43. Stuck with you

1.4K 93 22
                                    

Sorry for typo
Happy reading:)

"Loh papa belum bangun ya bi?" Tanya Deva, gadis itu baru saja tiba di meja makan namun tak mendapati sosok damian disana, biasanya papanya itu tak pernah bangun siang apalagi hari kerja.

"Pak Damian sudah pergi non, tadi pas bibi baru sampe sini, pak Damian pamit katanya mau ke Bandung ada urusan" jawab bi sum seraya membuatkan roti isi untuk sarapan Deva.

"Kok nggak bangunin Deva sih" Deva cemberut

"Tadinya mau bibi bangunin, tapi dilarang bapak, katanya kasian pasti masih ngantuk" jawab bi sum

Deva mendengus sebal. Suara klakson motor varo terdengar, Deva buru-buru mengintip keluar.

"Varo masuk dulu, aku belum selesai sarapan" ujar Deva dari depan pintu rumah.

Varo mengangguk, ia datang menghampiri Deva. "Pagi" sapa Varo

"Pagi juga" Deva menarik tangan varo agar masuk ke rumah.

"Udah sarapan? Kalo belum sarapan dulu" ujar Deva

"Gausah Dev, tadi udah" jawab Varo, ia menunggu Deva selesai sarapan sambil memainkan ponselnya.

"Udah, yuk" Deva berdiri lalu meraih tasnya.

Varo ikut berdiri, mereka berpamitan pada bi sum.

Hari ini SMA Kartika mengadakan acara classmeeting, mereka mengisi acara ini dengan lomba-lomba seperti lomba menghias kelas, lomba menghias nasi goreng, lomba puisi, lomba nyanyi, lomba main basket dan lain sebagainya.

Deva tak berniat mengikuti lomba, ia hanya mau jadi penonton saja. Tapi teman-temannya malah memaksa Deva untuk ikut lomba nyanyi.

"Males gue" jawab Deva dari kursi penonton, mereka sedang menonton lomba main basket.

"Suara lo bagus Dev" ujar April yang duduk disampingnya.

"Sttt diem deh, gue mau liat pacar gue main basket" ujar Deva masih memperhatikan Varo yang mendribble bola basket.

April mendengus sebal, tapi ide jahil terlintas dipikirannya. Ia pergi meninggalkan Deva di bangku penonton lalu menemui panita  lomba nyanyi.

"Kak Deni, mau daftar" ujar April

"Siapa namanya?" Tanya panitia yang tak lain adalah ketua OSIS

"Adeva afsheen myesha dari kelas XII IPS 2" jawab April

"Oke" setelah memastikan cowok itu mencatat nama deva, ia langsung pergi kembali ke tempat pertandingan basket.

"Darimana lo?" Tanya Deva

"Kepo lo kayak Dora" jawab April sambil cengar-cengir membuat Deva jadi sedikit curiga.

Pertandingan basket sudah selesai dengan tim Varo sebagai pemenang. Varo berjalan kearah deva, dengan sigap Deva memberikan sebotol air mineral.

"Makasih" ujar varo dan diangguki oleh Deva.

Tak lama kemudian terdengar pengumuman lomba nyanyi yang akan segera dilaksanakan.

April berlari menghampiri Deva dan Varo yang masih duduk berdua di kursi penonton tadi, entah apa yang mereka berdua bicarakan.

"Deva, lomba nyanyi mau mulai" Deva dan Varo menoleh kearah April

"Yaudah biarin" jawab Deva santai membuat April berdecak kesal, gadis itu menarik tangan Deva

Deva hanya pasrah saja, sedangkan Varo geleng-geleng kepala. Ia beranjak menuju ruang ganti baju.

DEVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang