28. Last day in Jogja

3.6K 119 8
                                    

Sorry for typo
Happy reading:)

Seperti yang telah dipersiapkan semalam. Pagi ini mereka akan pergi menuju hutan Pinus.

"Kenapa nggak ke Alas Pati aja sekalian" ujar Kevin

"Iya boleh, tapi kalo lu mati gausah gangguin kita-kita" jawab Deva

"Ga bisa gitu lah, kalo satu mati ya harus mati semua" ujar Kevin tak terima

"Teman yang baik itu yang rela berkorban" jawab Deva lagi

"Tapi ga solid dong kalo gue mati sendirian" jawab Kevin

"Napa jadi bahas mati sih njing" Bayu ikut menjawab

"Kevin nih, ngapain coba bawa-bawa Alas Pati" ujar Deva

"Lah yang mulai ngomong mati kan situ" jawab Kevin

"Udah udah ngalah aja vin, cewek selalu benar" ujar Elga sembari merangkul Kevin

Deva terkikik sendiri melihat wajah jengkel Kevin. Siapa suruh berdebat dengannya.

"Udah kuy berangkat" ajak Varo

Mereka memulai perjalanan menuju hutan Pinus. Jaraknya sekitar 20 km dan menghabiskan waktu sekitar 30 menitan.

Setelah perjalanan panjang menuju hutan Pinus akhirnya mereka sampai.

"Udaranya seger bangett" ujar Zoya

"Udaranya seger bangett" ujar Zoya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taken by alvaro

"Foto disana" Deva menunjuk tempat lokasi foto yang indah.

"Ayo" ajak varo, ia menggandeng tangan deva dan mengajaknya ke tempat yang Deva inginkan tadi.

"Anjir ditinggalin kita" ujar Bayu melihat Deva dan Varo yang pergi kesana.

"Yaudahlah biarin si varo pdktin Deva" jawab Glen

Mereka semua memilih tempat foto sendiri-sendiri. Zoya dan April yang menginginkan foto ala tumblr.

Berbeda dengan yang lainnya adik berfoto, ojik memilih untuk duduk. Matanya terus memandang ke arah Deva dan Varo yang terlihat bahagia.

"Ekhm"

Deheman seseorang menyadarkan ojik, ia menoleh mendapati Friska yang sudah duduk disebelahnya.

"Kasian banget nasib lo" ujar friska, gadis itu sengaja memanas-manasi ojik.

"maksud ucapan lo tadi apa ha?" tanya ojik, ia masih berusaha menahan emosinya.

"Gue tau, lo suka kan sama deva, tapi lo nggak menyatakan perasaan lo, sampe akhirnya Varo datang ke kehidupan Deva, terus ngerebut Deva dari lo" ujar friska dengan nada dibuat-buat.

Ojik diam, yang diucapkan Friska tidak salah seutuhnya.

Friska tersenyum smirk lalu ia meninggalkan ojik sendirian di sana.

DEVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang