26. Balikan?

670 56 6
                                        

ASSALAMU'ALAIKUUUUUMMMMMM

GIMANA KABARNYAA??

OKE!

SEBELUM ITU,BACA BISMILLAH DULU.
JANGAN LUPAA VOTEE XIXI.

OKE CUKUP!.

HAPPY READYYYNGG💋🤧

"Masnya mau bawa saya kemana? Jangan ke pelaminan Mas saya belum bisa masak,"

Pria itu tidak menghiraukan teriakan Liora. Ia membawa angkotnya menuju ke jalanan yang sangat sepi, seperti hutan Jati. Liora  merinding. Ini sudah setengah 6 dan dia akan dibawa kemana?? Oke! Iva masih ngorok!.

"Vaa.. bangun kita di culikk," Ucap Liora menggoyangkam badan Iva. Iva pun mengerjapkan matanya. Masih berusaha mengumpulkan nyawa.

"Hahh kenapa??" Tanya Iva masih tak sadar.

"Kita di culik Ivaa,!!"

"Oh...HAH?!! APA??! DI CULIK?!" Tanya Iva kaget.

"Iyaa. Mang Asep berhenti dong!! Eh..Maksudnya..Anaknya Mang Asep!! Kita mau di bawa kemana?!" Tanya Liora setengah berteriak.

Angkot itu tiba tiba berhenti mendadak,membuat Pipi Liora sedikit terbentur dengan kursi sandaran kemudi. Iva pun menabrak punggung Liora dengan keras karna terkejut.

"Turun!" Perintah Pria itu datar.

"Woy Lo jangan songong gitu dong! Lo bawa kita kesini,dan sekarang kita di suruh turun?!" Tanya Liora sedikit meninggikan suaranya.
Vote cepet.

"Cepet!"

"Iya,iyaa! Tapi jangan di tinggal ya,Anaknya Mang Asep!"Liora pun pasrah dan turun dari Angkot serta dengan Iva yang masih bingung di dalam angkot. Kemudian melanjutkan tidurnya yang sempat terjeda.

"Nih udah turun! Sekarang mau apa?!" Tanya Liora ngegas. Selow mba..

Sopir Angkot itu menghampiri Liora dan menarik lengan Liora lalu membawanya pergi menjauh dari Angkot. Tidak peduli dengan Iva yang masih ngorok. Lagi pula perginya tidak terlalu jauh dari angkot.

"Woy lepasin! Wahh beneran di culik gue,woyy bangke Lo, sakit!" Liora memberontak karna cekalan tangan Pria itu sangat kuat membuat dirinya merintih kesakitan.

Pria itu sedikit melonggarkan genggamannya lalu berhenti melangkah membuat Liora mau tak mau harus ikut berhenti.

"Kok berhenti? Terus melangkahh" ucap Liora sedikit bernada di akhir kalimatnya.

Pria itu membuka maskernya tanpa berbalik badan. Saat masker sudah di buka,perlahan pria itu putar balik dan menghadap ke Liora.

Liora menganga tak percaya,pria di depannya ini ternyata...

"ADHIT?! SEJAK KAPAN LO JADI ANAKNYA MANG ASEP?!" Tanya Liora sedikit teriak.

"Li,maafin atas kesalahan gue waktu itu ya,gue gak bermaksud kaya gitu," ujar Adhit menggenggam tangan mungil Liora erat. Liora masih terdiam,ia masih tidak mengerti.

"Tunggu..kenapa lo bisa pake angkotnya Mang Asep?" Tanya Liora penasaran.

Adhit menghela nafasnya kasar. Penting kah pertanyaan itu?!

Flashback On

"Gue harus gimana Lang? Cara biar bisa ngobrol berdua sama Liora? Di kampus di gak mau ketemu sama gue anjir!" Ujar Adhit frustasi. Benar benar membagongkan eh membingungkan.

"Lo bilang,Liora kalo pulang selalu naik Angkot. Sewa aja angkotnya,Lo bawa ke suatu tempat,terus lo jelasin sama dia" Jawab Gilang dari sebrang telepon.paling bisa nih Gilang.

Adhitama [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang