44.Teror

586 51 37
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM🙏

GIMAMA NIH KABAR KALIAN? BAIK BAIK AJA YAA.

PUASANYA GIMANA? LANCAR KAN? BELUM ADA YANG BOLONG ATAU UDAH NIH?

DAHLAH GAK USAH BASA-BASI YAKAN🤣

JANGAN LUPA VOTE DULU!

KOMENT JUGA YA! AKU SUKA LIAT KALIAN KOMENT😭❤

HAPPY READING!!!

Liora. Gadis berbulu mata lentik dengan rambut hitam tergerai itu sedang duduk di sebuah cafe. Kemarin,dia mendapat telfon dari Reno. Awalnya dia sangat enggan mengangkatnya karna pasti Reno akan macam-macam seperti dulu. Tapi saat Reno mengirim pesan. Dia jadi penasaran. Kenapa Reno sampai seperti ini? Tidak biasanya. Akhirnya dia memutuskan untuk membaca pesannya. Pria itu bilang kalau ada petunjuk tentang pelaku pembunuhan Ayahnya Adhit dan Zeline. Sontak Gadis itu langsung membuat jadwal pertemuan.

Dan disinilah Liora. Duduk di cafe sebelah pojok sembari menunggu kedatangan Reno. Tanpa menunggu lama,Pria itu datang dengan wajah yang sedikit..ketakutan?

"Lo kenapa?" Tanya Liora saat Reno sudah duduk di kursinya.

Reno menggeleng.

"Ren,muka lo kek orang di kejar hutang tau gak! Lo punya hutang sama siapa?" Tanya Liora ngaco.

"Ck! Gue gak ada hutang ya!" Jawab Reno tak terima.

"Ya terus?"

"Gue..semalem di teror lagi." Jawabnya sedikit lirih.

Sontak gadis yang berada didepannya itu mendelik terkejut.
"Teror gimana?"

"Foto..Gue dan..Adhit." jawab Reno sedikit gemetar.

"Ck yang bener dong, Ren!" Kesal Liora sebab Reno menceritakannya sedikit-sedikit dan gugup. Itu membuat dirinya tak sabar.

Reno mengambil nafas dalam-dalam berusaha menetralkan jantungnya.
"G-gue kan habis beli makanan. Kata Adek gue ada paket. Gue gak ngerasa pesen paket kan? Yaudah gue ambil aja. Pas..pas gue buka isinya..poto gue sama potonya Adhit..dan bercak darah. Dan itu darah asli karna baunya sangat menyengat. Kek darah masih seger gitu." Jelas Reno panjang lebar.

Liora terdiam beberapa detik.
"Ada apa lagi didalam kotak itu?" Tanya Liora mulai mengintrogasi.

"Cuma foto doang sih. Gue gak nemu apa-apa." Jawabnya lagi.

"Tempo hari gue juga sempet diculik sama pelaku yang udah membunuh bokapnya Adhit."

"Apa?!" Kaget Liora. Reno mengangguk.

"Gue..gue gak tau,awalnya ada orang di kamar mandi rumah gue. Sambil bawa pisau panjang berlumur darah gitu. Terus tiba-tiba orang itu kek nyuntikkin gue obat bius gitu. Dan sampai gue gak sadarkan diri. Dan tiba-tiba pas bangun gue ada di markasnya Geng Elang yang lama!" Jelas Reno ingat betul.

"Terus?"

"Terus.." Reno seperti mengeluarkan sebuah kertas dari dalam sakunya. Liora mengerutkan keningnya saat kertas kertas tersebut ada sedikit seperti cipratan darah. Untuk apa Reno menyimpannya?

"Itu apa?" Tanya Liora penasaran.

"Ini. Gue hampir tertusuk pisau gara-gara orang itu. Ceritanya panjang. Intinya,sebuah pisau mendarat di sekitar kepala gue! Dan ada kertasnya. Mending Lo baca deh!" Reno menyerahkan 4 kertas yang sedikit lecek itu. Liora langsung menerima dan membacanya.

"Lo..pernah ngaku-ngaku jadi pelakunya?" Tanya Liora saat selesai membaca kertas pertama. Reno mengangguk.

"Kenapa?"

Adhitama [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang