9.Perpisahan

862 77 4
                                    

2 hari acara Pentas Seni selesai. Dan hari ini adalah Hari terakhir siswa kelas 12 menginjakan kaki di sekolah ini sebagai seorang murid.

Berpisah dengan para guru,teman,sahabat,adek kelas atau bahkan pacar.
Semuanya terharu menyaksikan isakan tangis dari beberapa siswa.

Kepala sekolah mengizinkan anak anaknya untuk bercoret coretan seragam. Asalkan setelah ini tidak ada acara konfoy.

Kelas 12 IPA 1 sedang berkumpul dengan wali kelas mereka sejak kelas 10. Bu Intan.
Ya mereka hanya ingin beliau menjadi walikelasnya.
Pernah protes saat walikelasnya akan di ganti. Alhasil kepala sekolah menyerah,tetap bu Intan lah walikelas mereka.

"Ibu gak nyangka kalian sudah lulus" terharu Bu Intan.memang ia selalu kesal dengan tingkah laku muridnya yang kadang susah untuk di bilangi.
Tapi tetap saja terharu jika harus berpisah.

"Kita juga gak nyangka bakal pisah sama Bu Intan" isak seorang Gadis

"Kalian harus lebih dewasa,jangan kaya anak SMA lagi. Siapaun itu walikelasnya harus terima dan harus mau,jangan malah nolak terus protes minta nya malah milih sendiri." Ucap Bu Intan setengah menyindir.

Murid²nya pun hanya terkekeh.
Semua murid perempuan memeluk erat Bu Intan. Kecuali Reyna dan Ajeng. Ia sudah pergi entah kemana tidak mengikuti moment ini. Bodoamat lah.

"Bu jangan lupain kita yaa" ucap Gadis lainnya.

"Iya Bu,kapan kapan kalo kita udah gede,kita mau adain reuni,an. Ntar Ibu ikut ya bu" ajak laiinya.

"Hm terserah kalian. Belajar dulu biar cita citanya tercapai jadi orang sukses,banyak penghasilan,wawasan dan lainnya" ucap Bu Intan mendoakan.

"Amiinn" jawab mereka serentak.

"Biar kalo Reuni an Ibu bisa makan gratis..haha" kekeh Bu Intan.

"Si ibu mah gitu ah" kekeh Iva

Muridnya pun mulai memeluk Bu intan kembali.
Siswa Laki laki hanya memandanginya terharu.
Merka pun mergantian memeluk walikelas tercintanya.

Hey sampai jumpa di lain hari..untuk kita bertemu lagi..ku relakan dirimu pergi..

Lagu yang di nyanyikan siswa di atas panggung menambah kesan menjadi semakin haru.
Banyak siswa yang saling berpelukan satu sama lain seakan tidak rela berpisah dengan temannya.

"Vaa gak nyangkaa kita bakal pisah. Lo jangan lupain gue yaa" tangis Liora kecil memeluk Iva.

Iva mengernyitkan dahinya. Gadis ini bodoh atau bagaimana?

"He Kutu ayam! Kita 1 komplek anjir! Gue aja tiap hari main ke rumah lo! Gak usah drama ah jijik" ketus Iva mendorong pelan tubuh Liora dari pelukannya.

"Tapi Lo juga jangan lupain gue Va,Li. Gue kan mau lanjut di Oxford" ucap Jeni setengah berkaca kaca. Ia sangat menyayangi sahabatnya ini. Hanya merekalah yang selalu menemani saat susah maupun senang.

Iva Liora dan Jeni saling berpelukkan dan perlahan meneteskan air matanya.

"Kenapa si harus kesana? Di sini Universitas kan banyak Jen!" Kesal Iva mengusap air matanya.

"Gue juga maunya di sini. Tapi bokap maunya gue di sana,bareng sama Kakak gue" jawab Jeni kembali memeluk sahabatnya.

"Jaga diri lo baik baik di sana ya Jen. Lo juga jangan lupain kita. Nanti kita sering² telfonan ya" isak Liora yang di angguki Jeni.mereka memejamkan matanya menikmati pelukan hangat ini.

Tak terasa kenapa ada yang seperti menindihi punggung mereka.
Mereka pun perlahan membuka matanya melihat ada tangan melingkar di atas punggung sahabat sahabatnya.

Adhitama [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang