Sorry for typo
Happy reading:)Deva merebahkan tubuhnya di kasur, ia baru saja pulang dari sekolah. Rasanya lega sekali. UN sudah selesai, saatnya bersenang-senang.
Suara klakson mobil membuat Deva yang sedang guling-guling di kasur terkejut. Gadis itu langsung bangun, mengintip lewat balkon kamarnya.
Deva tersenyum senang melihat mobil yang datang adalah mobil Damian, papa Deva. Dengan cepat ia keluar dari rumah dan membuka pagar rumahnya.
Damian keluar dari mobil nya dan langsung disambut pelukan hangat dari Deva.
"Kangen" gumam Deva.
"Papa juga kangen, banget malah" jawab Damian. Mereka akhirnya melepas pelukan dan masuk ke dalam rumah.
"Kenapa nggak ngabarin Deva kalo mau kesini?" Tanya Deva.
"Gapapa, biar kejutan" jawab Damian seraya mengacak pelan rambut Deva.
"Jadi gimana ujiannya? Bisa nggak?" Tanya Damian
"Susah, bikin pusing" Deva menyenderkan kepalanya dibahu Damian.
Damian terkekeh pelan, ia mengusap pelan kepala Deva "belajar yang rajin ya sayang, jangan main terus" ceramah Damian.
"Iya pa, nanti Deva pasti belajar kok" jawab Deva pelan
"Nanti mulu Dev" ujar Damian, sedangkan Deva tertawa pelan mendengar ucapan papanya.
"Papa, ada yang mau dibicarain?" Tanya Deva tiba-tiba membuat Damian bingung
"Nggak tuh, emang kenapa?"
"Gak kenapa-napa, biasanya kan papa kalo kesini pasti ada hal penting" jawab Deva cemberut
"Nggak sayang, nggak ada hal penting. Papa cuma kangen sama kamu" jawab Damian.
Deva mengangguk paham. Namun tiba-tiba Damian menunduk membuat Deva kebingungan "papa kenapa?"
"Ah nggak, gapapa. Papa kangen kamu banget dev. Maaf ya papa jarang temuin kamu" Damian menarik Deva kedalam pelukannya
Deva tersenyum dalam dekapan Damian, ia juga sangat merindukan sosok ayah dalam hidupnya. Namun ia mencoba untuk mengerti bahwa Damian juga sibuk.
***
"Deva mau kemana?"
Langkah Deva terhenti, saat mendengar suara bariton Damian.
Malam ini Damian memutuskan untuk menginap di rumah Deva.
"Emm Deva mau kerumah Bayu bentar, Ngambil buku" jawab Deva
"Oh yaudah hati-hati ya Dev" ujar Damian dan langsung masuk ke kamarnya lagi.
Deva menghela nafas lega. Gadis itu langsung keluar dari rumahnya.
Dan disinilah Deva bersama para antek-anteknya berada. Di jalan Kenanga. Malam ini mereka akan melakukan penyerangan pada geng yang sudah dengan berani-beraninya mengusik daerah mereka.
Deva mendapat kabar itu dari Axel, cowok itu memang sangat bisa diandalkan untuk urusan informasi penting seperti ini.
Bayu terkekeh kecil melihat bangunan di depannya, "ini yang bakal kita basmi? Yaelah gini doang. Gue sendiri juga kelar" dengan cepat bayu berjalan maju lalu membuka pagar rumah yang tak terkunci itu.
Suara pagar yang dibuka itu mengundang orang-orang yang ada didalamnya keluar. Mereka terkejut dengan kedatangan The Jack yang tiba-tiba.
"Ohh jadi lo pada yang udah main-main ama kita" ujar bayu diselingi tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVARO
Teen FictionAdeva Afsheen Myesha dan Alvaro Argi Naruna dipertemukan dalam ajang balap motor liar. Ini adalah awal mula dari kisah keduanya. Deva si ketua The Jack yang terkenal selalu bikin onar dimana-mana dan Varo, ketua The Angel yang tampan dan baik hati t...