18. Hujan

4.6K 164 6
                                    

Sorry for typo
Happy reading:)

"Hai Dev" sapa varo pada Deva yang sedang menyapu bersama zoya.

Deva tak menjawab, ia masih fokus pada kegiatannnya.

"Pagi Dev" sapa April saat masuk ke dalam kelas

"Pagi pril" jawab Deva.

"Eh April dijawab, kok gue nggak" ujar Varo

Deva tak menghiraukan, gadis itu malah pergi meninggalkan Varo dan duduk di kursinya. Memakai headsetnya dan mulai mendengarkan musik.

Alvaro ikut duduk disebelahnya dan melepas satu headset yang menyumbat telinga Deva, lalu memasangnya pada telinganya.

Deva menoleh dan berdesis kesal.

"Lo kenapa gak bales sapaan gue?" Tanya Varo.

"Suka-suka gue dong" jawab Deva sewot.

"Lo marah ya sama gue? Gue salah apa?" Tanya Varo

"Nggak tuh" jawab deva sambil mengangkat bahunya acuh

"Lo kenapa sih Dev? Kemarin perasaan baik-baik aja deh kita. Ga ada masalah" tanya Varo bingung

Deva hanya meliriknya sekilas "bentar lagi bel" ujarnya.

Varo menghela nafas pasrah "yaudah gue ke kelas dulu" ujar Varo lalu pergi

***

Pulang sekolah adalah hal yang paling ditunggu-tunggu. Seperti biasa Deva akan keluar kelas bersama Glen, Zoya dan April lalu bertemu dengan Bayu dan Zaki.

Tapi kali ini berbeda, Glen tidak masuk sekolah. Zoya dan April pergi lomba saat istirahat tadi.

Jadi, Deva keluar kelas bersama teman sekelasnya yang lain.

Setibanya di parkiran, Bayu datang menghampiri tapi ia tak bersama Zaki melainkan seorang gadis...cantik.

"Eh nggak bareng Zaki?" Tanya deva.

"Zaki mau tanding basket sama kelas lain" jawab Bayu.

"Lo nggak ikut?" Tanya Deva lagi

"Nggak males" jawab Bayu seadanya

Deva mengangguk paham "btw ini siapa?" Tanya Deva.

"Nah ini namanya Kania. Kelas 10 IPA 1" jawab Bayu, lalu membisikkan sesuatu pada Deva.

"pacar gue" bisiknya

Deva hanya memutar bola matanya jengah "dasar pedofil" ejek Deva.

"Matamu pedofil. Orang beda 2 tahun doang" jawab Bayu kesal.

"Playboy lo" jawab deva

"Bodoamat" sahut bayu

"Ayo yang" ajak Bayu merangkul Kania lalu berjalan melewati deva, mereka pulang bareng.

"Dih najis" umpat deva, gadis itu mulai menaiki motornya dan menghidupkan mesin.

Tapi saat di gas..

motor gue kenapa aneh gini batinnya lalu turun memeriksa motor.

Ternyata bannya kempes...

"Sialan" umpat deva sambil menendang ban motor dengan ujung sepatu Converse miliknya.

Deva melirik sekitar, adakah yang bisa membantu dirinya?

Nihil

Arggg kenapa disaat seperti ini tak ada yang bisa membantu?!

DEVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang