Sorry for typo
happy reading:)Bunyi alarm dipagi hari berhasil mengusik tidur nyenyak Deva. Gadis itu mengerjap, melihat jam di dinding kamarnya. Pukul 07.30, Deva beranjak dari tempat tidurnya yang nyaman.
Ia berjalan hendak menuju balkon, namun niatnya urung terlaksana saat ia melihat seorang cowok yang sedang berjalan menuju balkon dari jendela kamarnya.
Terlihat ojik mulai menyalakan rokoknya, menghisapnya dalam kemudian menghembuskan kepulan asap putih yang banyak.
***
*tok tok
"Abangggg" teriak seseorang dari balik pintu kamar varo.Alvaro bangkit lalu membuka pintu. terlihat Amel, adiknya itu sedang berdiri disana.
"Paansih ganggu orang tidur aja lu" ujar varo kesal.
"dipanggil bunda, disuruh sarapan" ujar amel.
Tiba-tiba raut wajah Amel berbuah, Ia mendekat kearah kakaknya itu sambil sedikit mengendus.
Alvaro bingung melihat adiknya. "Abang abis minum ya semalem?" tanya Amel.
Varo kaget dengan pertanyaan Amel lalu mendorong pelan tubuh adiknya agar mundur. Varo langsung menutup pintu kamarnya tanpa menjawab pertanyaan adiknya.
Semalam ia memang minum, tapi cuma sedikit. Itupun karna paksaan Elga.
Alvaro memutuskan untuk mandi, namun ponselnya bergetar. Ia berjalan menuju nakas dan mengambil ponselnya. Terlihat notifikasi pesan disana.
Alvaro membuka pesan itu, nomor nya tidak dikenal. Orang itu mengirim sebuah foto. Alvaro membuka fotonya dan betapa kagetnya ia saat melihat foto itu.
Disana terlihat jelas foto seorang gadis yang tengah berdiri tersandar di dinding, dan yang lebih mengejutkan gadis itu tengah berciuman dengan seorang cowok di hadapannya. Alvaro jelas tau siapa dua orang itu. Ia meremas kuat ponselnya dengan amarah yang menggebu dalam hati.
***
Deva berlari mendekati seorang cowok yang sedang duduk di bangku taman.
"Haii" sapa Deva kemudian duduk disebelahnya.
"Hai cantik" ujar varo membalas sapaan Deva. Sepertinya cowok itu tidak ingin membahas hal itu dulu.
"Kenapa ngajak ketemu?" tanya Deva.
"Emang ga boleh ya ngajak pacar sendiri ketemuan?" varo balik bertanya.
Deva tertawa pelan "Emangnya kita pacaran ya? perasaan lo nggak pernah nembak gue deh" ujar deva.
"Hmm kode nih minta ditembak yak?" goda varo.
"enggak! siapa yang kode, ge-er" elak Deva.
Varo tertawa sebentar lalu kembali teringat foto itu. Ia terdiam sebentar sambil menghadap kedepan.
Deva yang melihat perubahan varo pun bingung. "Kenapa?" tanya Deva.
Varo segera tersadar kemudian merangkul Deva dari samping, "enggak kok gapapa" ujar varo.
Kemudian keduanya terdiam, mereka larut dalam pikiran masing-masing.
"Deva" panggil varo.
"hmm?" Deva hanya bergumam.
"Kalo lo diselingkuhi sama orang yang lo sayang, lo bakal ngelakuin apa?" tanya varo tiba-tiba.
Deva terlihat berpikir sebentar. "Gue sih nggak pernah diselingkuhi. Tapi kalo itu terjadi, gue jauhin aja deh orang yang selingkuhin gye terus relain dia sama selingkuhannya" jawab Deva.
Varo tersenyum tipis. Gue juga maunya gitu dev, tapi gue gak bisa. Gue nggak bisa kalo harus jauhin lo, apalagi relain kamu sama ojik, meski dia sahabat lo sendiri batin varo.
"Kok tiba-tiba nanya gitu?" tanya Deva
Varo tertawa pelan "Eeeh gapapa sih, nanya doang" jawab varo
Mereka terdiam sebentar hingga deva kembali membuka suara "Bosen" ujar gadis itu.
"hmm jalan aja yuk, ini kan udah hari terakhir libur. Jadi kita habiskan waktu hari ini dengan bersenang-senang" ujar varo dengan semangatnya seolah melupakan sejenak masalah hubungan mereka.
"Oh iya ya, ih lupa" ujar deva kemudian berdiri dan langsung menarik-narik lengan varo.
"Ayo buruan, katanya mau jalan-jalan" rengek Deva.
"Iya dah ayo" jawab varo dan hari itu mereka benar-benar menghabiskan waktu berdua. Mulai dari jalan-jalan, makan ice cream, hingga naik sepeda bersama keliling komplek rumah deva.
***
Varo sadboy wkwk
Jangan lupa vomment 🖤
Bye👋
@Nia1404
Follow Instagram
@niaaliyasari
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVARO
Teen FictionAdeva Afsheen Myesha dan Alvaro Argi Naruna dipertemukan dalam ajang balap motor liar. Ini adalah awal mula dari kisah keduanya. Deva si ketua The Jack yang terkenal selalu bikin onar dimana-mana dan Varo, ketua The Angel yang tampan dan baik hati t...