31. Cinta atau sahabat?

3.6K 94 7
                                    

sorry for typo
happy reading:)

Malam tiba, deva sudah siap dengan mini dress berwarna orange. Sudah lama ia tak mamakai pakaian feminim seperti ini.

Deva berjalan memasuki tempat clubbing. Ia celingukan mencari keberadaan temannya.

"DEVAAA" satu teriakan itu membuat Deva menoleh untuk mencari sumber suara. Ia melihat Ojik yang sedang melambaikan tangan ke arah nya.

Deva berjalan mendekati meja temannya. "Lah kalian ikut" ujar deva saat melihat bayu dan glen yang juga duduk di sebelah ojik.

"lama lo" cibir Bayu.

"Macet" jawab Deva singkat lalu duduk di sebelah Glen.

"Mana ada macet, alasan" balas Bayu lagi.

"Gue bawa mobil ye, bukan motor. Jadi gabisa nyalip-nyalip" saut Deva.

"lah tumben lo bawa mobil" ujar Glen.

"Yoi bro. Mau minum gue malem ini" ujar Deva.

Ojik tersenyum licik, ini kesempatannya.
"Heleh sok-sokan lo" ujar ojik.

"Ngeremehin gua lu?" tantang Deva.

"Kalo berani, gue tantang lo malam ini. Minum wine 3 gelas. Gimana, sanggup?" tantang ojik.

"Kecil itu mah" saut Deva.

"Mantap!!" saut Glen.

Kemudian ojik mulai menuangkan wine ke gelas kecil khusus minum dan menyodorkannya pada Deva.

Tanpa ragu Deva mengambil wine tersebut dan meneguknya dengan sekali tegukan.

Ojik kembali mengisi gelas itu dan memberikannya kepada Deva.

Hal yang sama terjadi sampai gelas ketiga. Deva masih sanggup meminumnya.

"Woahh mantap si bos" semua teman-teman Deva bersorak sambil bertepuk tangan.

Tanpa disadari hal itu semua disaksikan oleh seroang lelaki bersama kedua temannya.

***

Alvaro memasuki sebuah club malam bersama dengan Elga dan Kevin.

Saat sedang asik berbincang tanpa sengaja varo mendengar suara seseorang berteriak memanggil nama Deva.

Varo menoleh mendapati kerumunan anak The Jack. Tak lama seorang gadis dengan gaya tomboynya berjalan mendekat. Dia adalah Deva, kekasihnya.

Varo terus memperhatikan gerak-gerik mereka. Ia juga melihat Deva yang meminum 3 gelas wine.

"Woi bengong aja liat apaan?" tanya Elga. Cowok itu ikut melihat ke arah Deva.

"Loh itu Deva kan?" tanya Elga memastikan.

"Hah Deva? mana-mana?" Kevin heboh sendiri.

"Itu tuh" tunjuk Elga kearah kerumunan anak The Jack.

"Oh iya bener Deva" ujar Kevin sambil manggut-manggut.

"Woi, samperin lah" ujar Elga sambil menyenggol bahu varo pelan.

"Kita liatin aja dulu" balas varo.

"Oke" ujar Elga mengangguk kemudian menuangkan segelas wine dan mengajak Kevin cheers.

***

Deva keluar dari dalam mobil dan membukakan pintu penumpang di samping untuk Ojik.

Deva masih dalam keadaan sadarkan diri meski kepalanya sedikit terasa nyeri. Sedangkan ojik, cowok itu mabuk parah. Mereka semua berakhir dengan minum wine cukup banyak.

Karena rumah mereka satu kompleks jadi Deva menumbangkan mobilnya untuk Ojik, dan motor ojik diurus oleh Bayu.

Deva membantu ojik berjalan "pelan-pelan jik" ujar deva sambil memapah cowok itu.

Saat sedang berjalan menuju pintu, ojik tiba-tiba berhenti. Deva menoleh. "Kenapa jik?" tanya deva.

Ojik mengahap Deva dan memegang kedua bahu gadis itu perlahan. Deva mulai takut dengan keadaan ojik yang seperti ini.

Perlahan ojik maju mendekati Deva sambil mencengkram bahu gadis itu. Deva terus-menerus mundur karena ojik terus maju kearahnya.

Hingga akhirnya bahunya menabrak dinding rumah ojik. Deva berusaha melepaskan diri namun ojik mempererat cengkeramannya.

Ojik tersenyum smirk kemudian mendekatkan wajahnya pada Deva. Dan..

*Cup

ojik berhasil mencium bibir Deva. Tanpa disadari hal itu telah diabadikan di ponsel seorang gadis yang tengah menatap aksi mereka.

Cukup lama ciuman itu hingga Deva tersadar kemudian mendorong tubuh ojik sekuat tenaganya. Ojik mundur beberapa langkah akibat dorongan itu.

Friska, gadis yang telah berhasil mengabadikan momen itu tersenyum senang. "Kena lo" gumamnya.

*Plak

satu tamparan keras berhasil lolos kepipi ojik.

"Lo apa-apaansih?!" Bentak Deva

Ojik tersenyum kecil sebelum ia kembali meraih tangan Deva, menggenggamnya dengan lembut.

"Gue suka sama lo" ujar ojik spontan

Deva terdiam mendengar penuturan ojik. Ia melepas genggaman tangan ojik.

"Maaf jik, tapi gue cuma nganggep lo sebagai sahabat. Nggak lebih" jawab Deva pelan. 

"Gue minta maaf, gue gamau persahabatan ini hancur karna cinta" lanjut Deva.

"Gue pamit"
Deva berlari ke arah mobil dan langsung meninggalkan rumah ojik.

***

Konflik dimulai~

Jangan lupa vomment 🖤

Bye👋

@Nia1404

Follow Instagram
@niaaliyasari

DEVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang