21. Ujian

3.9K 139 0
                                    

Sorry for typo
Happy reading:)

Pagi ini suasana SMA Kartika sangat sepi. Upacara tidak dilakukan mengingat siswa akan melaksanakan ujian.

Karna kelasnya di acak. Maka terjadilah Deva, April, Elga dan Bayu yang berada di satu kelas yang sama. Mereka duduk sendiri-sendiri tapi tidak menutup kemungkinan untuk saling mencontek.

"Nanti jangan mendadak budek ya bay" ujar Deva

"Yaelah iya iya" jawab bayu.

Kini hanya Bayu harapan satu-satunya.

Deva membuka ponselnya. Ada satu grup WhatsApp yang dibuat oleh Glen disana.
"Apaan nih?" Deva bermonolog.

Nyontek gan

Glen: woi ini ulangan pertama mapel nya apa?

Varo: fisika

Zoya: GC apaan nih?

Deva: ^2

Glen: ini tempat nyari jawaban gan

Deva: wkwk ga ada akhlak

Varo: petugas masuk guys

Deva segera mematikan ponselnya dan menyimpannya di saku rok. Petugas segera membagikan soal ujian.

"Sebelum ujian dimulai ada baiknya kita membaca doa terlebih dahulu. Berdoa mulai" ujar petugas.

Semua peserta menunduk, berdoa dalam hati dengan kepercayaan masing-masing.

"Berdoa selesai"

Deva mulai membuka lembaran soal itu. Ia membaca singkat beberapa soal. 'eh kayaknya gue bisa' batin deva.

Disisi lain, varo sudah mulai mengerjakan soal ujiannya.

***

"Gimana tadi ujiannya?" Tanya varo pada Deva yang berada di depannya.

"Susah banget" -Elga
"Mumet njir" -April
"Mau muntah gue liat tu soal" -Zaki

"Gue nggak nanya kalian, gue nanya Deva" jawab varo

"Yaelah" jawab Elga, April dan Zaki bersamaan

"Lama-lama gue kawinin kalian bertiga" ujar Bayu

"Najis" jawab April kesal

"Dih siapa juga yang mau sama lo!" Elga dan Zaki menjawab bersamaan.

"Mampus dua lawan satu" ujar Glen ngakak

"Cogan terpeanut" ujar varo pelan

Deva baru sadar, varo dari tadi nanya tapi nggak dijawab gara-gara dia melongo liatin temen-temennya ngebacot.

"Kalo dibilang susah sih nggak tapi kalo dibilang mudah juga nggak. Jadi pas-pasan aja" jawab Deva

"Tumben lu" sahut Glen

"Iyalah, kan kemarin diajarin bebep varo" jawab Elga lebay membuat orang-orang di kantin menatap meja mereka

"Bukan temen gue" jawab semuanya bersamaan sambil mengangkat kedua tangan.

"Gue ada salah apaan sama kalian?" Tanya Elga dramatis

"Kesian amat sih lo" jawab Deva sambil cekikikan

***

"Pulang bareng gue yuk"

Deva menoleh ke belakang. Jika kalian kira itu varo, kalian salah besar.

"OJIK! ya ampun lo kok bisa ada disini?" Tanya deva heboh.

"Ya bisa lah. Ayo pulang bareng gue" ajak ojik

"Tapi motor gue gimana?" Tanya deva

"Mudah" jawab ojik lalu muncul Axel dari arah belakang ojik.

Deva tersenyum senang, ia memberikan kunci motornya pada Axel. "Bae-bae lu bawa motor gue" ujar Deva

"Siap ibu negara" jawab Axel patuh

Deva dan Ojik segera pergi meninggalkan kawasan parkiran.

Tak lama kemudian Varo dan Kevin datang ke parkiran. "Eh Axel kan? Ngapain lo disini?" Tanya Varo

"Oh iya, ini gue mau bawa balik motor Deva" jawab Axel

"Lah Deva nya mana?" Tanya Varo lagi

"Tadi, dia balik bareng ojik" jawab Axel

Varo terdiam sejenak "oh gitu" jawab Varo

"Vin, cabut" ujar Varo mengajak Kevin pergi

Axel masih berada di parkiran, menatap kepergian Kevin dan Varo. "Keliatannya Varo cemburu, tapi masa iya?"

"Ah napa jadi mikirin itu, mending balik" ujar Axel dan langsung menarik gas.

***

"Gimana ujian lo" tanya ojik pada deva, mereka sedang duduk di teras rumah Deva. Kenapa tidak masuk? Karena bosan

"Lumayan, nggak terlalu sulit" jawab deva

"Dev, gue mau nanya" ujar ojik tiba-tiba terdengar serius

"Nanya apa? Serius banget muka lo" tanya deva

"Lo...lo ada hubungan apa sama Varo?"

"..."

Mereka berdua terdiam sejenak, Deva yang bingung akan menjawab apa dan Ojik yang merasa salah telah bertanya seperti itu.

"Lupain aja" ujar ojik tiba-tiba

"Hah?" Deva jadi bingung sendiri

"Yang tadi, lupain aja" jelas ojik

"Oh iya" jawab deva paham

Kembali hening, sejak pertanyaan itu suasana jadi terasa canggung. Hingga sebuah motor berhenti di depan pagar rumah Deva.

Deva segera berlari ke arah pagar, ternyata Varo. Kenapa cowok itu kesini?

"Kenapa?" Tanya Deva setelah membuka pagar rumahnya.

"Nggak, gue cuma mastiin aja lo udah sampe di rumah" jawab Varo

Alvaro melihat ojik yang sedang duduk di teras rumah Deva "gue pamit pulang ya"

Deva mengerutkan keningnya "gitu aja? Nggak mampir dulu?" Tanya Deva

Varo tersenyum kecil, ia mengacak pelan rambut deva "besok berangkat bareng ya, gue jemput" ujar Varo

Deva mengangguk "dahh" ujarnya sembari melambaikan tangan

"Dahh" jawab varo balik, ia melakukan motornya pulang.

"Siapa?" Tanya ojik

"Oh itu Alvaro" jawab Deva

"Dev, gue mau pulang dulu ya. Tadi mama nelpon minta dianter arisan" ujar ojik

"Oh iya, salam buat mama" jawab Deva

Ojik mengangguk dan pulang, sedangkan Deva masuk ke rumahnya. Bi sum masih ada, ya karna ini masih jam 1 siang. Sekolah pulang lebih awal karena ujian.

Friska baru saja keluar dari kamarnya dan menuju meja makan. Deva menghela nafas gusar kapan anak itu akan pulang ke habitatnya? Batin deva

***

Perasaan kok makin ga jelas gini ya ceritanya? :(

Jangan lupa vomment 🖤

Bye👋

@Nia1404

Follow Instagram
@niaaliyasari

DEVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang