13. Si cabe

5.2K 210 8
                                    

Sorry for typo
Happy reading:)

"Jadi main kerumah gue gak?" Tanya Deva pada Glen dan Bayu.

Mereka bertiga tengah berada di parkiran sekolah yang sepi, tinggal motor mereka bertiga yang tersisa karna bel pulang sudah bunyi dari jam 3 sedangkan ini sudah hampir pukul 5 sore.

Mereka nongkrong dulu tadi.

"Jadi, ayok" ajak Glen, cowok itu sudah mulai menghidupkan mesin motornya.

Begitu pula dengan Bayu dan Deva. Mereka segera melesat pergi ke rumah Deva.

Di perjalanan yang cukup sepi ini Deva membuka helm nya lalu berteriak pada Bayu dan Glen yang berada di sebelahnya.

"SIAPA SAMPE DULUAN MENANG" teriaknya.

"OKEHH" teriak Glen.

Bayu tak menjawab, cowok itu malah tancap gas duluan.

Berujung tiga orang ini ngebut-ngebutan di jalan.

Bayu sampe rumah Deva duluan, disusul Deva lalu Glen.

Mereka memarkirkan motor di halaman rumah Deva secara teratur.

"Payah kalian" ujar Bayu meledek Deva dan Glen.

"Lo curang" ujar Glen.

"Ah udahlah bacot aja" ujar Deva lalu membuka pintu rumahnya.

Bi sum tentu sudah pulang untuk mengurus anak dan suaminya.

Tanpa disuruh masuk pun, Bayu dan Glen sudah nyelonong masuk dan langsung menuju meja makan. Sedangkan Deva masuk ke kamar untuk mengganti pakaiannya dulu.

Mereka makan bertiga di meja makan, awalnya hening. Hingga ketukan pintu menyadarkan mereka.

"Siapa tuh" ujar Glen kepo.

Deva berjalan menuju pintu depan lalu membukanya. Ia kaget saat mengetahui yang datang ternyata damian ayahnya, buk rifa ibu tirinya dan Friska anak buk rifa.

"Eh ayo masuk" ajak Deva lalu membuka lebar pintu.

Mereka bertiga masuk lalu duduk di sofa ruang tamu. Glen dan Bayu yang kepo jadi ikutan duduk. Deva mengambilkan air minum untuk ketiganya.

"Kenapa pa? Tumben datang" ujar Deva sembari menyuguhkan minum.

"Papa kangen" jawab Damian, hm jawaban yang klasik.

"Ngomong aja, ada apa? Ga mungkin kangen terus datang kerumah, biasanya juga nelpon ngajak ketemuan" ujar Deva sambil tertawa pelan.

Damian jadi ikutan tertawa, anak nya memang benar ia punya tujuan lain kesini.

"Ini siapa om?" Tanya Bayu sambil menunjuk Friska.

"Oh iya, ini Friska anak om" ujar Damian.

Bayu dan Glen kaget lalu saling lempar pandang. "Ohh jadi ini toh Friska itu" ujar Bayu heboh sendiri.

Damian tersenyum mengangguk.

"Tapi kenapa waktu nikahan om sama Tante Rifa, Friska nggak ada?" Tanya Bayu.

"Iya, jadi waktu itu Friska lagi di Bandung, dia sekolah disana. Dan sekarang pindah kesini, katanya disana sepi jauh dari papa mama" jawab Damian.

Glen, Bayu dan Deva hanya mengangguk.

"Dev, sebenarnya papa mau minta tolong" ujar Damian.

"Tolong apa?" Tanya Deva.

"Jadi begini, papa ada bisnis di luar kota, tepatnya di jogja. Mama rifa ikut sama papa. Jadi Friska sendirian. Karna dia masih baru di Jakarta, papa agak takut ninggalin dia sendirian. Jadi papa mau nitipin Friska disini" ujar Damian

DEVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang