❗VOTE DULU OY❗
jangan lupa koment ya. Aku suka baca komen. Karna komen kalian tuh mood aku banget!!"Selamat tinggal sahabatku.."
Doorr
Peluru itu mengenai kakinya. Bukan,Bukan Kaki Farrel. Melainkan Devan. Farrel mencoba membuka matanya saat dia tidak merasakan sakit apapun. Dia terkejut melihat Devan merintih sakit dibagian betisnya. Farrel melihat dibelakang Devan, disana ada Rehan dan Adhit. Dia bersyukur Adhit datang tepat waktu.
"Bangsat!!"
Dorr
Tak terima,Devan langsung menembakkan peluru dari pistolnya tepat mengenai perut bagian bawah kiri Adhit. Adhit menahan sakit. Devan sudah melarikan diri dengan susah payah dengan menyeret sebelah kakinya. Adhit berusaha mengejarnya namun dia tak cukup kuat.
"Rehan! Farrel! Kejar manusia brengsek itu!!" Teriak Adhit frustasi. Dia berusaha bangkit menahan sakit diperutnya.
Dengan langkah cepat,Rehan mendahului,namun Farrel lebih memilih membantu Adhit terlebih dahulu,membawanya menuju mobilnya. Sedangkan Rehan,dia membawa motornya mengejar motor Devan yang sepertinya menuju kearah Barat. Rehan tersemyum smirk. Dia sangat tau jalan ini.
Pria dengan motor sport hitamnya itu berbelok kearah sebaliknya. Dia berhenti sejenak lalu menghubungi Farrel sebentar.
"Peti Kemas. Lo lewat dari arah Timur!" Setelah mengatakan itu,Rehan kembali melanjutkan perjalanannya.
Saat hampir tiba,dia nyaris menabrak seseorang yang tengah mengendarai sebuah motor. Rehan mengerem mendadak. Dia menatap tajam seorang perempuan didepannya itu.
"Minggir setan!" Bentaknya keras.
"Woy! Lo yang..Rehan?" Gadis itu mengecilkan suaranya saat Rehan membuka helm.
"Liora?" Bingung Rehan.
"Li,Please minggir sebentar! Gue ada urusan penting!" Sentak Rehan dengan nada formal.
"Lo mau kemana? Gak biasanya lo kayak gini?" Tanya Liora santai seolah tak peduli dengan raut frustasi Rehan.
"Gue lagi ngejar orang yang udah bunuh bokapnya Adhit. Udah ketemu,Li. Dan sekarang Adhit sama Farrel lagi menuju ke lokasi. Cepet minggir!" Jelas Rehan dengan nada frustasinya.
Dengan patuh Liora memundurkan motor merahnya. Dia masih cengo dengan penjelasan Rehan yang sangat cepat itu. Rehan,saat dirinya mendapatkan jalan,langsung saja pria itu menancapkan gasnya menuju lokasi dengan kecepatan diatas rata-rata.
"Orang yang bunuh bokapnya Adhit? Berarti..Pelaku yang udah bunuh Reno juga dong?!" Pekik Liora mendelik. Dia melihat motor Rehan melaju sangat cepat. Gadis itu memilih mengikuti Rehan. Dia penasaran siapa pelakunya.
"Cepet banget sih!" Gerutu Liora kesal. Walaupun takut,dia berusaha mempercepat laju motornya.
Tiba disebuah lokasi,Rehan tak menemukan siapapun,bahkan dia tidak melihat motor Devan. Apa dia kehilangan jejak? Atau Devan bersembunyi dimana?
Dia menstandar motornya kemudian berjalan dengan hati-hati menelusuri setiap peti.
Brakk
Dengan cepat Rehan menoleh saat mendengar suara gebrakan begitu keras. Dia keluar dari lorong lorong peti tadi. Dia melihat motor Devan tergeletak diatas aspal. Hanya ada motornya? Dimana orangnya?
Krek
Rehan mematung,dia berdiri kaku saat mendengar suara peluru ditarik tepat dibelakang kepalanya. Dia menoleh dan ternyata itu Devan dengan senyum iblisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adhitama [Revisi]
Fiksi Remaja"Gue bakal maafin kesalahan Lo. Tapi enggak dengan perselingkuhan!" _Alana Liora Gantari. "Gue bakal tetap anggap Lo temen,sekalipun Lo bunuh gue saat ini juga!" _Adhitama Elvan Syahreza. [WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!] _______________________________...