimana?" tanya bayu
"Ini orang luar ngucapin happy graduation" jawab deva seraya menunjuk layar ponselnya.
"Salkir kali" sahut glen
"Gatau, gausah dipikirin ga penting juga" jawab bayu
"Dev masakin gue mie dong laper nih" ujar bayu
"Ah males" jawab deva
"Ck buruan dev, mati kelaperan gue" bujuk bayu
"Dasar pemales" deva pergi menuju dapur, disana ternyata ada rio yang juga sedang memasak.
"Mau masak dev?" tany aldo
Deva mengangguk "iya buat bayu" jawabnya
"Udah biar gue aja nih sekalian" ujar aldo
"Oh okedeh, makasih do" deva kembali kedepan.
"Lah gajadi?" tanya bayu
"Tuh dimasakin aldo" jawab deva
"Parah lo, disuruh malah nyuruh balik" ujar bayu
"Mana ada, orang dia sendiri yang mau" jawab deva
***
Maap lama update. Aku lagi ada masalah keluarga. Janji abis ini sering update😉
Btw coba tebak, siapa yang kirim deva pesan?
Jangan lupa vomment 🖤
Bye👋
@Nia1404
Follow Instagram
@niaaliyasari
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVARO
Teen FictionAdeva Afsheen Myesha dan Alvaro Argi Naruna dipertemukan dalam ajang balap motor liar. Ini adalah awal mula dari kisah keduanya. Deva si ketua The Jack yang terkenal selalu bikin onar dimana-mana dan Varo, ketua The Angel yang tampan dan baik hati t...