AYO VOTE DULU SEBELUM BACA!
JANGAN LUPA KOMENT JUGA YAA😊🥳"Tante Vina gak mungkin sejahat itu,Dhit. Kamu nya aja yang terlalu takut kalau perusahaan kamu di ambil alih." Ucap Liora lirih menatap Adhit yang sedang berjalan ke arahnya sesekali menepis tangan Ghea yang berusaha menggandeng lengannya.
*****
"Adhit kamu mau jus apa?" Tanya Ghea pada Adhit.
"Terserah," jawabnya datar. Adhit masih bingung dengan ekspresi Liora yang datar datar saja. Dia ini cemburu tidak?
"Jeruk ya,aku samain aja deh. Liora,kamu mau apa?" Tanya Ghea tersenyum lebar pada Liora.
"Gak usah,gue gak laper," jawabnya dingin.
"Ya..yaudah,Aku mau pesenin dulu"
Ghea pun berjalan menuju ibu kantin. Disini,Liora sedang mensibukkan diri dengan melihat lihat ponselnya,atau lebih tepatnya,mengecek sosial media guna menghilangkan jenuh.
Adhit memperhatikan Liora lekat. Ia sama sekali belum peka dengan mood Liora yang sekarang.
"Kamu kenapa? Tumben diem?" Tanya Adhit mengusap tangan Liora kemudian di tepis pelan oleh Liora.
"Sariawan," jawabnya jutek.
"Sariawan?" Tanya Adhit tak percaya.
"Iya"
"Ohhh"
Dasar cowok gak peka!batinnya menyumpah serapahi lelaki yang ada didepannya ini. Ingin sekali dirinya pergi dari sini,namun ia tak mau jika Adhit dan Ghea hanya berdua saja. Sebenarnya ia bisa saja memaksa Adhit untuk pergi.
"Kamu sebenernya kenapa sih?" Tanya Adhit greget sendiri.
"Gapapa,"
"Aku gak suka ya,kalo di tanya kenapa jawabnya gapapa gapapa!" Sentak Adhit membuat Liora sedikit terkejut. Ia kemudian menatap Adhit tajam.
"Ini kesempatan terakhir buat lo untuk bertahan sama gue! Camkan itu!" Ucap Liora penuh penekanan kemudian meninggalkan kantin dengan perasaan kecewa.
Bagaimana tidak? Ia dan Adhit selalu punya masalah karna gadis itu.Ghea. dan Adhit sudah di beri peringatan dan kesempatan kedua,namun? Tetap saja bukan?
"Adhit,Liora kemana?" Tanya Ghea yang baru saja sampai sembari membawa pesanannya.
"Gak tau. Aneh!" Jawabnya dingin lalu memilih menikmati makanannya.
*****
"Bener bener gak ada otak ya tuh orang! Dia tuh terlalu menyepelekan kesempatan yang lo kasih,Li." Geram Iva saat sahabatnya ini sudah menceritakan masalahnya.
"Makanya gue bingung,gue pengen mengakhiri aja hubungan ini,tapi,disatu sisi gue juga masih sayang sama Adhit," jawabnya lesu.
"Gini,coba lo diemin dulu Adhit. Maksud gue,kalo misalkan dia masih deket² sama si Ghea Ghea itu,lo coba diemin aja. Nah kalo dia malah makin menjadi jadi,putusin aja," usul Iva sembari memakan somay nya.
"Arrgghh! Dasar ya,semua cowok tuh brengsek! Kecuali bapak gua!" Teriak Liora frustasi membuat Iva tersedak saat sedang minum.
Liora saat ini sedang curhat dengan Iva di kamarnya. Ia tak tahu harus bercerita dengan siapa. Jeni? Dia tidak sepenuhnya tau tentang dirinya,dan juga Adhit. Kelvin? Pria itu pasti akan langsung menghajar Adhit tanpa perlu repot repot memberinya saran.
Hanya Iva yang paham dengan keadaanya.*****
"Jadi gimana,Dhit? Lo udah nemu siapa yang udah bunuh Papa?" Tanya Zeline pada Adik tirinya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adhitama [Revisi]
Teen Fiction"Gue bakal maafin kesalahan Lo. Tapi enggak dengan perselingkuhan!" _Alana Liora Gantari. "Gue bakal tetap anggap Lo temen,sekalipun Lo bunuh gue saat ini juga!" _Adhitama Elvan Syahreza. [WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!] _______________________________...