Sorry for typo
Happy reading:)Deva berdiri di hadapan cermin. Ia melihat pantulan dirinya sendiri disana lalu tersenyum kecil.
Gadis itu sedikit membenarkan hijabnya, "cantik juga gue" gumamnya.
*drttt drttt
Deva mengambil ponselnya yang berada di meja rias. Ia sedikit gugup kala melihat itu panggilan video dari Alvaro.
"Ha—Subhanallah"
Deva tersenyum kecil melihat respon Alvaro yang tampak kaget.
"Bagus nggak?" Tanya Deva
"Bagus banget cantik...Ya Allah pengen cepet-cepet halalin"
Deva terkikik pelan "makanya cepet pulang dong, nanti aku direbut Kevin gimana?"
"Kalo gitu, aku mau bantu malaikat Izrail menjalankan tugas"
"Hahaha, gak boleh, itu kan temen kamu"
"Emang Kevin suka deket-deket kamu ya Dev?"
"Engga kok, aku becanda aja. Yang deketin banyak tapi maunya kamu"
"Anjir digombalin" terlihat Alvaro yang tengah menutup wajahnya dengan bantal
"Kamu tuh baru bangun ya?"
"Iyaa, masih ganteng kan bangun tidur?" Tanya Varo seraya menyugar rambutnya kebelakang
"Dih pede banget"
"Emang bener kali, akui aja lah"
*Tok tok
"Non, dibawah ada Bayu"
"Iya Bi"
"Varo, udah dulu ya. Aku mau ada urusan sama Bayu. Nanti aku telpon lagi"
"Oh okey, take care ya sayang"
"Iya, dahh"
Varo balas melambaikan tangannya, lalu panggilan video itu diputus.
"Widihh, assalamualaikum ukhti"
"Waalaikumsalam akhi"
"Sejak kapan deh lu pake hijab?"
"Sejak...tadi" jawab Deva
"Beuh mantap sih, makin cantik lo" puji bayu
"Berlebihan, ayo berangkat" Deva berjalan mendahului Bayu keluar dari rumah
"Bi berangkat ya, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab bi sum dari dapur.
Bayu dan Deva pergi meninggalkan kawasan rumah dengan mobil ...
Hari ini Deva akan menemui calon pembeli rumah almarhum ayahnya.
***
"Bay, mampir ke papa dulu ya" ujar Deva. Setelah selesai dengan urusan jual beli rumah, Deva ingin ziarah kubur ayahnya.
"Oke" jawab Bayu santai
Bayu menghentikan mobilnya di kawasan TPU. Mereka membeli karangan bunga di penjual sekitar TPU.
"Mau gue temenin apa sendiri?" Tanya Bayu
"Gue sendiri aja, lo tunggu dimobil" jawab Deva
Bayu mengangguk pelan dan Deva pergi memasuki area pemakaman.
"Assalamualaikum, papa Deva datang" ujar Deva lalu ia berjongkok di dekat dekat batu nisan Damian. Gadis itu mengusap-usap batu itu dengan tangannya.
"Pa, Deva kangen banget tau sama papa"
"Papa liat Deva kan? Liat deh, Deva udah tepatin janji Deva dulu sama papa. Deva udah berubah pa, Deva nggak nakal lagi. Liat, Deva pake baju muslim yang waktu itu papa beliin buat Deva. Deva nyesel kenapa nggak pake bajunya dari dulu. Papa jadi sedih waktu itu. Maaf ya pa"
Suara Deva mulai terdengar parau, gadis itu meneteskan air matanya sambil memeluk nisan ayahnya.
"Kita udah saling tepatin janji kita dulu. Papa udah berhasil bikin aku ketemu sama mama, dan aku juga udah berubah sesuai keinginan papa" Deva tersenyum kecil setelah mengatakan hal itu.
Deva menghapus jejak air matanya. "Oiya pa, rumah papa udah Deva jual. Tapi tenang, koleksi mobil kesayangan papa ada di rumahku kok"
"Pa, Deva cape banget tau ngurusin perusahaan papa. Pusing banget. Pantesan aja papa dulu selalu aja sibuk. Sekarang deva ngerti. Tapi papa tenang aja, Deva nggak sendirian. Ada Om Rendy sama Bayu yang bantu. Meski Bayu kerjanya males-malesan tapi gapapa. Deva kan kuat"
Deva mengambil karangan bunga yang tadi ia beli lalu meletakkannya di nisan. Lalu membacakan doa untuk papanya.
"Deva pulang ya pa, lain waktu Deva datang lagi. Assalamualaikum"
Deva berdiri lalu pergi meninggalkan makam ayahnya. Ia segera masuk ke mobil.
"Langsung pulang?" Tanya Bayu
"Iya, lo mau ke kantor lagi?" Tanya Deva
Bayu mengangguk "kerjaan gue belum kelar"
"Yaudah gue naik taxi aja gimana?" saran deva
"Gausah gapapa, gue anterin sampe rumah" jawab Bayu lalu mengelus pelan puncak kepala adik sepupunya itu.
***
"Cerita dong, hari ini Deva ngapain aja?" Tanya Varo
"Hari ini ya, tadi pagi aku ke kantor sampe jam 11. Terus tadi kita vc, terus aku pergi sama Bayu. Aku sama Bayu jual rumahnya papa, soalnya sayang nggak ada yang ngurus. Abis itu aku mampir sebentar ke makam papa. Terus udah cuma makan sama guling-guling sampe sekarang" Deva menceritakan kegiatannya dan Varo setia mendengarkan.
"Tau nggak tadi pas pulang dari makam aku liat Amel di jalan" ujar deva
"Loh ngapain dia di jalan? Mulung?" Tanya Varo
"Ihh bukan, masa mulung. Aku liat dia naik motor sama cowok. Pacarnya mungkin"
"Emang Amel punya pacar?"
"Ya gatau, kan kamu kakaknya"
"Aku juga gatau"
"Jadi inget kita dulu"
"Cieee kangen ya diboncengin aku hahaha"
Deva hanya diam mendengarkan suara tawa pacarnya itu.
"Sabar ya, sebentar lagi kita ketemu"
"Iya"
***
Hallo semua~~
Lama banget ya ga up, maaf ya. Aku ada masalah keluarga, pusing bangett. Ini aja aku ngetik jam 10 malam, takut ide nya hilang kalo nunggu pagi.Oiya gimana nih puasanya? Girls, bolong berapa hari?
Tetap semangat ya! Bentar lagi finish kita~Makasih buat yang masih stay disini😭❤️
Jangan lupa vomment 🖤
Bye👋
@Nia1404
Follow Instagram
@niaaliyasari
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVARO
Teen FictionAdeva Afsheen Myesha dan Alvaro Argi Naruna dipertemukan dalam ajang balap motor liar. Ini adalah awal mula dari kisah keduanya. Deva si ketua The Jack yang terkenal selalu bikin onar dimana-mana dan Varo, ketua The Angel yang tampan dan baik hati t...