47. Udah biasa

1K 72 3
                                    

Sorry for typo
Happy reading:)

"Kak deva, itu pacarnya datang" mira datang menghampiri deva yang sedang menonton film di MacBook nya.

Deva kaget, untuk apa varo datang kerumahnya malam-malam begini. Gadis itu segera berlari keluar kamar. Terlihat varo yang sudah duduk manis di sofa dan bi sum yang sedang menawarkan air minum.

"Ngapain?" tanya deva seraya menuruni anak tangga

"Malam" sapa varo

"Malam juga" deva ikut duduk di sebelah varo

"Ngapain kesini malam-malam?" tanya deva sekali lagi

"Mau ngajak jalan, mau?" tanya varo

"Kemana?"

"Ke hati kamu aja"

Deva tertawa pelan "serius ih kemana?"

"Jalan-jalan aja cari angin sekalian street food. Mau nggak?"

"Mau dong, nanti aku ganti baju dulu" deva beranjak menuju kamarnya lagi.

Varo memainkan ponselnya seraya menunggu deva. Tak lama kemudian deva keluar.

Gadis itu mengenakan kaos putih dilapisi jaket hitam dan celana jeans hitam.

Mereka berpamitan pada bi sum dan pergi.

Jalanan kota malam itu sangat ramai, untunglah mereka naik motor jadi tidak terjebak macet.

Merema berkeliling kota, menikmati sejuknya angin malam.

"Varo, makan soto disitu yuk" deva menunjuk tempat soto yang dikerumuni banyak orang.

Varo menuruti keinginan deva, ia memarkirkan motornya. "Ayo masuk" varo menggandeng tangan deva.

"Duduk aja, biar aku pesen" varo meninggalkan deva di meja nya dan memesan dua mangkok soto.

Setelah menunggu beberapa menit, pesanan mereka tiba.

Deva mencicipi kuah sotonya "ih enak banget" ujarnya senang.

Varo senang melihat deva yang menyukai makanannya.

"Abis ini kemana?" tanya varo

"Kata Zoya ada pasar malam, kesana ya" pinta deva

"Okey, habisin makanannya" jawab varo.

***

"Kesana, ada sosis bakar" deva menunjuk tempat yang menjual sosis bakar berukuran besar.

Mereka sudah ada di pasar malam, deva benar-benar mengajak varo mengelilingi tempat ini. Gadis itu tampak tak merasa lelah sedikit pun.

"Mbak mau yang pedas 2" ujar deva memesan sosis nya.

"Oke" sang penjual mulai membuatkan pesanan deva.

"Nggak cape apa?" tanya varo

Deva menggeleng kecil, padahal gadis itu sudah berkeringat.

"Ini mbak. 10.000" penjual nya memberikan dua sosis pada deva.

Varo membayar makanannya dan duduk di meja yang disediakan.

"Dev" panggil varo saat deva sedang memakan sosisnya.

"Hmm?"

"Udah tamat SMA, kamu lanjut kemana?" tanya varo

Deva diam sebentar seraya memikir "gatau, kamu kemana?" tanya deva balik

Varo tak menjawab, cowok itu menyelipkan rambut deva ke belakang telinganya.

"Varo" panggil deva

"Apa sayang?"

"Kamu lanjut kemana?" tanya deva

"Coba tebak" jawab varo

"UI?"

"Salah"

"UGM?"

"Salah"

"Ish kemana?" tanya deva kesal

Varo mengeluarkan kertas yang terlipat kecil di saku jaketnya. Deva mengerutkan dahinya bingung lalu membaca kertas itu. Bahunya turun saat mengetahui isi kertas itu.

"Kamu terima?" tanya deva pelan

"Kamu izinin nggak?"

Deva hanya diam sambil melipat kembali kertas itu.

"Pulang yuk udah malam banget" ajak deva lalu berdiri

"Yaudah ayo" varo menggandeng tangan deva erat.

Dalam perjalanan pulang mereka hanya diam dengan pikiran masing-masing. Deva tiba-tiba memeluk varo dari belakang membuat cowok itu terkejut. Varo tersenyum dan mengelus pelan punggung tangan deva yang melingkar di perutnya.

"Udah sampe neng" ujar varo. Deva nampaknya tak sadar jika mereka sudah sampai dirumah.

"Oh iya" deva turun

Mereka diam sambil saling menatap satu sama lain, lalu varo menarik deva ke pelukannya.

"Kalo kamu ga kasih izin, aku bisa tolak" ujar varo dan deva menggeleng dalam pelukannya.

Deva melepas pelukannga "jangan, kamu terima aja. Sayang banget kalo ditolak".

"Yakin?"

Deva mengangguk semangat "terima aja ya" ujarnya

"Oke" jawab varo pelan.

"Aku bangga sama kamu" ujar deva tiba-tiba

Varo terkekeh pelan dan kembali memeluk pacarnya.

"Makasih ya dev"

"Iya"

Varo melerai pelukannya. "Yaudah sana masuk, udah malam"

"Kamu pulang dulu, aku tungguin" jawab deva

"Gausah, kamu duluan aja yang masuk aku liatin" jawab varo

Dev berdecak kesal lalu berbalik dan berjalan masuk ke rumahnya.

"Dadahh" varo melambaikan tangannya. Deva membalas sambil berdiri di depan pintu rumahnya.

Motor varo melaju meninggalkan area rumah deva.

Deva langsung menutup pintu rumahnya.

"Ciee abis jalan sama pacar"

Deva kaget karna mira tiba-tiba ada di belakangnya.

"Ya ampun ngagetin aja mir" deva mengelus dadanya pelan.

"Hehe"

"Sana masuk kamar, anak kecil gabaik tidur malam" ujar deva

"Siap" mira berlari menuju kamarnya, kamar yang dulu ditempati friska.

Deva naik menuju kamarnya.

Gadis itu langsung merebahkan tubuhnya ke kasur. Deva menghela nafas lelah seraya memandang langit-langit kamar.

"Huh ldr dong gue" gumamnya.

"Gapapa lah, udah biasa ditinggal gue mah" lanjutnya.

***

Jangan lupa vomment 🖤

Bye👋

@Nia1404

Follow Instagram
@niaaliyasari

DEVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang